LRT Jabodebek: Begini Ketentuan Rute dan Tarifnya

LRT Jabodebek sedang melakukan uji coba selama kurang lebih satu bulan mulai dari Juli hingga Agustus 2023. Pada periode tersebut tarif LRT yang berlaku Rp1. Murah sekali, bukan?

Padatnya Ibukota Jakarta dan sekitarnya seperti wilayah Bekas, Depok, dan Bogor, bikin kita menghabiskan banyak waktu di jalan untuk pergi dan pulang bekerja. Bahkan beberapa orang membutuhkan 4 jam perjalanan berangkat dan pulang kerja.

Melihat persoalan tersebut, Pemerintah memberikan solusi dengan membangun LRT yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangga di sekitarnya. Pasalnya LRT Jabodebek tahap I mulai beroperasi secara komersial pada pertengahan Agustus. Intip tarif dan rute LRT 2023.

Baca juga: Mengetahui Batas Ideal Usia Pensiun Karyawan Swasta

LRT Jabodebek 

Light Rail Transit atau biasa yang kita kenal dengan istilah Lintas Raya Terpadu (LRT) menjadi salah satu pilihan moda transportasi yang bisa kita pilih saat beraktivitas di Jakarta. LRT bersifat ringan berbeda dengan Kereta Rel Listrik (KRL).

Bersifat ringan yang dimaksud adalah LRT hanya mengangkut penumpang dalam jumlah sedikit sehingga bobot kereta lebih ringan namun kereta dapat melesat dengan kecepatan tinggi. Dengan begitu, akan banyak penumpang yang diangkut LRT karena kecepatannya dalam melintasi jalanan ibukota.

Proses perencanaan dan pembangunan LRT dimulai sejak tahun 2015 dan mulai rampung di tahun 2023. Secara komersial, LRT akan beroperasi pada bulan Agustus 2023.

LRT hanya cocok dijadikan moda transportasi dalam kota, termasuk kota-kota penyangga yang berada di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok dan Bogor. Untuk menghubungkan Jakarta dengan kota-kota besar tersebut, terciptalah proyek LRT Jabodebek.

Fakta menariknya, kereta listrik ini akan beroperasi tanpa mengandalkan masinis. LRT menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) Grade if Automation (GoA) level 3 yang memungkinkan kereta melaju tanpa adanya masinis.

Pembangunan LRT Jabodebek yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini terbagi ke dalam 2 fase, yakni fase I dan fase II.

Proyek LRT fase I terbagi ke dalam 3 lintasan antara lain Lintas Layanan 1 yang dimulai dari Cawang sampai Cibubur, Lintas Layanan 2 yang melintas dari Cawang hingga Dukuh Atas melalui Kuningan, dan Lintas Layanan 3 melintas dari Cawang hingga Bekasi Timur.

Sedangkan fase II terdiri dari 3 lintasan, antara lain Lintas Layanan 4 yang melintas Dukuh Atas hingga Senayan melalui Palmerah, Lintas Layanan 5 yang melintas dari Cibubur hingga Bogor, dan Lintas Layanan 6 yang melintas dari Palmerah hingga Grogol.

Baca juga: ERP atau Jalan Berbayar di Jakarta: Aturan, Tarif, dan Daftar Ruas Jalan

Stasiun dan Rute LRT Jabodebek 2023

Tujuan pembangunan LRT ini untuk menekan angka kepadatan kendaraan yang masuk ke Jakarta dari kota-kota penyangga di sekitarnya. Harapannya kemacetan yang sering terjadi di Jalan Tol Jakarta – CIkampek (Japek) atau Tol Jagorawi akan terurai.

Selain itu, sebagai salah satu program pemerintah berstatus prioritas nasional ini menjamin ketersediaan pilihan transportasi publik yang memberikan rasa aman dan nyaman sekaligus berkecepatan tinggi sehingga kita dapat menghemat waktu perjalanan.

Rencana pembangunan LRT sendiri terbagi ke dalam 2 tahap yakni tahap I dan tahap II. Adapun tahap I terdiri dari 3 lintasan dengan total panjang lintasan hingga 44 kilometer. Tiga lintasan pada tahap I ini, antara lain:

• Lintas Layanan 1 – Cawang hingga Cibubur dengan panjang lintasan sekitar 14,8 kilometer
• Lintas Layanan 2 – Cawang, Kuningan, hingga Dukuh Atas dengan panjang lintasan sekitar 11,5 kilometer
• Lintas Layanan 3 – Cawang hingga Bekasi Timur dengan panjang lintasan 18,5 kilometer

Pembangunan LRT tahap II memiliki 3 lintasan dengan pembagian lintasan sebagai berikut:

• Lintas Layanan 4 – Dukuh Atas, Palmerah hingga Senayan
• Lintas Layanan 5 – Cibubur hingga Bogor
• Lintas Layanan 6 – Palmerah hingga Grogol

Saat ini, LRT Jabodebek yang sudah beroperasi sebanyak 18 stasiun yang terbagi ke dalam 2 lintasan yakni lintas Cibubur dan Bekasi. Berikut ini stasiun pada masing-masing lintasan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa LRT ini mampu menampung kapasitas maksimal hingga 500 ribu penumpang per hari. 

Angka tersebut belum termasuk bila penumpang setia KRL Jabodetabek sekitar 1,2 juta penumpang yang turut menggunakan LRT Jabodebek. Secara teknis, total maksimal kapasitasnya menjadi 1,7 juta penumpang per hari dari kedua transportasi publik tersebut.

Sementara itu, waktu beroperasinya LRT dimulai pukul 05.30 – pukul 23,00 WIB.

Tarif LRT Jabodebek

Tarif LRT Jabodebek diatur berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 67 Tahun 2023 tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodetabek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik.

Berdasarkan aturan tersebut, tarif LRT saat ini sama dengan LRT Jakarta yakni Rp5 ribu untuk satu kilometer pertama, selanjutnya untuk penambahan jarak tempuh akan dibebankan biaya sebesar Rp700 setiap kilometernya. Berdasarkan perhitungan tersebut maka biaya maksimal LRT hanya Rp25 ribuan.

Untuk LRT lintasan dari Stasiun Dukuh Atas menuju Stasiun Jati Mulya di Bekasi dengan panjang lintasan 27,3 kilometer, penumpang akan dibebankan biaya sekitar Rp24 ribu sampai Rp25 ribuan.

Sedangkan tarif lintasan LRT dari Stasiun Dukuh Atas hingga Stasiun Harjamukti, Cibubur dengan panjang lintasan 24,3 kilometer, penumpang akan dibebankan biaya sekitar Rp21 ribu sampai Rp22 ribu.

Namun besaran tarif tersebut masih menunggu keputusan dan pengesahan pemerintah melalui peraturan menteri. Besaran tarif di atas sudah termasuk subsidi dari pemerintah.

Baca juga: Program Subsidi Mobil Listrik, Solusi Tepat Mengurangi Emisi?

Periode Uji Coba LRT Jabodebek, Tarif Cuma Rp1

Mulai 12 Juli 2023 sampai 15 Agustus 2023, pemerintah sedang mengadakan uji coba LRT Jabodebek tahap I dengan tarif yang sangat murah yakni Rp1. Selanjutnya, rencana LRT akan dikomersialkan mulai tanggal 18 Agustus 2023.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan pengalamannya saat meninjau dan mencoba menggunakan LRT dari Stasiun Dukuh Atas menuju kawasan Cibubur dan Bekasi.

Menurutnya perjalanan semakin efisien karena kita dapat menghemat waktu perjalanan hingga sepertiganya. Durasi perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas menuju Stasiun Harjamukti, Cibubur hanya memakan waktu selama 39 menit, sedangkan dari stasiun yang sama menuju Stasiun Jati Mulya, Bekasi hanya memakan waktu perjalanan selama 43 menit.

Durasi perjalanan ini lebih singkat dan cepat ketimbang berkendara menggunakan kendaraan pribadi yang dapat memakan durasi perjalanan hingga 2 jam. LRT Jabodebek begitu cepat karena kecepatan kereta ini mencapai 100 km/jam, sedangkan kecepatan terendahnya berada di angka 50-90 km/jam.

Walaupun dioperasikan tanpa masinis, bagi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, perjalanan menggunakan LRT Jakarta dengan lintasan sepanjang 12,9 kilometer ini tetap terasa nyaman. Sebagai penumpang, kita gak akan mendengar suara bising dan berisik yang bikin gak nyaman.

Kendati sudah nyaman menggunakan transportasi publik untuk mobilitas sehari-hari ke kantor, OtoFriends tetap wajib memperhatikan kondisi kesehatan mobil.

Catat jadwal kapan harus membawa mobil ke bengkel mobil agar waktunya servis mobil gak terlewat. Jangan karena kita sudah lama gak menggunakan mobil, jadi berasumsi mobil dalam keadaan stabil dan prima.

Beberapa servis mobil standar seperti kapan waktu ganti oli mobil, memeriksa kondisi aki mobil, tekanan angin ban mobil, kondisi AC mobil hingga aksesoris mobil lainnya bila ada.

Demikian informasi tentang transportasi publik andalan ibukota saat ini. Kita juga perlu mencari bengkel mobil andalan untuk merawat mobil kesayangan.

Pertanyaan Seputar LRT Jabodebek :