Saat mengganti oli di bengkel, pernahkah terpikir akan dikemanakan oli bekas tersebut? Tidak sedikit orang yang menganggap oli bekas sebagai limbah berbahaya. Faktanya, ada banyak manfaat oli bekas dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, oli bekas juga bisa dijadikan salah satu ladang bisnis. Simak beberapa manfaat oli bekas berikut ini!

Manfaat oli bekas

1. Sebagai bahan bakar mesin diesel

Banyak orang yang memanfaatkan oli bekas untuk menjadi bahan bakar mesin diesel atau mesin genset. Sehingga, hal ini akan menghemat energi dan biaya. Selain harga yang terjangkau, oli bekas juga bisa digunakan lebih lama saat pembakaran mesin diesel alias hemat BBM.

2. Pengobatan pada hewan ternak

Ternyata, oli bekas juga bisa digunakan untuk keperluan pengobatan hewan ternak lho. Biasanya oli bekas digunakan untuk mengobati hewan yang terjangkit penyakit kudis atau scabies. Penyebabnya adalah organisme sarcoptes scabiei. Cara pengobatannya adalah cukup oleskan oli bekas di bagian yang terkena kudis.

Sebagai informasi, oli mengandung senyawa kimia yang terdapat manfaat pada ampasnya, yakni sulfur. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mencegah proses oksidasi fosforilasi pada organisme parasit.

Baca juga: Manfaat Oli Bekas, Mulai dari Bisnis hingga Daur Ulang

3. Menghilangkan karat

Selain dijadikan pelumas rantai atau gear, oli bekas juga bisa digunakan untuk menghilangkan karat. Karat pada kendaraan adalah hal yang berbahaya yang bisa menyebabkan kebocoran dan mengganggu sistem pembuangan. Hal itu bisa ditandai dengan adanya suara bising pada mesin knalpot.

4. Untuk melumasi rantai

Saat oli sudah menjadi ampas, oli masih tetap bisa menjadi pelumas rantai roda dan gear kendaraan. Dengan demikian, rantai dan gear tidak cepat aus. Namun, pastikan oli bekas yang digunakan masih dalam keadaan baik. Penggunaan oli bekas yang rusak bisa merusak kondisi rantai dan gear.

5. Sebagai pengawet kayu

Pengusaha industri mebel biasanya memanfaatkan oli bekas untuk mengawetkan kayu. Hal itu bertujuan agar kayu tidak lapuk atau hancur akibat dimakan rayap. Cara menggunakannya adalah, campurkan solar dengan oli bekas. Perbandingannya harus sama, misalnya 1 liter banding 1 liter. Kemudian, oleskan oli bekas di bagian kayu secara merata dan biarkan sampai kering.

Baca juga: Gebyar Ganti Oli di Otoklix, Oli Mulai dari Rp60 Ribu!

6. Untuk bahan pembakaran

Manfaat oli bekas selanjutnya adalah dapat dijadikan bahan pembakaran pada kayu bakar. Alih-alih menggunakan minyak tanah untuk membakar kayu, oli bekas bisa dimanfaatkan karena biaya lebih murah. Tidak hanya itu, oli yang memiliki oktan rendah juga bisa terbakar dalam waktu yang cukup lama.

7. Sebagai ladang cuan

Dengan banyaknya manfaat oli bekas di atas, hal ini menginspirasi sebagian orang untuk menjadikan oli bekas sebagai ladang cuan. Namun, untuk menjadi pengepul oli bekas pun tidak mudah. Pengepul diharuskan memiliki surat AMDAL lantaran oli bekas masuk kategori limbah B3 yang berada dalam kontrol pemerintah.

Para pengepul biasanya datang sebulan sekali ke bengkel untuk membawa oli bekas. Satu drum oli bekas harganya bervariasi, mulai dari Rp200 ribuan. Terpenting, pastikan pengepul oli bekas berbadan hukum legal agar dapat diketahui ke mana muara oli bekas tersebut. Sebab, tidak sedikit oknum yang memanfaatkan oli bekas untuk dijadikan oli oplosan.

8. Bisa didaur ulang

Oli bekas juga dapat didaur ulang atau diolah kembali, namun jangan berharap kualitas produk oli daur ulang ini bisa menyamai oli baru. Selain itu, tidak semua orang bisa mendaur ulang oli bekas. Biasanya terdapat pusat daur ulang yang menampung oli bekas. Tempat tersebut juga harus memiliki izin dari pemerintah.

Bahaya membuang oli bekas sembarangan

Seperti dijelaskan di atas, oli bekas masuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Di dalam oli bekas terdapat kandungan logam berat dari bensin dan mesin kendaraan. Apabila masuk ke dalam tubuh, hal itu bisa mengakibatkan rusaknya syaraf, ginjal, dan kanker. Berikut beberapa bahaya membuang oli bekas sembarangan:

Pencemaran tanah

Ya, oli bekas bisa mencemari tanah. Sebab, bahan kimia yang ada pada oli bekas bisa merusak kesuburan tanah. Lambat laun, tanah yang tercemar oli bekas tidak bisa ditanami tumbuhan.

Pencemaran air

Oli bekas juga dapat mencemari air. Apabila oli bekas dibuang ke saluran air, biota yang ada dalam air akan mati. Selain itu, oli bekas juga dapat merusak kualitas air karena sulit terurai secara alami.

Mudah terbakar

Ada banyak bahan kimia yang terkandung dalam oli bekas sehingga jadi mudah terbakar. Oleh sebab itu, jangan membuang oli bekas sembarangan agar tidak memicu kebacaran yang dapat membahayakan nyawa diri sendiri maupun orang lain.

Baca juga: Begini Cara Membersihkan Bekas Oli di Mesin Mobil

Waktu yang tepat untuk ganti oli

Selain mengetahui beragam manfaat oli bekas dan bahaya membuang oli bekas sembarangan, OtoFriends juga perlu mengetahui waktu ganti oli yang tepat. Untuk kendaraan seperti mobil, pabrikan pada umumnya menganjurkan penggantian oli setiap 10 ribu kilometer atau 6 bulan sekali. Namun, jika mobil sering digunakan, sebaiknya ganti oli sebelum 6 bulan. Dengan demikian, mobil akan tetap prima.

OtoFriends dapat mengganti oli mobil di bengkel terdekat dengan memanfaatkan aplikasi Otoklix. Caranya, lakukan booking online, pilih bengkel tujuan, dan tentukan waktu kedatangan.

Hal itu akan mencegah OtoFriends terjebak antrian. Selain itu, OtoFriends tidak perlu khawatir terkait harga karena sudah tertera dalam aplikasi. Apabila harga di lokasi tidak sama dengan yang ada di aplikasi, OtoFriends berhak mengajukan pengembalian dana.

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan seputar manfaat oli bekas

Ada banyak manfaat oli bekas. Di antaranya sebagai bahan bakar kayu atau sampah, bahan bakar tunggu untuk mematangkan batu bata, dan untuk mengawetkan kayu.

Oli bekas merupakan limbah B3. Kandungan oli bekas adalah campuran bahan kimia aditif seperti hidrokarbon, asam korosif, logam berat yang bersifat karsinogenik, dan sisa-sisa hasil bakaran yang bersifat deposit.

Oli bekas tidak boleh dibuang sembarangan. Sebaiknya, bawa oli bekas ke tempat penampungan oli bekas atau ke bengkel terdekat untuk disalurkan kepada para pengepul oli bekas.