Perbedaan mobil hybrid dan biasa yang paling mencolok adalah gas buangan di mana mobil hybrid yang mengadopsi mesin motor listrik mengeluarkan emisi gas buangan lebih rendah dibandingkan mobil biasa.
Penggunaan mobil hybrid juga didukung oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Emisi Karbon Rendah. Berangkat dari situ, hampir seluruh produsen mobil di dunia mulai berlomba-lomba memproduksi mobil hybrid.
Selain perbedaan kadar emisi buangan, ada empat perbedaan mobil hybrid dan biasa lainnya yang perlu kita ketahui untuk menambah pengetahuan di dunia otomotif.
Baca juga: Aki Hybrid vs Aki Kering dan Aki Basah, Mana Lebih Awet?
Daftar Isi
Apa Itu Mobil Hybrid?
Mobil hybrid merupakan mobil yang menggunakan teknologi hibrida (hybrid) yang memungkinkan satu mobil menggunakan dua mesin penggerak yakni mesin bensin konvensional dan mesin motor listrik. Jadi secara tidak langsung mobil hybrid dapat digerakkan oleh dua sumber yakni bensin dan baterai.
Secara sederhana cara kerja mobil hybrid sendiri tergantung dari kecepatan mobil melaju. Saat mobil melaju dengan kecepatan rendah maka secara otomatis mesin penggerak yang digunakan adalah motor listrik.
Saat baterai listrik tersebut habis maka secara otomatis mesin penggerak langsung berubah dan menggunakan mesin bensin.
Mobil Hybrid pertama kali dirancang oleh Ferdinand Porsche tahun 1902 yang dipamerkan pada even Paris World Exhibition.
Namun secara resmi mobil hybrid mulai dikomersilkan di tahun 1997-an. Kendati demikian, teknologi hibrida ini pertama kali digunakan justru pada mesin kapal selam, lokomotif, dan truk penambangan.
Perbedaan Mobil Hybrid dan Biasa
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa perbedaan mobil hybrid dan biasa yang paling mencolok adalah kadar gas buangan dan mesin penggerak yang digunakan.
Namun selain dua faktor tersebut, ada faktor yang membedakan kedua mobil ini yakni suara dan getaran mesin yang lebih halus dibandingkan mobil konvensional. Secara spesifik, berikut ini perbedaan mobil hybrid dan biasa.
Kemampuan jarak tempuh
Kemampuan mobil hybrid menempuh jarak tempuh lebih jauh dibandingkan mobil bensin konvensional. Hal ini terjadi lantaran mobil hybrid memiliki dua mesin penggerak yakni mesin bensin konvensional dan motor listrik, berbeda dengan mobil biasa yang hanya memiliki mesin bensin konvensional yang memanfaatkan tenaga dari bensin.
Penggunaan energi lebih efisien
Khusus untuk mobil hybrid, penggunaan energinya jadi lebih efisien dan optimal karena memiliki sumber energi dari dua sumber yakni bensin dan baterai listrik. Sedangkan bensin biasa hanya memiliki satu sumber energi yakni bensin.
Kadar emisi gas buang
Keunggulan mobil hybrid yang paling utama adalah kadar emisi gas buangan yang lebih rendah dibandingkan mobil biasa.
Sebab, penggunaan dua mesin pada mobil hybrid dilakukan bergantian secara otomatis. Bila bensin mobil habis maka secara otomatis mobil menggunakan motor listrik, begitu juga sebaliknya.
Dengan begitu, konsumsi bensin mobil hybrid jauh lebih irit dan potensi mengeluarkan emisi gas buangan karbon monoksida lebih rendah.
Cara kerja
Mobil hybrid diklaim memiliki cara kerja yang lebih efisien dibandingkan mobil biasa sekalipun memiliki dua mesin penggerak. Cara kerja mobil hybrid sendiri dilakukan dengan otomatis berdasarkan laju kecepatan mobil sehingga pengemudi tak perlu diganggu dengan pergantian penggunaan mesin.
Saat sensor mendeteksi mobil melaju dengan lambat maka secara otomatis mobil melaju menggunakan motor listriknya. Namun, saat terdeteksi mobil melaju dengan kecepatan yang tinggi maka mesin bensin yang akan digunakan. Dengan begitu kita dapat lebih optimal mengontrol akselerasi dan kecepatan mobil.
Sedangkan mobil biasa hanya menggunakan mesin bensin dimana proses energi yang dibutuhkan mobil untuk melaju hanya berasal dari proses pembakaran mesin di ruang pembakaran.
Akselerasi mobil
Mobil hybrid mampu meningkatkan akselerasi dan kecepatan mobilnya karena menggunakan mesin motor listrik. Dengan kehadiran motor listrik pada mobil hybrid ini yang memungkinkan mobil dapat melakukan akselerasi maksimal namun tetap efisiensi energi dan rendah kadar emisi gas buangan.
Baca juga: All New Innova 2022: Varian, Spesifikasi, Fitur, dan Harga
Daftar Mobil Hybrid Termurah
Perkembangan mobil hybrid di Indonesia sendiri cukup pesat perkembangannya. Hampir seluruh produsen mobil di Indonesia mulai berlomba-lomba memproduksi mobil hybrid. Sebut saja Nissan, Mitsubishi, Toyota, Suzuki hingga Lexus telah memproduksi dan menjual mobil hybrid.
Dikutip dari berbagai sumber berikut ini daftar mobil hybrid termurah sampai termahal di Indonesia dan estimasi harganya.
Mobil Hybrid | Harga Mobil Hybrid |
Suzuki Ertiga Hybrid GX MT | Mulai dari Rp270 jutaan |
Suzuki Ertiga Hybrid GX AT | Mulai dari Rp281 jutaan |
Suzuki Ertiga Hybrid SS MT | Mulai dari Rp281 jutaan |
Suzuki Ertiga Hybrid SS AT | Mulai dari Rp292 jutaan |
Nissan Kicks E-Power | Mulai dari Rp482 jutaan |
Toyota Corolla Cross Hybrid | Mulai dari Rp519 jutaan |
Toyota Corolla Altis Hybrid | Mulai dari Rp521 jutaan |
Toyota C-HR Hybrid | Mulai dari Rp582 jutaan |
Toyota Camry Hybrid | Mulai dari Rp813 jutaan |
Lexus UX250h | Mulai dari Rp977 jutaan |
Lexus NX350h F Sport | Mulai dari Rp1,38 miliaran |
Lexus NX350h | Mulai dari Rp1,39 miliaran |
Mitsubishi Outlander PHEV | Mulai dari Rp1,3 miliaran |
Baca juga: Lengkap! Spesifikasi dan Harga Terbaru Toyota C-HR
Itulah perbedaan mobil hybrid dan biasa yang bisa jadi pertimbangan OtoFriends untuk menentukan akan membeli mobil hybrid atau mobil bensin konvensional pada umumnya.
Jenis mobil apa saja yang kita miliki, namun satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik mobil adalah cara merawat mobil tersebut supaya mobil tetap dapat melaju dengan optimal sekalipun digunakan setiap hari selama bertahun-tahun.
Salah satu perawatan mobil rutin adalah dengan mengganti oli mobil dan memeriksa kondisi komponen mobil seperti aki mobil atau ban mobil supaya saat kita menggunakan mobil, mobil tersebut dalam kondisi prima.
Pertanyaan Seputar Perbedaan Mobil Hybrid dan Biasa
Perbedaan mobil hybrid dan biasa adalah kemampuan mobil menempuh jarak terjauh, penggunaan energi yang lebih efisien, kadar emisi gas buang, cara kerja dan akselerasi mobil.
Kekurangan mobil hybrid adalah mobil dijual dengan harga yang cukup fantastis dan rentan terhadap kerusakan komponen saat melintasi medan jalan yang penuh dengan air. Karenanya tak heran bila potensi mobil rusak setelah terkena banjir lebih tinggi dibandingkan mobil biasa.
Harga mobil hybrid termurah yakni Rp270 jutaan sampai Rp292 jutaan untuk semua varian dan jenis mobil Suzuki Ertiga Hybrid.