Rian Mahendra kini tak lagi menjabat sebagai Direktur Operasional Perusahaan Otobus (PO) Haryanto. Kabar hengkangnya Rian dari salah satu PO besar di Indonesia ini ramai diperbincangkan pecinta bus Tanah Air. 

Berbagai hal pun menjadi sorotan pasca mundurnya Rian Mahendra. Peran Rian sebagai Direktur PO Haryanto dan mengembangkan perusahaan tersebut sejak 2003 terbilang sukses hingga ia memiliki kekayaan cukup tinggi. 

Itu terbukti atas kepemilikan satu mobil mewah di garasinya seharga sekitar Rp2 miliar. Sebelum membahas mobil mewah miliknya, simak dulu profil Rian Mahendra, hingga kisahnya mengembangkan PO Haryanto berikut ini. 

Banner

Profil Rian Mahendra

Rian Mahendra merupakan anak dari pasangan Suheni dan Haji Haryanto selaku pemilik PO Haryanto. Pria kelahiran 1983 ini  memiliki istri bernama Alina Tristi. 

Selama perjalanannya mengelola dan mengembangkan PO Haryanto, Rian tak sendirian. Ia menjalankan PO Haryanto bersama adik-adiknya di bawah supervisi langsung oleh sang ayah, Haji Haryanto. 

PO Haryanto mulai dirintisnya pada 2003 dengan lima unit bus pada awalnya. PO Haryanto pun berkembang hingga Rian memiliki berbagai trayek-trayek baru, termasuk rute yang dilintasi, jalur agen, hingga rekrutmen karyawan. 

Lengkapnya, berikut kisah perjuangan Rian Mahendra merintis PO Haryanto.

Baca Juga: Harga Mobil Elf Isuzu dan Spesifikasi, Muat Banyak Penumpang

Kisah Perjuangan Merintis PO Haryanto

Keberhasilan PO Haryanto di tangan Rian tidak lah mudah. Rian harus mengorbankan waktunya, menjalani hubungan jarak jauh dengan sang istri dan anak demi mengembangkan bisnis transportasinya itu. 

PO Haryanto merupakan perusahaan transportasi berbasis di Kudus, Jawa Tengah. PO ini memiliki ciri khas berupa livery wayang di bodi busnya. 

PO Haryanto didirikan pada 2002 oleh Haji Haryanto. Berkat ketekunannya, PO Haryanto semakin berkembang dengan trayek rute dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan hingga Madura. 

Lalu pada 2009 adik Rian bergabung di PO Haryanto untuk memegang keuangan sehingga ia fokus di operasional. Masa-masa itu, penumpang PO Haryanto tak ramai atau terbilang bisa dihitung jari. 

Namun, tangan Rian berhasil mengembangkan PO Haryanto. Ketika ia membuka jalur ke Pekalongan, PO Haryanto menjadi bus nomor satu ke kota tersebut. 

Sayangnya, perjuangan Rian sudah berakhir. Ia resmi tak lagi menjadi Direktur PO Haryanto sejak 22 Juli 2022 lalu, pascamenerima surat pemecatan dari sang ayah. 

Lantas apa alasan Rian dipecat dari PO Haryanto? Ini penjelasannya. 

Alasan Dipecat dari PO Haryanto

Haji Haryanto mengungkapkan alasan pemecatan putranya selaku Direktur PO Haryanto itu. Menurutnya, Rian merupakan sosok keras kepala. 

Terdapat sejumlah masalah yang dilakukan Rian, seperti terjerat utang miliaran rupiah. Selain itu, Haji Haryanto juga ingin Rian lebih fokus mendidik anak dan istri yang selama ini waktunya dikorbankan untuk mengurus PO Haryanto. 

Kendati demikian, usahanya membangun PO Haryanto sudah cukup membanggakan dan memuatnya sukses. Rian memiliki satu mobil mewah seharga Rp2 miliar. Berikut spesifikasinya.

Baca Juga: Spesifikasi, Desain, dan Harga Mobil Mercedes Benz GLS Class

Punya Mobil Mewah Mercedes-Benz GLS 400 

Mercedes-Benz GLS 400 merupakan mobil andalan Rian untuk membantu aktivitasnya memantau operasional PO Haryanto. Mobil segmen Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki performa tinggi. 

Mercedes-Benz GLS 400 dilengkapi dengan cruise control dengan speed limiter dan Downhill Speed Regulation (DSR). Memiliki bodi yang bongsor, SUV ini dilengkapi fitur  ‘helicopter view’ sehingga pengemudi terbantu mengemudi GLS di jalan sempit. 

Terdapat sejumlah mode berkendara yang dinamis, seperti Confort, Slippery, Sport, Off-road dan Individual. Mode tersebut diatur berdasarkan tiga hal, yakni respons mesin transmisi, bobot setir, dan peredaman suspensi. 

Sebagai mobil SUV mewah, performa mesin Mercedes-Benz GLS 400 tak main-main. Mercedes-Benz GLS 400 menggunakan mesin V6 2.998 cc biturbo bertenaga 333 dk dan torsi 480 Nm.

Akselerasinya mampu menempuh 0-100 km per jam hanya dalam 6,9 detik. Namun, konsumsi bensinnya terbilang boros, yakni 6,1 km per liter di rute dalam kota dan 10,1 km per libet di tol. 

Mercedes-Benz GLS 400 4Matic AMG Line dibanderol kurang lebih Rp2,15 miliar. Adapun harga secondnya kini juga masih tinggi, sekitar Rp1,5 miliar hingga 1,8 miliar tergantung kondisi mobil tersebut. 

Supaya mobil bekas pakai dapat dijual dengan harga yang tidak turun terlalu jauh, baiknya service secara rutin agar mesin dan performa tetap optimal. Pastikan mobil ditangani oleh teknisi profesional. 

Terdapat lebih dari 2.000 bengkel terpercaya yang dapat ditemukan di aplikasi Otoklix. Nikmati ragam fitur yang dapat memudahkan OtoFriends untuk service, seperti booking online dan mencari bengkel sesuai jenis perawatan. 

Unduh secara gratis aplikasi Otoklix di Play Store Android atau App Store iOS dan temukan bengkel terbaik untuk perawatan mobil kesayangan. 

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan seputar Profil Rian Mahendra

Peran Rian sebagai Direktur PO Haryanto dan mengembangkan perusahaan tersebut sejak 2003 terbilang sukses hingga ia memiliki kekayaan cukup tinggi.

Rian Mahendra merupakan anak dari pasangan Suheni dan Haji Haryanto selaku pemilik PO Haryanto.

Haji Haryanto selaku pemilik PO Haryanto.