Sejak dulu konsumsi BBM Phanter gak pernah diragukan lagi. Isuzu mendesain mobil penumpang ini dengan ciamik dengan mesin yang bandel tapi gampang perawatan sehingga kita sebagai pemilik mobil merasa puas memiliki mobil yang ramah perawatan dan efisien konsumsi bahan bakarnya.

Isuzu Panther terkenal sebagai rajanya konsumsi BBM kuda diesel terbaik sepanjang massa bersama kompetitornya Toyota Kijang. Walaupun Isuzu secara resmi menghentikan produksi mobil ini di tahun 2019, akan tetapi hingga saat ini masih banyak konsumen yang mencari mobil Isuzu Panther bekas.

Sebagai mobil solar paling irit, apakah benar konsumsi BBM Phanter seefisien itu? Jenis solar apa yang kita gunakan agar penggunaan bahan bakarnya semakin efisien? Berikut ulasan selengkapnya di Blog Otomotif Otoklix.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Panther Generasi Pertama Hingga Facelift

Konsumsi BBM Phanter

Mari mengingat kembali sejauh apa efisiensi mobil Isuzu Panther mengkonsumsi bahan bakarnya. Panther generasi tahun 1996-2000 diklaim menjadi generasi pertama efisiensi penggunaan bahan bakar terlihat pada mobil MPV dari Isuzu yang satu ini.

Saat itu, Isuzu Panther 2.5 L tahun 1996-2000 cukup menghabiskan 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer, berbeda dengan generasi sebelumnya di mana 1 liter solar hanya menempuh jarak 9-10 kilometer.

Sejak saat itu, Isuzu selalu memperhatikan konsumsi bahan bakar mobil Panther. Konsumsi bahan bakar generasi Panther kapsul sama iritnya dengan Isuzu Panther tahun 1996-200.

Hal tersebut karena Isuzu membekali mobil penumpang ini dengan mesin berkode 4JA1 berkapasitas 2.5 L yang mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 80 Ps dan capaian torsi maksimal 191 Nm.

Selain melakukan facelift bagian mesin mobil, Isuzu juga menyematkan teknologi baru yakni Overhead Valve Engine Direct Injection untuk mendukung efisiensi bahan bakar mobil. Dengan begitu, mobil Panther terkenal hemat bahan bakar bermesin bandel.

Secara terperinci, berikut ini catatan Otoklix konsumsi BBM Panther LM, LS dan varian lainnya, antara lain:

  • Konsumsi BBM Panther LM Smart sebesar 9 km/liter
  • Konsumsi BBM Panther LV sebesar 9 km/liter
  • Konsumsi BBM Panther LS Hi-Grade sebesar 10 km/liter
  • Konsumsi BBM Panther LS Turbo sebesar 12 km/liter
  • Konsumsi BBM Panther Grand Touring sebesar 14,3 km/liter

Isuzu Panther Grand Touring menjadi mobil Panther paling irit saat ini karena konsumsi BBM-nya mencapai 14,3 km/liter. Panther Grand Touring memiliki kapasitas tangki bensin sebesar 55 liter yang dapat mengcover perjalanan sejauh 770 kilometer saat solar terisi penuh.

Perlu OtoFriends ingat bahwa Isuzu gak mengeluarkan mobil Panther varian mesin bensin. Artinya mobil Panther hanya tersedia mesin diesel saja.

Baca juga: Ternyata, Inilah Mobil Diesel Paling Irit, Lengkap dengan Harganya

Bio Solar atau Pertamina Dex, yang cocok dikonsumsi Isuzu Panther?

Di Indonesia sendiri ada berbagai jenis bahan bakar solar yang terjual. Namun hanya jenis BBM solar Bio Solar yang mudah didapatkan. Pasalnya jenis BBM solar lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex hanya bisa kita temukan di kota-kota besar saja.

Meski Panther bertenaga besar dan memiliki sistem ruang pembakaran mesin yang optimal untuk menghasilkan torsi besar, apakah konsumsi BBM-nya sendiri harus menggunakan jenis solar berkualitas terbaik atau justru terendah?

Isuzu Panther Boleh Menggunakan Bio Solar

Bila kita runut kembali bahwa faktor yang menentukan mobil bermesin diesel mengkonsumsi jenis bahan bakar solar adalah dari angka cetane number (CN) atau kandungan sulfurnya.

Semakin besar angka CN maka semakin berkualitas jenis solar tersebut dan memiliki peran cukup penting pada ruang pembakaran agar prosesnya berjalan lebih baik.

Otoklix akan memberikan gambaran visual perbedaan dari 3 jenis solar yang berlaku di Indonesia berdasarkan angka CN-nya, antara lain sebagai berikut:

  • Bio Solar merupakan jenis solar dengan nilai CN sebesar 48 dan kandungan sulfur sebesar 3.500 ppm
  • Dexlite merupakan jenis solar dengan nilai CN sebesar 51 dan kandungan sulfur sebesar 1.200 ppm
  • Pertamina Dex merupakan jenis solar dengan nilai CN sebesar 53 dan kandungan sulfur maksimal sebesar 300 ppm

Walaupun Bio Solar menjadi jenis solar berkualitas rendah, akan tetapi hal tersebut diantisipasi Isuzu dengan memberikan filter khusus untuk memproteksi mesin mobilnya.

Isuzu MU-X dan D-Max yang menggunakan mesin 4JK1-TC yang telah dilengkapi dengan filter solar ganda. Selain itu, Isuzu juga membekali mobil tersebut dengan teknologi Diamond-Like-Carbon (DLC) Coated Fuel Injection.

Akan tetapi, pada mesin terbarunya yakni mesin 4JA1L justru hanya memiliki filter solar tunggal namun tetap memiliki durabilitas tinggi sehingga mobil-mobil Isuzu seperti Panther yang menggunakan mesin tersebut tetap dapat mengkonsumsi solar berkualitas rendah.

Yang menjadi catatan adalah kita sebagai pemilik mobil perlu memperhatikan pemeliharaan dan perawatan mobil Panther agar tingkat durabilitas tersebut tetap stabil. Misalnya rutin ganti filter solar setiap kelipatan jarak tempuh 10.000 kilometer di bengkel mobil terdekat.

Temukan bengkel langganan terbaik melalui aplikasi Otoklix. Servis mobil di Bengkel Otoklix bisa dapat banyak keuntungan! Download aplikasi Otoklix sekarang.

Baca juga: 10 Mobil Solar Paling Irit di Indonesia Beserta Harganya

Bagaimana Bila Mesin Diesel Konvensional Panther Konsumsi Pertamina Dex?

Beberapa pengamat otomotif menyarankan untuk menggunakan jenis solar berkualitas tinggi pada mobil Panther untuk membantu menjaga mesin mobil agar lebih terawat dan memiliki reliabilitas terbaik.

Namun pertanyaan selanjutnya adalah, bolehkah mesin diesel konvensional menggunakan jenis solar berkualitas terbaik dengan CN tinggi seperti yang terkandung pada Pertamina Dex?

Pertamina Dex cocok digunakan untuk mobil bermesin diesel terbaru yang sudah dilengkapi dengan sistem common rail sehingga performa mesinnya semakin optimal.

Meski begitu, uji coba dilakukan dalam akun Youtube Motomobil untuk mengetahui apakah mesin diesel milik Panther yang masih konvensional tersebut bisa menggunakan jenis solar dengan angka CN tinggi.

Dari hasil percobaan tersebut, mesin konvensional 4JA1-L milik Panther yang menggunakan Pertamina Dex menghasilkan tenaga maksimal 54 Hp dengan capaian torsi maksimal 127 Nm. Angka tersebut gak jauh berbeda dengan mobil Panther yang menggunakan jenis solar Bio Solar.

Dengan kata lain, belum terlihat perubahan yang cukup signifikan dari segi performa mesin mobilnya karena mesin diesel konvensional milik Panther masih menggunakan injektor berlubang besar. Karenanya, proses pengabutan bahan bakar mobil ini belum sempurna sesempurna mesin diesel common rail dengan lubang injektor kecil.

Perbedaan yang bisa kita lihat hanya warna asap yang gak terlalu pekat dan aromanya yang lebih baik daripada mobil Panther yang menggunakan Bio Solar.

Demikianlah informasi tentang konsumsi BBM Phanter dan pertimbangan penggunaan jenis solar yang baik agar mesin diesel mobil Panther lebih optimal lagi.

Jangan lupa untuk servis mobil kamu di Bengkel Otoklix. Otoklix adalah bengkel mobil kualitas bengkel resmi yang sudah berdiri sejak tahun 2019.

Pertanyaan Seputar Konsumsi BBM Phanter :


Saat itu, Isuzu Panther 2.5 L tahun 1996-2000 cukup menghabiskan 1 liter untuk menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer, berbeda dengan generasi sebelumnya di mana 1 liter solar hanya menempuh jarak 9-10 kilometer.


Isuzu Panther Grand Touring menjadi mobil Panther paling irit saat ini karena konsumsi BBM-nya mencapai 14,3 km/liter. Panther Grand Touring memiliki kapasitas tangki bensin sebesar 55 liter yang dapat mengcover perjalanan sejauh 770 kilometer saat solar terisi penuh.


Isuzu Panther bisa menggunakan jenis solar berkualitas rendah seperti Bio Solar. Akan tetapi, bila OtoFriends ingin mengurangi asap pekat pada mobil bermesin diesel dan aroma kurang sedapnya maka bisa menggunakan jenis solar berkualitas terbaik seperti Pertamina Dex.