Turun mesin mobil jadi momok menakutkan bagi pemilik kendaraan. Selain bisa menghambat aktivitas karena mobil tidak bisa digunakan, turun mesin juga bisa merogoh kocek yang besar saat diperbaiki. Turun mesin mobil atau overhaul sendiri adalah adalah proses yang dilakukan oleh bengkel atau montir untuk melepaskan mesin mobil dari sasis mobil dan membongkarnya. 

Proses turun mesin mobil ini sebetulnya juga dianjurkan oleh pabrikan mobil. Disarankan untuk melakukan turun mesin ketika mobil sudah menempuh jarak 150 ribu km. Tujuannya agar performa mesin mobil bisa kembali seperti kondisi baru.

Penyebab mobil turun mesin

Pada dasarnya tujuan proses turun mesin adalah untuk memeriksa masalah di dalam mesin secara penuh.Lalu setelah masalahnya diketahui, barulah bisa ditangani. Nah, OtoFriends, kenali penyebab mobil turun mesin. 

Terendam air

Penyebab turun mesin mobil yang paling umum dan sering ditemui adalah mesin terendam air. Biasanya banyak terjadi saat musim hujan yang memicu banjir. Mengendarai mobil saat banjir dapat menyebabkan mesin mobil terendam air. 

Air yang masuk ke mesin akan ikut berada di ruang bakar, hal ini tentu bisa menimbulkan kondisi yang berbahaya. Bila terjadi tekanan dari piston, maka bisa menyebabkan piston menjadi berlubang atau bahkan bisa pecah. 

Gejala itu biasanya dikenal dengan nama water hammer dan berisiko membuat mobil harus turun mesin jika tidak ditangani lebih lanjut. Sebaiknya jangan memaksakan mobil melewati genangan air yang tinggi.

Oli bercampur air

Mesin yang terendam air membuat oli yang bekerja di dalamnya bisa tercampur dengan air kotor.  Kondisi tersebut membuat munculnya korosi di silinder head, sehingga sistem sirkulasi menjadi kacau. Bahkan dapat memicu terbentuknya busa atau buih pada mesin. 

Ciri-ciri mobil yang cairan olinya sudah bercampur dengan air adalah warna oli mesin yang berubah warna menjadi kecoklatan, seperti susu coklat. Jika sudah terjadi, turun mesin menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan pengurasan serta penggantian oli dan pembersihan.

Baca juga: Kenali Bagian Mesin Mobil yang Tidak Boleh Kena Air, Berikut Rangkumannya

Overheating

Penyebab selanjutnya adalah overheat atau mesin yang terlalu panas. Kondisi ini seringkali menyebabkan mobil mogok. Overheating, bisa menyebabkan berbagai kerusakan lainnya seperti kepala silinder melengkung, bercampurnya oli dengan air, dan gangguan pada mesin mobil lainnya. Tanda overheat adalah saat mobil sedang dikendarai dengan kecepatan rendah, namun suhu mesin selalu naik. Jika itu terjadi, jangan tetap mengendarai mobil, dan segera matikan mesin. 

Suara mesin kasar

Jika mobil menggunakan bahan bakar bensin, biasanya mesin akan mengeluarkan suara yang halus. Tetapi jika mobil mulai mengeluarkan suara kasar dan keras, maka kamu perlu melakukan pemeriksaan. Sebab suara kasar merupakan salah satu ciri mobil harus turun mesin. 

Jika setelah diperiksa dan masalahnya pada pulley di depan mesin, atau karena timing chain, maka dapat diperbaiki tanpa turun mesin.Tetapi jika tidak, maka harus melakukan turun mesin untuk memeriksa penyebabnya.

Asap knalpot berwarna putih

Selanjutnya, ciri-ciri mobil harus turun mesin adalah asap knalpot yang berwarna putih. Jika hal itu terjadi, berarti ada masalah dengan mesinnya. Asap putih ini dipicu oleh masuknya oli ke ruang bakar, dan busi ikut terbakar. Kondisi tersebut dapat berimbas pada berkurangnya oli secara signifikan. 

Akibatnya, akan berdampak pada komponen lainnya, seperti seperti silinder head, piston, packing head, bore silinder, serta seal valve. Semua komponen itu berada dalam blok mesin, jadi untuk memperbaikinya perlu dilakukan turun mesin mobil.

Pelumasan tidak normal

Berikutnya, tanda mobil harus turun mesin jika pelumasannya sudah tidak normal. Sistem pelumasan yang buruk dapat merusak mesin mobil. Sistem pelumasan mobil ini sangat penting sekali untuk menjaga pergesekan di dalam mesin mobil, agar tidak terjadi pemanasan yang terlalu tinggi. 

Jadi ketika sistem pelumasan ini tidak bekerja dengan normal, maka komponen-komponen mesin tersebut tentu akan mengalami kerusakan karena pergesekan. Cara mengeceknya yaitu memeriksa berapa liter oli yang tersisa dengan bantuan dipstick oli secara rutin. Selain itu, bisa juga dilihat di indikator oli di dashboard. 

Air radiator berminyak

Air radiator yang berminyak juga jadi faktor yang bisa menyebabkan mobil turun mesin. Kondisi ini terjadi karena silinder head berkarat, sehingga membuat beberapa lubang yang menyebabkan oli masuk ke dalam saluran air atau air masuk ke ruang kompresi. 

Masalah ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan penggantian silinder head baru. Namun jika kondisi oli sudah berwarna kecoklatan dan bercampur air radiator, maka harus melakukan turun mesin.

Baca juga: Mesin Mobil Tiba-tiba Mati di Jalan? Ini Penyebab dan solusinya!

Air radiator kurang

Kekurangan air radiator dapat menjadi penyebab mobil turun mesin. Ketika mobil distarter, air radiator akan berkurang drastis atau bahkan menyembur. Kerusakan bisa terjadi pada silinder head, silinder gasket, atau kebocoran pada radiator, mesin, maupun water pump.

Tanda-tanda mobil pernah turun mesin

Selain mengetahui ciri-ciri mobil harus turun mesin, kenali juga tanda-tanda mobil yang pernah turun mesin. Apalagi yang ingin membeli mobil bekas. 

Ada goresan di blok mesin

Pertama, baut blok mesin yang tergores. Ini adalah salah satu ciri mobil pernah menjalani turun mesin. Caranya, bisa melihat baut di blok mesin dengan teliti. Amati segala goresan yang menjadi ciri mesin dibongkar.

Suara jadi berbeda

Tanda selanjutnya adalah suara mesin. Ada perbedaan suara antara mesin yang pernah turun mesin, dengan yang belum pernah turun mesin. Caranya membedakan bisa dengan mengajak montir berpengalaman yang bisa membedakan suara mesin normal dan mesin yang sudah turun mesin.

Mesin jadi bersih

Selanjutnya, jika ingin membeli mobil bekas, biasanya salah satu indikator utama adalah mesin yang bersih. Tetapi mesin yang bersih bisa jadi karena pernah turun mesin. Justru tampilan yang kusam menandakan mesin belum pernah dibongkar.

Performa mesin berubah

Selain suara, perbedaan yang menjadi ciri-ciri mobil turun mesin adalah di performa mesin. Mobil bekas berusia di atas lima tahun dengan performa seperti mobil baru maka bisa jadi mesinnya sudah pernah turun mesin. Jika mobil baru saja turun mesin, perbedaan performa mobil akan lebih mudah dirasakan. Pastikan kamu selalu meminta kesempatan test drive pada penjual.

Baca juga: Telat Ganti Oli Bisa Bikin Turun Mesin Mobil, Segini Biayanya!

Seal baru pada blok mesin

Seal yang baru pada blok mesin menjadi tanda mobil turun mesin. Seal mesin bawaan pabrik, dengan yang baru dipasang akan nampak berbeda. Selain itu, jika seal ada seal baru maka kemungkinan mesin sudah pernah dibongkar. 

Estimasi biaya turun mesin 

Proses turun mesin ini memang menjadi momok bagi pemilik kendaraan. Pasalnya, proses turun mesin bisa memakan biaya tinggi. Belum lagi jika ada komponen yang diganti. Namun proses turun mesin ini memiliki biaya yang cukup beragam. Sebagai contoh proses top overhaul akan berbeda dari proses turun mesin. Lalu proses biaya dari perhitungan biaya turun mesin mobil juga dapat berbeda dari tiap merk dan jenis mobil. 

Nah untuk menaksir biaya turun mesin, biasanya akan berbeda berdasarkan jenis mobil dan tingkat kesulitan. Misalnya, untuk mobil yang umum dipakai di Indonesia macam pabrikan Jepang memiliki kisaran dana untuk melakukan turun mesin dari dari Rp2 Juta hingga Rp5 juta.  Itu hanya biaya dari jasa turun mesin. Sedangkan untuk komponen yang diganti juga beragam. Bisa mulai dari Rp1,5 juta hingga yang paling mahal bisa mencapai Rp 5 juta. 

Jika mobil keluaran Eropa, mungkin anda harus merogoh kocek lebih banyak, pasalnya komponennya cukup mahal untuk dibeli. Selain itu ada proses mounting dan ganti oli yang juga akan memakan biaya yang cukup mahal. 

Untuk menghindari turun mesin akibat kerusakan maka buatlah jadwal rutin melakukan cek kendaraan. Kemudian komponen-komponen yang bisa rusak karena usia harus secara rutin diganti. OtoFriends yang ingin merawat kendaraan bisa melakukan booking servis melalui OtoKlix. Di aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa memilih bengkel servis terdekat untuk mengecek performa kendaraan. Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis ganti oli di aplikasi Otoklix.