Dampak polusi udara dapat dirasakan tidak hanya bagi kesehatan namun juga lingkungan. Polusi udara adalah masalah serius ketika udara yang kita hirup tiap harinya tercemar oleh berbagai zat berbahaya dan sedang menjadi pusat perhatian belakangan ini.

Apabila tidak segera ditangani, tentu saja bisa menimbulkan dampak yang lebih serius dan berjangka panjang. Lantas, apa saja sih dampak pencemaran udara bagi mahluk hidup? Simak penjelasannya di Blog Otomotif Otoklix.

Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan

Tingginya zat berbahaya yang tercemar menyebabkan dampak polusi udara bagi manusia sangat mematikan, yakni pada kesehatan. Polutan beracun yang berukuran sangat kecil dapat terhirup ke dalam saluran pernapasan dan bahkan hingga masuk ke dalam peredaran darah.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa polusi udara memicu terjadinya kematian prematur sebanyak 6,7 juta setiap tahunnya. Di dalam angka tersebut, sebanyak 63 persen atau 4,2 juta kematian dipicu oleh polusi udara di luar ruangan.

WHO juga memaparkan bahwa 89 persen dari kematian akibat polusi di luar ruangan tersebut terjadi di negara-negara berkembang atau berpenghasilan menengah ke bawah, terutama di wilayah Asia dan Pasifik barat.

Waspadai dampak-dampak pada kesehatan berikut ini jika kamu berada di wilayah dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi:

1. Memicu Penyakit atau Gangguan Pernapasan

Yang pertama bisa sangat dirasakan pada kesehatan adalah polusi udara berdampak dalam meningkatkan risiko penyakit atau gangguan pernapasan. Udara yang mengandung partikel halus dan gas polutan dapat memicu asma, bronkitis, dan bahkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

Akibatnya, kita akan jadi kesulitan bernapas dan dalam jangka panjang bisa memengaruhi kualitas hidup. 

2. Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker paru-paru. Partikel-partikel beracun yang terhirup ke dalam paru-paru dapat merusak sel-sel dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker. 

Tentunya, dampak polusi udara ini bisa menjadi sangat serius. Terutama bagi mereka yang terpapar udara tercemar ini secara terus-menerus.

3. Meningkatkan Risiko Infeksi dan Peradangan

Kualitas udara yang buruk dapat membuat sistem kekebalan tubuh kita melemah. Akibatnya, kita lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pneumonia dan infeksi sinus. 

Selain itu, peradangan dalam tubuh juga dapat meningkat akibat paparan polusi udara. Peradangan ini bisa berkontribusi terhadap berbagai penyakit pada pernapasan saja, namun juga organ lainnya.

4. Menghambat Perkembangan Anak

Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap polusi udara, sebab kekebalan tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa. Udara yang tercemar polutan dapat menghambat perkembangan paru-paru dan kemudian berpotensi menyebabkan masalah pernapasan seumur hidup.

Hal ini tentu saja merupakan dampak serius dalam jangka panjang. Kualitas hidup anak dapat menurun apabila pernapasannya terganggu.

5. Menganggu Sistem Reproduksi

Dampak polusi udara bagi kesehatan berikutnya adalah ke sistem reproduksi. Studi mengatakan bahwa paparan polusi udara dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita serta meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan. 

Misalnya seperti masalah bayi lahir dengan berat rendah, keguguran atau ganggungan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, sampai kematian bayi. Polutan udara yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan yang juga berdampak pada kerusakan sel sperma dan sel telur.

6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Dampak polusi udara juga dapat meluas ke penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkan partikel-partikel halus dan zat kimia berbahaya dalam udara dapat memicu peradangan dalam pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

7. Mengganggu Kesehatan Mental

Polusi udara tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. 

Gangguan mental ini berisiko tinggi pada anak-anak dan remaja dan juga bisa memengaruhi perkembangan otak.

8. Menimbulkan Mata Merah dan Iritasi

Polusi udara juga dapat menyebabkan masalah pada mata, seperti mata merah dan iritasi. Partikel-partikel halus dan polutan dapat mengiritasi mata kita dan membuatnya terasa tidak nyaman.

Contoh polusi udara yang dapat menyebabkan ini secara langsung adalah asap knalpot dari kendaraan bermotor seperti mobil dan motor. Jika kita sedang terjebak macet dengan kondisi padat kendaraan, mata kita bisa berisiko iritasi akibat paparan asap yang mencemari udara sekitar kita.

Baca Juga: 6 Komponen Knalpot Mobil, Fungsi, dan Cara Kerja

Dampak Polusi Udara bagi Lingkungan

Selain berdampak pada kesehatan, polusi udara juga berdampak pada lingkungan sekitar kita. Lingkungan yang terpapar udara buruk tentu juga bisa mengalami masalah yang serius.

Zat-zat yang berbahaya ini menjadi ancaman bagi mahluk hidup. Jika hal ini terus terjadi tanpa adanya pencegahan atau pengurangan, bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Nah, apa saja sih yang menjadi dampak polusi udara pada lingkungan?

1. Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming telah menjadi topik hangat selama beberapa tahun belakangan ini. Global warming terjadi ketika gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer.

Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata planet, perubahan iklim, dan fenomena cuaca ekstrem. Gas tersebut biasanya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi yang turut berkontribusi terhadap pencemaran udara. 

2. Memicu Hujan Asam

Hujan asam juga menjadi salah satu dampak yang bisa dipicu dari polusi udara. Tercemarnya udara bisa memengaruhi hujan yang turun menjadi asam. Hal ini disebabkan karena hujan tersebut mengandung asam sulfat dan asam nitrat.

Apabila hujan ini turun ke permukaan bumi, kandungannya dapat merusak ekosistem air, mengganggu tumbuhan dan juga mahluk air. 

3. Meningkatkan Risiko Eutrofikasi pada Air

Polusi udara dapat meningkatkan risiko eutrofikasi pada air, yakni kondisi di mana air mendapat terlalu banyak nutrien seperti nitrogen dan fosfor. Ini dapat menyebabkan “matinya” danau dan sungai karena pertumbuhan algae yang berlebihan.

4. Mengaburkan Jarak Pandang

Partikel-partikel halus dalam polusi udara dapat mengaburkan jarak pandang, terutama di daerah perkotaan. Inilah yang menyebabkan area yang terpapar pencemaran udara tinggi terlihat seperti berkabut tebal. 

Tentunya hal ini dapat mengganggu lalu lintas dan keamanan, serta mengurangi kualitas udara. Sangat berbahaya jika kamu sedang menyetir di jalanan.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Fog Lamp, Berkendara Aman di Jalan Berkabut

5. Memicu Penipisan Ozon

Pernah mendengar bahwa lapisan ozon di atmosfer semakin menipis? Nah, polusi udara juga dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hal tersebut.

Ini disebabkan karena lapisan ozon berperan dalam melindungi kita dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari. Apabila lapisan ini menipis, kita bisa rentan mengalami berbagai risiko penyakit, termasuk salah satunya adalah kanker kulit.

6. Mengganggu Keseimbangan Iklim Global

Polusi udara dapat mengganggu keseimbangan iklim global dengan mempengaruhi pola cuaca dan suhu rata-rata di seluruh dunia. Ini dapat mengakibatkan perubahan ekosistem yang merugikan bagi banyak makhluk hidup.

Siapa Saja yang Berisiko Tinggi Terkena Dampak Polusi Udara?

Polusi udara merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan manusia secara luas. Namun, tidak semua orang memiliki risiko yang sama terhadap dampak negatif polusi udara. 

Beberapa kelompok individu lebih rentan dan berisiko tinggi terkena dampak polusi udara yang beragam. Misalnya pengidap penyakit berat seperti diabetes, jantung, atau paru-paru.

Bagi mereka yang sedang mengidap penyakit-penyakit tersebut sangat rentan terdapat efek negatif polusi udara. Sebab udara yang tercemar dapat mengganggu sistem pernapasan dan juga terserap ke dalam darah.

Kemudian adalah warga lanjut usia dan juga anak-anak serta remaja di bawah usia 18 tahun. Golongan usia ini memiliki kekebalan tubuh yang cenderung melemah, sehingga bisa mengganggu kesehatan baik secara langsung maupun secara jangka panjang.

Yang terakhir adalah ibu hamil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa polusi udara dapat berdampak buruk terhadap reproduksi serta perkembangan janin yang masih berada di dalam kandungan.

Itulah dia penjelasan mengenai apa saja dampak polusi udara bagi kesehatan dan lingkungan yang perlu diketahui. Selain dampak, penting juga bagi kita untuk mengetahui apa saja penyebab dari polusi udara di sekitar kita.

Salah satunya disebabkan oleh asap knalpot kendaraan bermotor. Di dalam asap knalpot terdapat emisi beracun yang tentunya berbahaya bagi kesehatan apabila terus-menerus terpapar.

Menjaga agar mobil tetap terawat dan memiliki emisi pembuangan yang minim karbon bisa OtoFriends lakukan dengan rutin servis mobil ke bengkel terpercaya. Cari bengkel knalpot terbaik dan terdekat dengan lokasimu secara mudah lewat aplikasi OtoKlix.

Yuk, jadwalkan servis mobil kamu melalui Otoklix!

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ada cukup banyak dampak polusi udara bagi lingkungan, misalnya seperti memicu terjadinya pemanasan global serta hujan asam, penipisa ozon, mengaburkan jarak pandang, hingga mengganggu keseimbangan.

Pencemaran udara disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah emisi gas knalpot kendaraan bermotor, asap pembakaran bahan bakar fosil, dan juga aktivitas domestik seperti memasak ataupun membakar sampah.

Dampak polusi udara bagi tumbuhan sama seriusnya dengan mahluk hidup. Dalam hal ini, morfologis dan fisiologis tumbuhan dapat terganggu. Partikel polutan yang halus bisa merusak jaringan utama tumbuhan, sampai mengganggu proses vital seperti fotosintesis sampai pernapasan.