Dampak dari polusi udara terhadap kesehatan manusia dapat menyebabkan penyakit dari ringan seperti iritasi mata hingga yang berat seperti kanker paru-paru. Penyakit-penyakit tersebut dapat timbul karena masuknya zat-zat beracun ke dalam tubuh manusia yang terbawa dari debu, asap, gas, kabut, atau uap.

Hampir setiap organ dalam tubuh kita dapat terdampak dari polusi udara ini, terutama jika kita terus-terusan terpapar udara yang tercemar. Apa saja penyakit yang bisa timbul dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.

Sejumlah Penyakit yang Dapat Disebabkan oleh Polusi Udara

Polusi udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara. Partikel-partikel halus dan zat berbahaya dalam udara dapat dihirup saat kita bernapas. 

Selain itu, polusi udara juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan jika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh polutan udara.

Partikel-partikel halus yang sangat kecil dapat mencapai saluran pernapasan terdalam, bahkan sampai ke alveoli di dalam paru-paru, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi. Di sana, zat berbahaya dapat merusak sel-sel paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah.

Baca Juga: Ini Penyebab Polusi Udara di Kota Besar, Apa Solusinya?

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit umum yang sering terjadi akibat paparan polusi udara. Gejalanya meliputi batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. 

Polusi udara mengandung partikel dan zat kimia yang dapat mengiritasi saluran pernapasan, meningkatkan risiko terkena ISPA. Gangguan pernapasan satu ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, remaja, dan lansia. 

Selain mengonsumsi obat dokter, untuk mengatasi gejala dari ISPA bisa dengan memperbanyak istirahat, meningkatkan konsumsi air putih atau minum air hangat, serta berkumur dengan air garam hangat untuk mengencerkan dahak dan meredakan batuk.

2. Asma

Selain ISPA, gangguan pernapasan lainnya yang bisa timbul adalah asma. Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang dapat jadi lebih parah akibat polusi udara. 

Partikel-partikel halus yang tercemar di udara dan terhirup ke dalam paru-paru dapat memicu serangan asma dengan gejala seperti sesak napas, batuk, dan dada berat.

3. Bronkitis Paru

Masih penyakit yang terkait dengan pernapasan, dampak polusi udara juga bisa menyebabkan bronkitis paru. Bronkitis paru merupakan peradangan pada saluran bronkus yang menghasilkan lendir berlebihan

Gejala yang dapat timbul antara lain:

  • Rasa nyeri di bagian dada
  • Sakit kepala
  • Batuk kering yang disusul dengan batuk berdahak
  • Produksi lendir berlebihan
  • Tubuh panas dingin
  • Demam ringan
  • Sesak napas dan mengi
  • Sakit tenggorokan

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Terpapar polusi udara secara terus-menerus dan dalam jangka panjang dapat memicu penyakit yang lebih serius seperti penyakit paru obstrukti kronik atau PPOK. PPOK umumnya lebih banyak dipicu oleh polusi yang disebabkan oleh asap rokok. 

5. Kanker Paru-paru

Polusi udara dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya kanker pada paru-paru. Zat beracun dalam udara, seperti benzene dan arsenik, dapat menyebabkan mutasi sel-sel paru-paru dan perkembangan kanker.

6. Penyakit atau Serangan Jantung

Organ lainnya yang dapat terkena dampak polusi udara adalah penyakit jantung. Risiko seseorang terkena serangan jantung akan semakin naik apabila ia kerap terpapar polusi udara.

Partikel-partikel halus dalam udara dapat merusak pembuluh darah dan memicu peradangan, yang berkontribusi pada penyakit jantung.

7. Stroke

Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko stroke. Sebab, terpapar dalam jangka panjangnya dapat merusak pembuluh darah otak dan meningkatkan risiko terkena stroke iskemik.

8. Hipertensi

Tidak hanya pernapasan namun pencemaran udara juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau penyakit hipertensi jika partikel-partikel berbahayanya masuk ke dalam aliran darah. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit lain seperti serangan jantung dan stroke. 

9. Pneumonia atau Paru-paru Basah

Pneumonia atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru basah merupakan salah satu penyakit pernapasan akut yang mudah menyerang anak-anak serta lansia akibat masuknya bakteri atau virus ke dalam paru-paru. 

Selain kedua hal tersebut, polusi udara juga bisa memicu terjadinya peradangan kantung udara di paru-paru hingga menimbulkan cairan atau nanah. Inilah yang menyebabkan pengidapnya mengalami gejala seperti sesak napas hingga batuk berdahak.

Zat-zat berbahaya yang terkandung pada udara yang tercemar dan masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan peradangan.

10. Risiko Stunting

Paparan polusi udara selama masa perkembangan anak-anak dapat menyebabkan stunting, yaitu kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak terhambat. Tentunya hal ini bisa berdampak seumur hidup pada kesehatan anak-anak ke depannya.

Cara Mencegah Penyakit Akibat Polusi Udara

Meskipun polusi udara merupakan masalah global yang sulit dihindari sepenuhnya, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari dampaknya.

Nah cara mencegah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara ini sangat mudah dan bisa kita terapkan dalam kebiasaan hidup sehari-hari.

Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Polusi Udara dari Diri Sendiri

1. Memakai Masker Saat di Luar Ruangan

Kebiasaan menggunakan masker ketika kita berada di masa pandemi ternyata juga sangat bermanfaat untuk dilanjutkan untuk mencegah paparan polusi pada kesehatan kita. Penggunaan masker pelindung di wajah dapat membantu mengurangi paparan partikel-partikel berbahaya saat berada di luar ruangan, terutama jika tingkat polusi udara tinggi.

2. Hindari Beraktivitas di Luar saat Polusi Udara Tinggi

Pada hari-hari dengan tingkat polusi udara tinggi, sebisa mungkin hindari beraktivitas di luar ruangan terutama saat pagi dan sore hari ketika polusi udara cenderung lebih tinggi. Dengan begitu kamu dapat mengurangi paparan zat berbahaya masuk ke dalam pernapasan.

3. Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap efek negatif polusi udara. Daya tahan tubuh yang kuat tentu dapat menurunkan risiko terkena berbagai macam penyakit.

4. Gunakan Air Purifier dalam Ruangan

Menjaga kualitas udara di dalam rumah juga sama pentingnya dalam mencegah penyakit yang dapat timbul akibat udara yang tercemar, salah satunya adalah dengan menggunakan air purifier. 

Air purifier berfungsi sebagai alat bantu membersihkan udara yang kita hirup dengan cara menyering partikel, patogen, dan racun yang berada di udara. Alat ini sangat membantu terutama bagi anak kecil, orang tua, serta pengidap asma dan alergi.

5. Menambah Tanaman di Halaman Rumah

Tanaman dapat berperan sebagai alat alami dalam membersihkan udara. Menambahkan tanaman hias atau tanaman penghasil oksigen di halaman rumah dapat membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar tempat tinggal.

Beberapa tanaman yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat udara rumah jadi lebih bersih seperti lidah buaya, palem bambu, tanaman laba-laba, dan lidah mertua.

Dengan meningkatkan kesadaran akan dampak polusi udara dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi kesehatan manusia dari bahaya polusi udara yang terus meningkat.

Salah satu langkah yang dapat OtoFriends lakukan juga untuk dapat membantu mengurangi polusi udara adalah dengan melakukan servis rutin pada mobil kesayangan. Dengan begitu, emisi karbon yang dihasilkan oleh knalpot dapat berkurang.

Lakukanlah perawatan rutin di bengkel terdekat melalui aplikasi Otoklix! Booking servis mudah dan cepat hanya melalui ponsel genggam dan dapatkan juga promo menariknya!

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Beberapa zat polutan udara yang termasuk dalam jenis partikel padat maupun aerosol yakni karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, hidrokarbon, dan senyawa organik volatil.

Polusi udara dan pencemaran udara merupakan hal yang sama, yakni istilah untuk menyebutkan terjadinya pencemaran di udara akibat zat-zat berbahaya.