EPA Fuel Economy mengusulkan standar mobil bahan bakar baru. Pengusulan ini dilakukan untuk mengefisiensikan penggunaan bahan bakar kendaraan. Bagi OtoFriends yang belum mengetahui, EPA (Environment Protection Agency) sendiri merupakan Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat yang berfokus pada perlindungan lingkungan.
Setelah melakukan beberapa uji coba bahan bakar terhadap beberapa kendaraan, EPA mengeluarkan hasil uji coba konsumsi BBM dengan hasil yang cukup memuaskan. Lantas bagaimana uji cobanya dilakukan? Berikut penjelasannya
Daftar Isi
Awal Mula Bahan Bakar EPA Fuel Economy
Bahan bakar EPA Fuel Economy bermula dari permasalahan polusi udara yang merebak dan mengganggu kesehatan masyarakat. EPA melihat kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan uji coba efisiensi EPA Fuel Economy sebagai bahan bakar pengganti kendaraan. Kabarnya, bahan bakar ini dapat mengurangi polusi udara, meningkatkan efisiensi energi dan memangkas biaya kendaraan.
Setelah mendapatkan masukan dari berbagai industri otomotif, kilang minyak, dan pemerintah negara bagian, EPA melakukan uji coba ke berbagai mobil. EPA mengatakan bahwa bahan bakar EPA Fuel Economy dapat mengurangi emisi dan polusi berbahaya hingga 80%, sehingga dapat meningkatkan standar kualitas udara.
Baca juga: Mengenal Jenis Bahan Bakar untuk Mesin Kendaraan
Keuntungan yang Ditawarkan EPA Fuel Economy
Berbagai macam keuntungan yang ditawarkan EPA Fuel Economy terhadap hadirnya standar efisiensi bahan bakar mobil yang baru antara lain:
- Lingkungan semakin hijau dan sehat
- Mengurangi polusi udara
- Dapat mencegah kematian prematur penduduk akibat gangguan pernapasan
- Jumlah keuntungan finansial negara bertambah dari meningkatnya angka kesehatan penduduk
- Mobil yang teknologinya sudah mendukung standar bahan bakar EPA Fuel Economy akan lebih bersih dan irit
Baca juga: 17 Cara Menghemat Bahan Bakar Mobil, Terbukti Tambah Hemat
Uji Efisiensi Bahan Bakar EPA Fuel Economy
Uji efisiensi bahan bakar EPA Fuel Economy dilakukan ke beberapa mobil. Uji yang dilakukan di mobil Toyota Supra baru memberikan hasil yang cukup memuaskan. Tercatat mobil Toyota Supra baru, jika digunakan dalam kota mengkonsumsi 1 liter untuk 10 km. Sedangkan untuk pemakaian luar kota dan jalan tol adalah 1 liter/13,1 km dan 1 liter/11 km.
Beda lagi dengan hasil uji coba EPA Fuel Economy yang dilakukan pada mobil Toyota Prius. EPA mengklaim mobil Toyota Prius menjadi mobil paling irit versi EPA. Tercatat mobil toyota Prius mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk 21,48 km dalam kota dan mengkonsumsi bahan bakar 48 mpg untuk 20,21 km di jalan tol. Setelah mobil Toyota Prius ada mobil Mercury Milan yang tercatat mengkonsumsi bahan bakar 41 mpg di jalan kota dan 36 mpg di jalan tol.
Uji coba efisiensi EPA Fuel Economy juga dilakukan pada mobil Bugatti Veyron 2011. Hasilnya, mobil tersebut mengkonsumsi 8 mpg untuk jalanan perkotaan dan 15 mpg untuk jalan tol. EPA mengklaim mobil Bugatti Veyron 2011 menjadi mobil paling boros ketimbang dengan mobil lainnya yang sudah di uji coba.
3 Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Bahan Bakar
Terlepas dari uji coba efisiensi EPA Fuel Economy, secara umum ada 3 faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Hal ini penting untuk OtoFriends ketahui jika ingin berkendara dengan hemat, antara lain:
- Berat atau Bobot Kendaraan
Ingatlah, semakin berat beban yang ditanggung mobil, maka akan semakin berat kerja mesin untuk menghasilkan tenaga. OtoFriends harus mempertimbangkan jumlah penumpang dan kapasitas barang dalam bagasi jika ingin melakukan penghematan bahan bakar.
- Jarak Tempuh
Jarak tempuh dan medan jalan juga memberikan pengaruh besar pada konsumsi bahan bakar kendaraan. Jalan yang menanjak dan berkelok dapat memberikan beban ekstra pada mesin mobil untuk menghasilkan tenaga. Kenali medan jalan dengan baik saat memilih rute berkendara, sehingga selain dapat mengutamakan keselamatan, OtoFriends dapat menggunakan bahan bakar dengan lebih efisien.
- Perawatan Mesin Mobil
Rutin melakukan pengecekkan mesin mobil dan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan standar kendaraan akan membantu OtoFriends dalam melakukan penghematan bahan bakar. Pastikan OtoFriends memilih bengkel dengan kualitas pelayanan dan tenaga profesional. OtoFriends dapat menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.
Baca juga: Servis Rutin Mobil, Cek 6 Komponen Ini Secara Berkala
Variasi Harga dan Model Mobil Paling Irit Tahun 2022
Tertarik untuk memiliki mobil irit bahan bakar, beberapa rekomendasi mobil irit ini bisa jadi pilihan. Berikut alternatifnya:
Daftar Mobil Irit Bensin 2022 | Harga Mobil |
Daihatsu Xenia | Rp270 jutaan |
Toyota Avanza | Mulai dari Rp250 jutaan |
Honda Brio | Rp150 jutaan |
Suzuki Ertiga | Rp225 jutaan |
Toyota Agya | Rp160 jutaan |
Nissan kicks E-Power | Rp500 jutaan |
Honda Civic | Rp600 jutaan |
Ingatlah, meski bahan bakar saat ini belum bisa 100% membantu untuk mengurangi polusi udara, namun OtoFriends dapat berperan dalam melindungi lingkungan dan kesehatan sesama dengan rutin melakukan servis dan perawatan mesin mobil. Servis berkala berperan penting mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Oli dan mesin mobil yang bersih akan menghasilkan tenaga dan bahan bakar yang lebih baik, sehingga tidak mengganggu kinerja mesin mobil dan mengeluarkan gas beracun yang dapat merusak lingkungan dan pernapasan.
Jangan lupa download Aplikasi Otoklix Android atau Aplikasi Otoklix Ios supaya memudahkan OtoFriends melakukan booking servis mobil ya.
Pertanyaan Seputar EPA Fuel Economy
EPA (Environment Protection Agency) sendiri merupakan Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat yang berfokus pada perlindungan lingkungan. Setelah melakukan beberapa uji coba bahan bakar terhadap beberapa kendaraan, EPA mengeluarkan hasil uji coba konsumsi BBM dengan hasil yang cukup memuaskan.
EPA mengklaim mobil Toyota Prius menjadi mobil paling irit versi EPA. Tercatat mobil toyota Prius mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk 21,48 km dalam kota dan mengkonsumsi bahan bakar 48 mpg untuk 20,21 km di jalan tol.
Beberapa faktor yang mempengaruhi boros bensin pada mobil adalah berat atau bobot kendaraan, jarak tempuh, dan perawatan mesin mobil.