Komponen AC mobil memiliki peran penting sebagai pengontrol suhu ruangan di dalam kabin mobil. Untuk menjalankan perannya tersebut terdapat rangkaian kelistrikan AC mobil sebagai pendukung tugasnya.

Secara garis besar, cara kerja AC mobil adalah mengganti udara yang ada di dalam kabin mobil dengan udara baru yang ada di luar mobil, persis sama seperti AC di rumah. 

Pada beberapa mobil tertentu keluaran baru telah dilengkapi teknologi canggih yang memungkinkan suhu sejuk dari AC mobil akan terasa sampai ke kabin bagian belakang.

Kendati demikian, secanggih apapun teknologi kamu tetap perlu rutin mengecek dan membersihkan AC mobil agar berusia pakai panjang.

Istilah kelistrikan AC mobil yang umum kita didengar biasanya freon dan sirkulasi AC mobil saja. Padahal, ada skema kelistrikan AC mobil yang lebih kompleks dan memiliki fungsi krusial yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang komponen kelistrikan AC mobil dan fungsinya.

Baca juga: 14 Komponen AC Mobil, Fungsi, dan Cara Kerjanya

1. Baterai

Fungsi baterai dan power supply sebagai suplai arus listrik pada sistem kelistrikan AC mobil memiliki peran yang cukup krusial untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk komponen AC mobil lainnya seperti extra fan, blower motor, magnetic clutch, dan kopling magnet.Tegangan listrik yang dibutuhkan sebesar 12 volt yang bersumber dari ACCU mobil.

2. Extra fan

Sebenarnya, cara kerja extra fan dan cooling fan hampir mirip. Bedanya adalah extra fan memiliki beban kerja yang lebih berat dibandingkan cooling fan. 

Sebab, extra fan memiliki tugas untuk menghembuskan udara agar masuk ke dalam grill mobil melalui kondensor untuk menjaga suhu freon tetap dingin sekalipun AC mobil nyala terus-menerus.

Selain itu, extra fan dan cooling fan yang disimpan di satu tempat yang sama, maka saat AC mobil menyala secara otomatis radiator mobil akan menerima suhu dingin tersebut sekalipun suhu radiator masih dingin.

Dua hal inilah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar yang boros bila menyalakan AC mobil apalagi dalam waktu yang cukup lama.

3. Amplifier

Komponen AC mobil selanjutnya adalah amplifier yang berperan sebagai saklar otomatis di mana kita sebagai pengemudi bisa mengatur dan mengontrol suhu AC mobil.

Perkembangan teknologi yang canggih mulai mengganti amplifier dengan HVAC control module. Terlebih mobil-mobil baru keluaran Eropa sudah banyak menggunakan sistem otomatis AC mobil ini.

4. Fuse

Fuse (sekering) dan relay bagian dari sistem kelistrikan AC mobil yang berperan penting untuk menjaga rangkaian sistem kelistrikan AC mobil agar tak terjadi konsleting. 

Pasalnya, konsleting arus listrik mungkin saja terjadi saat rangkaian mendapatkan beban lebih atau overcurrent. Karenanya, fuse (sekering) dan relay berperang untuk memproteksi rangkaian kelistrikan AC mobil untuk mencegah hal tersebut terjadi.

5. Blower motor

Fungsi blower motor hampir mirip dengan extra fan atau ventilator sebagai penghantar dan filter udara untuk kabin mobil. 

Letak blower motor di dalam dashboard dan memiliki tiga tingkatan kecepatan yakni low, medium dan high. Perbedaan dari tiga tingkatan tersebut adalah adanya perbedaan arus yang mengalir menuju motor dengan bantuan resistor.

Aliran udara tersebut akan melalui evaporator, freon dalam wujud gas bersuhu dingin, sehingga udara yang kita rasakan di dalam kabin menjadi dingin.

6. Sensor temperature blower

Pada sistem kelistrikan AC mobil, sensor temperatur blower berperan untuk memberikan informasi suhu atau sirkulasi AC mobil apakah berjalan dengan normal atau justru sebaliknya.

7. AC switch and Blower control

Sesuai dengan namanya, blower control atau AC switch merupakan komponen AC mobil yang bisa mengontrol blower dan suhu AC mobil. Idealnya ada tiga pengaturan pada AC switch, di antaranya adalah:

  • Blower speed dengan 4 tingkat percepatan blower.
  • AC switch pengontrol sirkulasi AC dan kopling kompresor. Percuma bila AC menyala tetapi AC switch tidak ditekan, kita hanya akan merasakan kerja blower yang mengalirkan udara saja tetapi namun kurang sejuk udara yang keluar.
  • Temp control sebagai pengontrol suhu kabin mobil, nantinya temp control akan mengirim informasi kepada amplifier atau HVAC module tentang suhu kabin mobil.

Baca juga: Apa Itu Kompresor AC Mobil? Begini Kisaran Harganya!

8. Thermostat

Komponen AC mobil yang penting untuk kelancaran sistem kelistrikan AC mobil selanjutnya adalah thermostat. Thermostat bertugas sebagai pengontrol suhu di dalam kabin mobil dan pengirim sinyal kepada kompresor tentang kondisi temperatur di kabin mobil.

Saat terdeteksi adanya perubahan suhu pada kabin mobil, secara otomatis thermostat akan memberi tanda dengan menutup dan membuka aliran listrik. Bisa dikatakan thermostat sebagai saklar pengontrol perubahan suhu kabin mobil.

9. Kunci Kotak

Komponen AC mobil yang memiliki tugas pengontrol aliran listrik pada rangkaian kelistrikan AC mobil adalah kunci kontak. Ada dua tombol pada kunci kontak, yakni On yang menandakan bahwa AC mobil telah siap untuk mengalirkan udara sejuk ke kabin mobil sedangkan kunci kontak Off menandakan sistem AC tidak berfungsi.

10. Magnetic clutch compressor

Magnetic clutch compressor atau yang biasa dikenal dengan sebutan kopling magnet berfungsi sebagai penghubung atau pemutus putaran mesin dari pulley menuju poros kompresor AC mobil. Kopling magnet ini yang mendukung sistem kelistrikan AC mobil dapat beroperasi atau tidak.

Prinsip kerjanya menerapkan prinsip elektromagnetik  di mana aliran arus listrik yang menyentuh kumparan atau coil akan mengubahnya sehingga memiliki daya tarik magnet dan menarik komponen logam terdekat, dalam kasus ini adalah pressure plate, sehingga menempel di pulley kompresor AC mobil. 

Dengan begitu, putaran pada pulley tersebut bisa diteruskan menuju rotor dan poros kompresor.

Baca juga: Mengenal Magnetic Clutch, Cara Kerja hingga Dampak Kerusakannya

11. Ambient air temperature sensor

Komponen AC mobil pada sistem kelistrikan AC mobil yang perlu kamu ketahui adalah ambient air temperature sensor. Fungsinya sebagai pendeteksi suhu di luar mobil dan sistem pendinginan udara di dalam kabin mobil dengan akurat.

Pasalnya, suhu di dalam kabin dan di luar mobil yang berbeda ini dapat mempengaruhi laju pendinginan udara AC mobil. Sebagai contoh, saat di siang hari kita akan menyetel suhu AC mobil sedingin mungkin karena suhu di luar mobil cukup panas. Begitu juga yang sebaliknya di malam hari, bahkan kita tak perlu menyalakan AC mobil di malam hari. Hal ini terjadi karena laju sistem pendinginan di siang hari lebih lambat dibandingkan malam hari.

Karenanya, ambient air temperature sensor ini mendeteksi perbedaan suhu tersebut sehingga module bisa beroperasi dengan akurat untuk mengontrol fan pada AC mobil dan magnetic clutch.

Setelah mengetahui komponen AC mobil pada sistem kelistrikan AC mobil, bukan serta-merta kita merasa tahu dan bisa memperbaiki AC mobil sendiri saat AC mobil tersebut mengeluarkan udara yang kurang dingin.

Kita tetap membutuhkan bengkel spesialis AC mobil untuk memperbaiki AC mobil untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada komponen AC mobil yang lainnya. OtoFriends bisa cari tahu bengkel spesialis AC mobil terdekat melalui aplikasi Otoklix.

Pertanyaan Seputar Kelistrikan AC Mobil

Komponen AC mobil di antaranya ada baterai, extra fan, amplifier, fuse, blower motor, sensor temperature blower, thermostat, blower control, kunci kontak, ambient air temperature sensor, dan magnetic clutch compressor.

Fungsi evaporator AC adalah menyerap udara panas tersebut untuk disalurkan pada refrigerant atau freon berwujud gas dengan suhu dingin agar bisa menghasilkan udara yang dingin dan sejuk.

Umumnya, letak evaporator AC mobil di bawah dashboard mobil namun tiap-tiap mobil memiliki susunan mobil yang berbeda sehingga OtoFriends bisa mengeceknya melalui manual book.