Polusi udara Jakarta belakangan ini menjadi sorotan akibat tingginya angka pencemaran di udara. Bahkan, situs pemantau kualitas udara IQAir sempat mencatat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk ketiga di dunia setelah Lahore di Pakistan dan New Delhi di India.

Buruknya kualitas udara Jakarta dapat menyebabkan sejumlah dampak yang signifikan baik untuk kesehatan dan lingkungan. Namun, bukan berarti kita tidak dapat mengurangi atau mencegahnya. 

Salah satunya adalah dengan mengenali apa penyebab polusi udara Jakarta, kita dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Baca bahasan lebih lengkapnya di artikel ini!

Penyebab Polusi Udara di Jakarta

Polusi udara di Jakarta disebabkan oleh sejumlah faktor kompleks. Menurut penuturan sejumlah ahli lingkungan, beberapa penyebab utamanya termasuk:

1. Kendaraan bermotor

Salah satu penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta adalah emisi kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan yang terus bertambah pesat setiap tahunnya menyebabkan emisi gas buang yang tinggi. Gas-gas ini, termasuk karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel-partikel halus, dapat meracuni udara dan berdampak buruk pada kesehatan manusia.

2. Gas pembuangan industri pabrik dan pembangunan

Sebagai pusat ekonomi Indonesia, wajar jika Jakarta memiliki banyak industri dan proyek pembangunan. Kegiatan industri seperti pabrik dan pembangunan gedung-gedung tinggi dapat menyebabkan emisi berbagai zat polutan ke udara, termasuk polutan udara dalam ruangan (indoor air pollutants) dan luar ruangan (outdoor air pollutants).

Baca Juga: 8 Cara Agar Lolos Uji Emisi Gas Buang

3. Limbah pertanian dan peternakan

Tidak hanya industri pabrik, pertanian dan peternakan juga berkontribusi pada polusi udara. Emisi yang dihasilkan berasal dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang bisa menciptakan zat polutan udara saat terdegradasi.

Tidak hanya itu, pengelolaan limbah yang buruk seperti pembakaran sampah di tempat terbuka juga bisa mencemari udara dengan berbagai gas beracun.

4. Cuaca dan kondisi geografis

Faktor cuaca dan kondisi geografi juga berperan dalam masalah polusi udara di Jakarta. Cuaca panas dan kering, yang sering terjadi di kota ini, dapat meningkatkan konsentrasi ozon (O3) di udara. 

Sistem lalu lintas yang padat di Jakarta juga mengakibatkan efek kabut asap yang sering terlihat, terutama selama musim kemarau. Ahli lingkungan juga menyebutkan adanya pengaruh pergerakan angin dari wilayah timur yang kering.

Dampak Polusi Udara di Jakarta

Dari penyebab-penyebab di atas dapat menyumbang sejumlah zat polutan yang nantinya akan mencemari udara yang kita hirup setiap harinya. Nah dampak ini bisa sangat serius pada kesehatan manusia dan lingkungan apabila terpapar dalam jangka waktu yang panjang.

Berikut adalah dampak polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta:

1. Gangguan pernapasan

Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, termasuk asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Anak-anak dan orang dewasa yang memiliki masalah pernapasan lebih rentan terhadap dampak polusi udara ini.

2. Penyakit jantung dan stroke

Partikel-partikel halus dalam udara dapat masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Risiko penyakit ini jadi lebih tinggi apabila kualitas udara terus memburuk.

3. Dampak lingkungan

Selain kesehatan, polusi udara juga merusak lingkungan. Tanaman dan hewan dapat terpengaruh oleh polutan udara, mengganggu ekosistem alami. Hutan di sekitar Jakarta juga bisa terkena dampak serius akibat pencemaran udara.

4. Kualitas hidup yang buruk

Polusi udara dapat mengganggu kualitas hidup penduduk Jakarta. Kabut asap yang tebal dapat mengganggu pandangan dan mengakibatkan keterlambatan dalam berbagai kegiatan. Misalnya orang semakin sulit untuk mengendarai kendaraan karena terbatasnya jarak pandang akibat kabut yang tebal tersebut.

Solusi Polusi Udara di Jakarta

Untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta, berbagai langkah dan solusi perlu diimplementasikan. Apa saja solusi yang bisa dilakukan? Berikut di antaranya:

1. Transportasi publik dan pengendaraan ramah lingkungan

Penggunaan transportasi publik harus didorong dan ditingkatkan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Hal ini bisa dimulai dari Pemerintah Jakarta mempromosikan pentingnya beralih ke penggunaaan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik dan sepeda. 

Baca Juga: Berkendara Aman dan Hemat dengan Teknik Eco Driving

2. Pengawasan emisi industri lebih ketat

Walaupun tidak banyak pabrik atau industri yang berada di kota Jakarta, namun emisi yang dibuang dapat mencapai Jakarta apabila tidak diawasi lebih ketat.

Emisi gas buang dari pabrik-pabrik di kota terdekat harus dipastikan berada dalam batas dan jarak yang aman serta memenuhi standar emisi.

3. Praktik pertanian berkelanjutan

Praktik pertanian berkelanjutan wajib untuk diterapkan bagi para petani di Jakarta, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan juga dapat menciptakan polusi air. 

Salah satunya dengan memberikan edukasi menyeluruh kepada petani tentang pertanian yang lebih ramah lingkungan.

4. Peningkatan pengelolaan sampah

Sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan perlu diterapkan. Contohnya, daur ulang yang lebih baik dan pembatasan pembakaran sampah di area terbuka.

5. Penanaman pohon dan ruang terbuka hijau

Penanaman pohon dan ruang terbuka hijau dapat membantu menyaring udara dan memberikan oksigen segar. Oleh karena itu, sebaiknya kota Jakarta dapat lebih fokus pada pembangunan ruang terbuka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.

6. Edukasi masyarakat

Edukasi masyarakat tentang bahaya polusi udara dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri mereka sendiri adalah kunci untuk mengurangi polusi udara. Program edukasi harus disebarkan di sekolah-sekolah dan terutama melalui media sosial.

7. Sumber energi terbarukan

Penggunaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Kamu bisa mencobanya dengan mengganti sumber water heater di rumah menggunakan tenaga surya.

8. Pengelolaan lalu lintas yang lebih baik

Tiada hari tanpa terjadinya macet di kota Jakarta, di mana penumpukan kendaraan dapat menyebabkan gas emisi knalpot yang semakin padat. Maka dari itu diperlukan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik sehingga jalanan dapat bebas polusi serta fasilitas transportasi umum yang lebih baik.

9. Pengembangan green building

Pembangunan bangunan hijau (green building) yang ramah lingkungan dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon di kota. Hal ini mencakup penggunaan teknologi bangunan yang hemat energi dan bahan bangunan ramah lingkungan.

Polusi udara Jakarta merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan penduduk dan lingkungan. Tapi dengan mengimplementasikan solusi-solusi secara tepat, tentu kita dapat mengatasi kualitas udara yang semakin memburuk dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Kalau OtoFriends punya kendaraan pribadi, kamu dapat berkontribusi dengan rutin merawat knalpot mobil di bengkel knalpot terpercaya. Booking service dengan mudah lewat Otoklix dan dapatkan promo menariknya!

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah cuaca kering musim kemarau, emisi gas pembuangan kendaraan bermotor, industri pembangkit listrik.

Menurut situs Air Quality Index, polusi udara di Indonesia masuk di peringkat 63 sebagai negara berpolusi buruk. Sebelumnya, Indonesia sempat masuk dalam sepuluh besar.