Perbincangan menarik muncul di tengah persoalan kenaikan harga BBM, yakni harga BBM di Malaysia bersubsidi lebih murah daripada harga BBM non subsidi di Indonesia. Bahkan banyak informasi berseliweran menyebutkan harga BBM di Malaysia 2023 saat ini di bawah Rp10 ribu bila dirupiahkan.
Berdasarkan situs resmi Perdagangan Dalam Negeri dan Kos Sara Hidup Malaysia per 30 Juni 2023, menyebutkan harga bahan bakar minyak di sana untuk RON 95 sebesar RM 2,05 per liter atau setara dengan Rp6.560 per liter dengan besaran kurs sebesar Rp3.200.
Besaran harga BBM ini tentu saja berbanding terbalik dengan harga BBM subsidi di Indonesia dengan RON 90 yang mencapai harga sebesar Rp10 ribu per liter. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Update Harga BBM September 2023, Banyak Yang Naik!
Daftar Isi
Perbandingan Harga BBM di Malaysia dan Indonesia
Mari kita uraikan lebih terperinci mengenai perbandingan harga BBM di Indonesia dan Malaysia.
Berdasarkan data per Juli 2023 kemarin, harga BBM bersubsidi dengan nilai oktan RON 95 di Malaysia dijual dengan harga RM2,05 per liter atau setara dengan Rp6.560 per liter bila dirupiahkan menggunakan kurs Rp3.200. Harga BBM tersebut berlaku saat harga minyak sekitar USD75 – USD79 per barel.
Sedangkan harga BBM bersubsidi di Indonesia yakni Pertalite dengan nilai RON 90 dijual dengan harga Rp10 ribu per liter.
Sejalan dengan itu, bila kita melihat nilai oktannya, BBM serupa yakni RON 95 (Pertamax Green) saat ini dijual dengan harga Rp15 ribu per liter (per September 2023). Adapun harga BBM non subsidi Pertamax (BBM RON 92) dijual sebesar Rp13.300 per liter (September 2023).
Melihat perbandingan harga tersebut, kita bisa menyebutkan bahwa harga BBM di Malaysia memang lebih rendah daripada harga BBM di Indonesia, terlebih lagi harga BBM bersubsidi yang dijual di Malaysia lebih berkualitas karena RON 95.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menyebutkan bahwa perhitungan harga BBM di Malaysia sendiri menggunakan sistem otomatis menggunakan sistem Automatic Pricing Mechanism (APM).
Melalui sistem tersebut, perubahan harga BBM terjadi setiap satu minggu sekali berdasarkan harga minyak mentah terbaru dan subsidi pemerintah yang telah ditetapkan besarannya.
Kendati demikian, dalam penentuan harga jual BBM sendiri memang sulit untuk membandingkan dengan harga jual di negara lain. Sebab di pasar minyak mentah, harga minyak dunia setiap negara berbeda tergantung dari profil masing-masing negara.
Dengan kata lain bahwa harga minyak mentah antar negara bisa saja berbeda. Dan hal tersebut tentu berdampak langsung pada harga jual BBM di masing-masing negara tersebut.
Berdasarkan catatan ReforMiner, setiap negara (dalam kasus ini negara-negara yang termasuk ke dalam negara ASEAN) jenis BBM yang sering digunakan berbeda-beda.
Misalnya saja 79% masyarakat Indonesia menggunakan BBM RON 90, sedangkan 80% masyarakat Filipina menggunakan BBM RON 91, sebanyak 90% masyarakat Thailand menggunakan BBM RON 91 dan RON 95, dan sebanyak 70% masyarakat Vietnam mengonsumsi BBM RON 95, serta 85% masyarakat di Malaysia mengonsumsi BBM RON 95.
Baca juga: 7 Penyebab Kenapa BBM Naik, Termasuk Inovasi Teknolog?
Penyebab Harga BBM Malaysia Lebih Murah Dibandingkan Indonesia
Perkembangan isu terkait harga BBM di Indonesia dan Malaysia cukup menguat karena faktanya Malaysia menjual BBM RON 95 lebih murah daripada harga BBM RON 90 bersubsidi di Indonesia.
Malaysia diklaim menjual harga BBM lebih murah dan lebih berkualitas dibandingkan Indonesia. Hanya saja kita perlu menelaah apa yang menjadi penyebab perbedaan harga BBM Malaysia dan Indonesia cukup signifikan.
1. Besaran Subsidi BBM di Malaysia Lebih Besar daripada Indonesia
Mengutip dari Kompas.com, disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Malaysia khusus untuk subsidi energi cukup besar yakni sekitar US6,65 miliar atau sebesar 8,5% dari total APBN itu sendiri.
Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana APBN untuk subsidi BBM cukup besar. Di tahun 2022 saja Pemerintah Malaysia memperkirakan jumlah subsidi BBM di tahun tersebut akan meningkat hingga USD6,7 miliar atau setara dengan Rp96,4 triliun.
Lain halnya di Indonesia, di mana APBN Indonesia mempersiapkan subsidi energi dengan besaran total Rp134 triliun. Angka tersebut bukan hanya untuk subsidi BBM saja melainkan untuk subsidi LPG juga sebesar Rp77 miliaran.
Dengan kata lain, perhatian kedua negara ini berbeda terkait subsidi BBM. Di mana Malaysia membebankan biaya BBM lebih tinggi ditanggung negara agar pertumbuhan dan daya beli masyarakatnya tetap stabil walaupun harga minyak mentah dunia sedang tinggi.
2. Namun, Indonesia Menerapkan Diversifikasi Subsidi Energi
Meski dari sisi subsidi BBM Malaysia jauh lebih besar, akan tetapi APBN untuk subsidi energinya Indonesia jauh lebih besar. Fokus pemerintah kita adalah melakukan diversifikasi subsidi. Artinya bukan hanya menyokong biaya BBM melainkan juga membantu pemerataan dan penggunaan LPG di Indonesia.
Selain itu, dalam konteks subsidi BBM sendiri Indonesia masih harus mengelompokkan kembali besaran subsidi.
Pasalnya beberapa tahun belakangan pemerintah Indonesia memberikan subsidi untuk BBM RON 88 dan RON 90. Namun saat ini, RON 88 sudah terhapuskan sehingga subsidi BBM hanya RON 90.
Akan tetapi, di tahun 2022 kemarin Pemerintah ikut membantu meringankan besaran biaya BBM RON 92 agar gak terlalu memberatkan masyarakat.
Berbeda dengan Malaysia menggunakan BBM dengan nilai oktan terendah RON 95. Maka dari itu, sulit untuk membandingkan konsumsi BBM di Indonesia dan Malaysia.
3. Malaysia Eksportir, sedangkan Indonesia Importir
Hingga saat ini Malaysia mampu memproduksi minyak mentah sebanyak 539 ribu barel per hari. Kemudian, pada periode 20 tahun terakhir ini Malaysia melakukan investasi skala besar kilang minyak.
Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) mengungkapkan bahwa kapasitas kilang yang dimiliki Malaysia saat ini sebesar 880 ribu barel per hari.
Sedangkan kebutuhannya sendiri hanya sebesar 727.946 barel per hari. Karenanya, untuk menutupi kekurangan tersebut Malaysia mengimpor minyak mentah lebih sedikit daripada Indonesia.
Adapun Indonesia sendiri merupakan negara importir minyak mentah. Per tahun 2021 saja Indonesia mengimpor BBM hingga Rp205,7 triliun. Karenanya, semakin banyak minyak yang diimpor tentu akan mempengaruhi harga BBM tersebut di negaranya.
Baca juga: Cara Daftar BLT BBM 2023 Lewat Aplikasi Cek Bansos
4. Kebutuhan BBM dan Biaya Logistik
Faktor lain yang perlu kita pertimbangkan adalah kebutuhan konsumsi BBM harian di Malaysia serta biaya logistiknya jauh berbeda dari Indonesia.
Dari faktor konsumsi BBM harian saja, Indonesia membutuhkan BBM harian lebih besar daripada Malaysia. Hal ini dilihat dari jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa dengan total kendaraan yang mengaspal kurang lebih 145 juta kendaraan bermotor.
Berbeda dengan Malaysia yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 32 juta jiwa dengan jumlah kendaraan bermotor yang mengaspal hanya sekitar 33 juta kendaraan saja. Tentu konsumsi harian BBM akan jauh berbeda.
Faktor terpenting lainnya, adalah biaya logistik untuk pengiriman BBM tersebut. Indonesia memiliki luas negara yang lebih besar daripada Malaysia. Oleh karena itu, biaya logistik seperti pengiriman bahan bakar minyak secara merata akan jauh lebih besar.
Demikianlah informasi tentang alasan kenapa harga BBM di Malaysia lebih murah daripada harga BBM di Indonesia. Kenaikan harga BBM akan selalu terjadi sejalan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Kendati demikian, bukan berarti kita menggunakan bahan bakar minyak RON terendah yang gak sesuai dengan rekomendasi produsen mobil. Sebab dampak penggunaan BBM beroktan rendah tersebut akan merusak kesehatan mesin kendaraan bermotor.
Antisipasi lain untuk menjaga kondisi kesehatan mobil adalah dengan rutin memeriksa kondisi mesin mobil, tepat waktu dalam mengganti oli dan aki mobil, rutin memeriksa kondisi AC mobil hingga rutin melakukan servis tune up dan salon cuci mobil.
Bengkel Otoklix menawarkan harga dan biaya servis transparan dan terjangkau daripada bengkel resmi. OtoFriends bisa mengakses informasi tersebut di aplikasi Otoklix. Segera download aplikasi tersebut dan lakukan booking service.
Pertanyaan Seputar Harga BBM Di Malaysia :
Penyebab harga bahan bakar minyak di Malaysia lebih murah daripada di Indonesia karena berbagai faktor antara lain besarnya subsidi pemerintah Malaysia, diversifikasi subsidi energi yang dilakukan pemerintah Indonesia, Malaysia merupakan negara eksportir minyak hingga kebutuhan BBM dan biaya logistik yang lebih rendah daripada Indonesia.
Perbincangan menarik muncul di tengah persoalan kenaikan harga BBM, yakni harga BBM di Malaysia bersubsidi lebih murah daripada harga BBM non subsidi di Indonesia. Bahkan banyak informasi berseliweran menyebutkan harga BBM di Malaysia 2023 saat ini di bawah Rp10 ribu bila dirupiahkan.
Berdasarkan data per Juli 2023 kemarin, harga BBM bersubsidi dengan nilai oktan RON 95 di Malaysia dijual dengan harga RM2,05 per liter atau setara dengan Rp6.560 per liter bila dirupiahkan menggunakan kurs Rp3.200. Harga BBM tersebut berlaku saat harga minyak sekitar USD75 – USD79 per barel.