Oli atau pelumas adalah salah satu komponen penting pada mobil. Terbukti pada service berkala mobil, yang paling sering dilakukan penggantian adalah oli. Tetapi kita tidak bisa asal menentukan oli yang cocok untuk mobil. Kita perlu memahami tentang kekentalan oli yang cocok untuk mobil dan juga suhu wilayah kita, atau dengan kata lain sesuai dengan kebutuhan mobil.

Indikator Kekentalan Oli

Ada tiga indikator atau standar kekentalan oli, yaitu SAE, API, dan JASO. Tetapi yang sering digunakan adalah standar SAE. Ada dua jenis kekentalan pada SAE, yaitu monograde atau kekentalan tunggal dan multigrade.

Apa perbedaan di antara keduanya?

1. Kekentalan Tunggal (Monograde)

Jika kamu pernah melihat kode SAE 40, itu artinya oli itu memiliki kekentalan tunggal. Oli dengan kekentalan tunggal ini memiliki rentang perubahan kekentalan atau viskositas yang lebih kecil terhadap perubahan suhu mesin.

2. Kekentalan Multigrade

Pelumas dengan kekentalan multigrade lebih fleksibel karena menyesuaikan dengan suhu mesin mobil. Jika dibandingkan dengan oli monograde, oli multigrade ini lebih mampu menjaga kinerja ketika mesin mengalami perubahan suhu. Cara kerjanya adalah mempertahankan kekentalan atau viskositas oli saat mesin bekerja, sehingga bagian-bagian mesin bisa terlindungi.

Cara membaca kode SAE adalah angka di depan W menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin, sementara angka di belakang W menunjukkan tingkat kekentalan atau viskositas oli saat mesin sudah bekerja atau sudah panas. Semakin besar angka di depan W maka semakin kental pada kondisinya.

Contohnya pada oli 5W-30 dan 10W-30, maka oli 5W-30 lebih mampu mengalir pada suhu dingin. Oli ini dilakukan pengujian pada minus 30 dan minus 35 derajat celcius. Maka dari itu oli 5W-30 cocok digunakan di wilayah dingin.

Tingkat kekentalan oli yang lebih tinggi disebut juga oli kental, oli ini cocok digunakan mesin mobil dengan komponen yang renggang sehingga memperkecil gesekan antar permukaan parts mobil.

Contohnya lagi, jika kode pada kemasan oli adalah 15W-40. Ini artinya tingkat kekentalan oli adalah 40 dan bisa bertahan sampai suhu minus 15 derajat celcius. Jadi kamu tidak perlu khawatir mobil mati saat suhu terlalu dingin karena oli yang kamu gunakan tidak mengental sampai pada suhu minus 15 derajat celcius. 

Baca Juga7 Merek Oli Matic Terbaik Bikin Ringan Pindah Gigi

Mengenal SAE, API, dan JASO

Setelah kamu mengetahui tingkat kekentalan oli monograde dan multigrade, kamu juga perlu mengetahui kode kekentalan oli lainnya berdasarkan lembaga standarisasinya.

Ada tiga lembaga yang menstandarisasi kekentalan oli, yaitu SAE, API, dan JASO.

1. Kode SAE

SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineer. Kode ini adalah kode kekentalan oli yang tertera di kemasan oli. SAE ini juga adalah organisasi internasional yang berbasis di AS yang  mengatur standarisasi berbagai bidang, misalnya bidang rancang desain teknik dan manufaktur.

Jika kamu pernah melihat SAE 10W-40, SAE 20W-40, SAE 10W-30, ini berarti kekentalan oli yang mengacu kepada organisasi tersebut seperti yang sudah dibahas di atas. W pada kode adalah singkatan dari Winter karena formulasi oli disesuaikan dengan musim dingin dan panas. Fungsinya agar oli tidak mengental saat suhu mesin mobil dingin atau panas sehingga tetap bisa melumasi bagian-bagian mobil.

2. Kode API

Sama-sama berbasis Amerika, API yang merupakan singkatan American Petroleum Institute menentukan kualitas oli. Ada dua alfabet tambahan di belakang API, misalnya “API SN” atau “API CH”. Maksud kode ini adalah S untuk kendaraan dengan bahan bakar bensin atau gasoline, sementara C untuk diesel.

Sementara itu alfabet di belakang huruf S atau C menunjukkan jenis kebaruan oli. Misalnya API SG dan API SN, maka API SN lebih baik daripada API SG. Semakin jauh kode alfabet di belakang huruf S artinya lebih baru.

Baca Juga: Ganti Oli Mesin Berapa KM? Ini Aturannya!

3. Kode JASO

Jika kedua kode di atas berasal dari Amerika, JASO berasal dari Jepang. JASO adalah singkatan dari Japanese Automotive Standart Association, yaitu lembaga Jepang yang mengecek kualitas oli. Tetapi oli dengan kode JASO ini khusus untuk motor, bukan mobil.

Biasanya tertera dua alfabet di belakang JASO, misalnya MA atau MB. Kode MA lebih cocok untuk motor dengan kopling basah seperti bebek atau sport. Sementara itu kode MB lebih cocok untuk motor matic atau skutik. 

Nah, sekarang kamu sudah paham tentang tingkat kekentalan oli, kan? Tetapi sebaiknya kamu tetap berkonsultasi dengan mekanik atau montir di bengkel untuk menentukan oli yang paling cocok untuk mobil kamu.

Sebagai tambahan informasi, kamu sebaiknya mengganti oli mesin setiap 10.000 km atau 3 sampai 6 bulan sekali (mana yang lebih dulu). Oli yang terlalu lama tidak diganti bisa mengotori part-part sehingga terjadi korosi atau karat, bahkan bisa merusak komponen mobil.
Kamu bisa mendapatkan bengkel umum terdekat lokasi kamu melalui aplikasi Otoklix. Temukan 1.000+ bengkel umum se-Jabodetabek dan jadwalkan servis rutin mobil kamu melalui Otoklix dan dapatkan promo oli menarik!