4 Lampu Merah Terlama di Indonesia, Mencapai 12 Menit!

Lampu lalu lintas berfungsi untuk mengatur jalannya lalu lintas. Namun, tahukah OtoFriends bahwa ada lampu merah terlama di Indonesia yang durasinya bahkan mencapai 12 menit? Padahal, umumnya durasi pada lampu merah adalah sekitar 100 detik. Durasi yang cukup lama ini bikin kita sebagai pengendara harus ekstra sabar.

Di kota mana saja yang punya lampu merah terlama di Indonesia?

4 Simpang dengan Lampu Merah Terlama

Berikut ini adalah daftar kota dengan lampu merah terlama di Indonesia. Semuanya berada di Pulau Jawa. Namun, ternyata dalam daftar ini tidak ada lampu merah terlama di Jakarta. 

1. Bangjo Pingit, Yogyakarta

Kota pelajar ternyata menjadi salah satu kota dengan lampu merah terlama di Indonesia. Durasi lampu merah terlama di Jogja, tepatnya di simpang Bangjo Pingit ini adalah 2 menit 56 detik. Durasinya memang tidak terlalu lama, tetapi tidak sebanding dengan lampu hijau yang hanya 50 detik. Durasi ini disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di ruas jalan tersebut.

Lampu merah ini berada di sisi barat Tugu Yogyakarta. Lampu merah ini berperan penting mengendalikan arus lalu lintas dari arah Jalan Magelang dan Jalan Godean.

2. Simpang Kalibanteng, Semarang

Masih di daerah sekitar Jawa Tengah, lampu merah di Simpang Kalibanteng, Semarang juga menyandang predikat sebagai lampu merah terlama di Indonesia. Durasinya dua kali lipat lebih lama daripada di Yogyakarta, yaitu sekitar 5 menit atau 300 detik.

Mengapa lampu merah ini punya durasi yang cukup lama? Sebab ada 6 simpang di Simpang Kalibanteng. Jadi, waktu tunggu lampu merah ini disesuaikan dengan kebutuhan jalan, karena sistem tersebut sudah diatur secara real time.

Baca juga: Arti Rambu-Rambu Lalu Lintas Beserta Gambarnya

3. Margorejo, Surabaya

Durasi lampu merah di Margorejo, Surabaya adalah sekitar 5 menit atau 300 detik. Tidak heran durasi lama ini dibutuhkan karena Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia. Lampu merah dengan durasi yang lama ini memang sudah terkenal. Sebab, kawasan ini memang sering macet karena meningkatnya volume kendaraan.

Dengan adanya lampu merah dengan durasi yang lama ini bertujuan untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas. Bahkan, lampu merah ini dijuluki dengan traffic light “perenggut masa muda” karena durasi lampu hijau yang singkat dan lampu merah yang lama.

4. Kiaracondong-Soekarno Hatta, Bandung

Penasaran dengan lampu merah terlama di Indonesia? Predikat ini disandang oleh Kota Bandung, yaitu lampu merah di simpang Kiaracondong-Soekarno Hatta. Durasinya mencapai 720 detik atau 12 menit! Hal ini menjadikan lampu merah Kiaracondong jadi lampu merah terlama di Bandung. Sementara itu, durasi lampu hijaunya tidak sebanding, yaitu hanya 97 detik atau sekitar satu setengah menit.

Durasi lampu merah yang lama ini disebabkan oleh jumlah kendaraan yang melintas di kawasan tersebut. Makin banyak kendaraan yang melintas, durasi lampu merah jadi lebih lama. Sehingga, banyak pengendara yang mengeluh.

Sebagai upaya untuk menghindari lamanya waktu menunggu lampu hijau, OtoFriends bisa menggunakan jalan alternatif. OtoFriends bisa memutar jalan ke arah Kawaluyan dan keluar di jalan PSM Kiaracondong. Bisa juga melalui jalan tikus di Jalan Cijawura Girang.

Ternyata durasi lampu merah terlama di Indonesia di empat kota tersebut memang menguras kesabaran. Selanjutnya kita bakal bahas tentang arti warna lampu lalu lintas.

Baca juga: Denda Pelanggaran Lalu Lintas, Pasal, dan Cara Cek Tilangnya

Arti Warna Lampu Lalu Lintas

Meskipun sudah banyak yang tahu tentang arti warna lampu lalu lintas yang berupa warna merah, kuning, dan hijau, tetapi belum banyak yang tahu sejarah dari masing-masing warna tersebut. 

Menurut UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, lampu lalu lintas merupakan lampu yang mengendalikan arus lalu lintas di persimpangan jalan, penyebrangan jalan, dan arus lalu lintas lainnya.

Secara umum, memang arti warna merah pada lampu lalu lintas adalah tanda berhenti, warna kuning untuk berhati-hati, sedangkan warna hijau artinya pengendara dapat kembali melaju. Ternyata, masih ada penjelasan lain mengenai warna-warna tersebut. Filosofi ini berasal dari kejadian di zaman perang dahulu.

Baca juga: Surat Tilang Manual Ditarik, Diganti Surat Tilang Elektronik

Warna merah

Sama seperti zaman sekarang, pada zaman dulu juga warna merah sebagai tanda untuk berhenti. Sampai sekarang, warna tersebut masih digunakan untuk memberikan kesempatan pengendara lain untuk bergantian melaju.

Warna kuning

Warna kuning diambil dari warna api pada zaman dahulu. Saat api menyala, prajurit perang bersiap-siap menghadapi musuh. Sementara saat ini, lampu kuning menjadi tanda siap-siap berhenti atau melaju.

Warna hijau

Warna hijau identik dengan ketenangan, seperti warna daun. Artinya, pengendara sudah aman jika ingin kembali berjalan.

Lantas, mengapa lampu lalu lintas disusun secara vertikal dari atas ke bawah dengan urutan warna merah, kuning, dan hijau?

Tujuannya adalah agar tetap mudah dilihat oleh pengguna jalan yang buta warna. Sebab, warna merah punya corak jingga dan hijau punya corak biru yang masih bisa dilihat oleh orang yang buta warna. 

Itu dia pembahasan tentang lampu merah terlama di Indonesia. Di mana pun kita berada, pastikan untuk mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku. Jika memang lampu masih menyala merah atau kuning, sebaiknya tidak terus melaju. Sebab, melanggar aturan lalu lintas bisa menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan.

Selain itu, pastikan juga performa mobil tetap terjaga. Misalnya mengganti oli setiap enam bulan sekali meskipun belum mencapai jarak tempuh yang jauh, memeriksa kondisi aki, dan mengecek kondisi AC demi kenyamanan. Temukan 2.000+ bengkel terdekat di Jabodetabek melalui aplikasi Otoklix.

Pertanyaan Seputar Lampu Merah Terlama di Indonesia