Memilih ban harus memperhatikan sejumlah hal. Selain ukuran, tahun pembuatan juga penting. Karena, ban mobil pun ternyata bisa ‘kedaluwarsa’. Walaupun tetap masih bisa digunakan, namun tahun pembuatan membuat kita lebih tau umur ban yang kita pakai.  

Jenis-jenis ban

Dalam memilih ban, selain ukuran, jenis-jenis ban juga harus dipahami. Pasalnya, penggunaan ban harus sesuai dengan pemakaian kendaraan dan kondisi jalan. Mobil yang dipakai harian di jalan umum memiliki kebutuhan ban berbeda dengan mobil yang dipakai di jalan  pedesaan atau di offroad. Berikut jenis-jenis ban.

Tubeless

Salah satu ban yang paling banyak digunakan adalah ban tubeless. Jenis ini memiliki cairan anti bocor saat roda pertama kali disematkan. Kelebihannya lebih tahan udara, tidak mudah kempes sekalipun tidak memakai ban dalam.  

Ban Bias

Selanjutnya, jenis ban berikutnya adalah ban bias. Ban jenis ini adalah ban yang terbuat dari lembaran cord yang ditenun dengan pola zig-zag yang membentuk sudut 40 sampai 65 derajat terhadap keliling lingkaran ban. 

Baca juga: Jangan Lengah! Ini Ciri Ban Mobil Harus Diganti 

Ban Radial

Ban radial adalah jenis ban yang terbuat dari lapisan serat dengan arah menyilang di bagian lingkar ban. Jenis ban ini cocok dipakai pada kendaraan yang membawa penumpang maupun pada truk bermuatan ringan.

Ban RFT

Jenis berikut adalah RFT atau run flat tyre. Ban jenis ini adalah ban yang tetap bisa berjalan dengan aman pada kecepatan tertentu meskipun dalam keadaan kempes. Jenis ini diklaim mampu melaju dalam tekanan 0 hingga 80 km dengan kecepatan mencapai 80 km/jam.

All Terrain

Jenis terakhir adalah ban all terrain. Ban ini adalah ban yang didesain khusus agar tahan dalam melaju di medan yang dipenuhi kerikil, tanah, atau bahkan berair. Ban ini cocok untuk mobil jenis offroad. 

Tanda ban sudah harus diganti

Semua komponen dalam kendaraan harus diganti jika sudah tidak layak. Termasuk ban. Selain umur ban yang direkomendasikan tidak lebih dari tiga tahun, ada beberapa hal yang menjadi indikator ban harus diganti. Seperti jarak tempuh. Ban yang sudah dipakai dengan jarak 40 ribu kilometer (km) walaupun belum sampai tiga tahun harus diganti. Selain itu, kondisi ketebalan ban juga harus diperhatikan. Jika ketebalan sudah berkurang maka sudah harus diganti. Terakhir, ban harus diganti ketika rusak, baik ada benjolan maupun sobek.

Cara memilih ban

Memilih ban di awal harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Selain memilih jenis ban, pilihlah sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Selain itu, ukuran ban juga penting. Setiap kendaraan memiliki ukuran ban berbeda. Untuk mengetahui ukuran ban, pelajarilah bagaimana membaca ukuran ban.

Baca juga: Penting! Begini Cara Baca Kode Ban Mobil

Selain itu, pilihlah ban dengan alur atau motif yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan.Misal, jika sering melewati jalan yang licin dengan curah hujan tinggi, maka memilih pola desain V karena memiliki gaya gesekan tinggi sehingga mengurangi risiko tergelincir di jalan licin. 

Berbeda kalau medan yang ditempuh cenderung bergelombang maka pola desain alur tapak bulat merupakan pilihan yang tepat. Setelah memilih ban dengan motif yang tepat jangan lupa untuk rutin menggantinya saat pola sudah halus untuk meminimalkan risiko slip atau tergelincir.

Cara membaca kode tahun ban mobil  

Salah satu yang bisa menjadi indikator pergantian ban mobil adalah umur ban. Karenanya dalam memilih ban harus memperhatikan kode produksi yang dicetak di dinding ban.Kode produksi tersebut umumnya dicetak menggunakan empat angka untuk memudahkan kamu membacanya. Sederhananya, dua angka di depan menandakan minggu, dan dua lagi menandakan tahun pembuatan ban mobil.

Contoh seperti ‘4020’, angka 40 berarti waktu dalam pekan ban tersebut diproduksi pada minggu ke-40, sementara dua angka di belakang yaitu 20 adalah tahun pembuatan, yakni 2020. Angka tidak ada kaitannya dengan kedaluwarsa atau habisnya jangka waktu ban. Keberadaan kode produksi dibutuhkan sebagai sebuah note production dari perusahaan ban yang memproduksinya dan standar lulus SNI di Indonesia. 

Hal ini penting untuk mengidentifikasi ban bila sewaktu-waktu ada masalah dalam hal kualitas. Contoh, bila ternyata ban tidak lulus quality control atau ada masalah saat dipakai konsumen, tinggal dipantau dari kode produksinya saja sehingga tidak harus sampai melakukan pengecekan ribuan ban yang sudah diproduksi.

Selain dilakukan inspeksi secara mandiri, sebaiknya ceklah ban secara berkala di bengkel. Hal ini agar bengkel bisa memeriksa ban secara umum termasuk komponen-komponen lain. Nah, OtoFriends yang ingin merawat kendaraan bisa melakukan booking service melalui OtoKlix.

Di aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa memilih bengkel servis terdekat untuk mengecek performa kendaraan. Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis ganti oli di aplikasi Otoklix.