Di tahun 2022 kemarin telah terjadi kecelakaan Bekasi yang melibatkan sejumlah anak-anak sekolah dasar (SD) menjadi korban. Kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Bekasi Barat.
Kecelakaan tunggal sebuah truk trailer yang membawa tiang tersebut tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak halte yang berada di depan SDN Kota Baru II dan II Bekasi. Apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut? Berikut ini kronologi dan penyebabnya.
Baca juga: Saat Terjadi Kecelakaan Mobil, Lakukan 5 Hal Ini
Daftar Isi
Kronologi Kecelakaan Maut di Bekasi
Mengutip dari situs resminya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), berikut ini kronologi kecelakaan tunggal truk trailer bermuatan batang besi.
Pada tanggal 31 Agustus 2022, truk trailer membawa muatan batang besi seberat 55.090 kg dari Narogong menuju Surabaya.
Untuk masuk ke ruas Tol Jakarta-Cikampek, pengemudi bisa masuk melalui pintu Tol Bekasi Barat. Saat berada di persimpangan yang berada di depan Mega Bekasi, pengemudi harus berbelok ke kiri untuk masuk ke pintu Tol Bekasi Barat.
Hanya saja, pengemudi malah mengambil jalur lurus menuju ke arah Stadion Bekasi kemudian berbelok kiri menuju Kranji. Pengemudi menyadari jalan yang dipilih salah berniat ingin memutar balik agar bisa kembali menuju Gerbang Tol Bekasi Barat.
Pengemudi melaju di atas flyover Kranji sekitar jam 10 pagi. Saat turun dari flyover, pengemudi menggunakan persneling roda gigi 7. Pengemudi berkendara sesuai standar karena untuk truk trailer yang membawa muatan seperti itu normalnya berada di gigi 6 dan 7.
Persoalan selanjutnya justru tiba-tiba pengemudi merasa mengantuk sehingga kehilangan kendali untuk mengontrol truk tersebut. Truk tersebut oleng ke kiri dan langsung menabrak kerumunan orang yang berada di halte di depan SDN II dan III, Kota Baru, Bekasi.
Celakanya kejadian tersebut bertepatan dengan waktu penjemputan anak sekolah sehingga banyak orang dewasa yang menunggu anaknya, pedagang penjual jajanan, dan anak-anak SD yang baru saja pulang sekolah.
Truk baru benar-benar berhenti saat menabrak tiang Base Transceiver Station (BTS). Pengemudi baru kembali tersadar setelah melihat ada banyak kerumunan orang di sekitar truknya. Banyak warga yang membantu mengevakuasi korban, namun kebanyakan korban justru terjepit antara truk trailer dan BTS.
Proses evakuasi dilanjut menggunakan bantuan truk tronton yang menarik truk trailer tersebut agar korban yang terjepit tersebut bisa dievakuasi. Sayangnya, saat truk trailer berhasil mundur, tiang BTS tersebut roboh dan menimpa sejumlah pengguna jalan lain seperti mobil dan motor yang berada di lajur berlawanan.
Dari kecelakaan tunggal tersebut, tercatat jumlah korban sebanyak 33 orang yang terdiri dari 11 orang meninggal dunia, 4 korban luka berat dan 18 korban luka ringan.
Baca juga: 6 Contoh Surat Kronologis Kejadian Kecelakaan Mobil
Penyebab Kecelakaan Bekasi
Melalui analisa panjang, KNKT merilis pernyataan resmi penyebab kecelakaan maut di Bekasi tersebut. Setelah mengusut lebih jauh, ternyata penyebab kecelakaan tersebut karena pengemudi merasa kelelahan dan mengantuk.
Perjalanan truk tersebut diawali sejak hari Minggu, 28 Agustus 2022. Truk bermuatan batang besi tersebut berangkat menuju Tegal untuk melakukan bongkar muat.
Proses bongkar muat tersebut telah selesai dan pengemudi melanjutkan perjalanan. Saat berada di daerah Slawi, pengemudi memutuskan untuk istirahat sekitar pukul 00.00 WIB. Pengemudi beristirahat sebentar kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju Cileungsi.
Keesokan harinya pukul 05.00 WIB truk trailer tiba di Karawang dan memutuskan kembali beristirahat selama kurang lebih 5 jam sampai jam 10 pagi. Kira-kira jam 11 siang pengemudi kembali melanjutkan perjalanan menuju Cileungsi dan tiba di Cileungsi jam 1 siang.
Perjalanan kembali dilanjutkan hari Selasa, 30 Agustus 2022 sekitar jam 8 pagi. Truk berangkat dari Cileungsi menuju pabrik baja yang berada di Narogong, Bekasi. Truk trailer tersebut membawa muatan sebanyak 14.200 batang besi beton.
Selanjutnya pengemudi berjalan menuju tempat penimbangan untuk menimbang bobot muatan truk. Pukul 10.00 WIB truk mulai masuk antrian untuk menimbang muatan dan selesai pada pukul 15.57 WIB.
Di hari selanjutnya tanggal 31 Agustus 2022 jam 8 pagi, pengemudi kembali membawa batang besi beton dengan bobot sebesar 55.090 kg. Pengemudi berangkat dari Narogong menuju Surabaya. Sebelum melakukan perjalanan, pengemudi mengonsumsi obat penghilang nyeri sendi beberapa tablet.
Saat berkendara, untuk menghilangkan rasa kantuk pengemudi meminum es kelapa sambil berkemudi. Sayangnya, selama perjalanan pengemudi semakin mengantuk dan kehilangan kesadaran hingga sulit mengendalikan truk trailer.
Truk tersebut terus melaju menurun dari flyover Kranji hingga 700 meter ke depan, tepat di halte di depan SDN II dan III, Kota Baru, Bekasi. Truk trailer baru benar-benar berhenti saat menabrak tiang BTS.
Baca juga: Pasal Kecelakaan Lalu Lintas, Hukum Penjara Hingga Denda
Cara Mengatasi Microsleep Saat Berkendara
Berdasarkan kasus di atas, penyebab kecelakaan tersebut selain pengemudi kelelahan juga microsleep. Microsleep merupakan kondisi gangguan kesehatan di mana secara mendadak otak memasuki fase tidur singkat tanpa bisa kita sadari. Umumnya kondisi ini terjadi begitu singkat sekitar 30 detik atau kurang.
Untuk mengetahui apakah kita terkena microsleep saat berkendara yakni dengan mengenali gejala microsleep, antara lain:
- Mata mulai berkedip secara terus-menerus.
- Sulit menerima informasi dengan benar.
- Sering menguap sepanjang hari.
- Terbangun tiba-tiba diikuti rasa terkejut.
Untuk menghindari kondisi tersebut agar gak terjadi kepada kita, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Mulai dari mengistirahatkan tubuh selama 30 menit sekali agar aliran darah pada tubuh tetap lancar. Cara lainnya bisa dengan tidur singkat selama 20-30 menit untuk menjaga fokus kita saat beraktivitas.
Jika OtoFriends berkendara bersama teman, keluarga atau kenalan, maka kita bisa meminta penumpang tersebut untuk mengajak berbicara untuk menghilangkan rasa kantuk. Tips terakhir adalah dengan mengonsumsi minuman berkafein selama berkendara, khususnya bila mendekati waktu tidur.
Kendati sudah melakukan tips-tips untuk mencegah microsleep tersebut, tetap saja kecelakaan bisa saja terjadi. Bisa dikarenakan mobil sendiri yang mengalami gangguan atau dari pengguna jalan lain.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan diri dan juga mobil agar tetap dalam kondisi prima selalu.
Lakukan servis mobil rutin secara berkala di bengkel mobil langganan OtoFriends untuk memeriksa sejumlah komponen mobil, seperti memeriksa kondisi aki mobil, sistem pengereman mobil, tekanan angin pada ban mobil hingga aksesoris mobil lainnya.
Dengan rutin memeriksa dan melakukan servis mobil, tingkat keselamatan dan kenyamanan selama berkendara akan semakin terjamin, apalagi bila kita berencana pergi untuk jarak perjalanan yang panjang. Sudahkah OtoFriends periksa mobil kesayangan hari ini?
Pertanyaan Seputar Kecelakaan Bekasi :
Kecelakaan tunggal truk trailer bermuatan batang besi yang terjadi pada bulan Agustus 2022 memakan korban sebanyak 33 orang yang terdiri dari 11 orang meninggal dunia, 4 korban luka berat dan 18 korban luka ringan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis pernyataan resmi penyebab kecelakaan maut di Bekasi tersebut. Setelah mengusut lebih jauh, ternyata penyebab kecelakaan tersebut karena pengemudi merasa kelelahan dan mengantuk.
Kecelakaan maut tunggal truk trailer bermuatan batang besi tersebut terjadi di depan SDN Kota Baru II dan III, Bekasi, tepatnya di depan halte di mana ada banyak orang dewasa yang sedang menjemput anak SD, penjual jajanan, dan anak SD itu sendiri.