Sebagai jantung dari kendaraan bermotor, ciri CDI mobil rusak atau bermasalah mungkin akan OtoFriends rasakan. CDI merupakan komponen kelistrikan yang berfungsi untuk mengatur waktu percikan api pada busi atau disebut sebagai pusat pengapian.

Kinerja CDI sebagai pusat pengapian didukung dengan pulser sebagai sensor posisi piston yang mana sinyal dari pulser akan memberikan arus pada SCR, sehingga dapat membuka dan membuat arus pada kapasitor CDI dapat dilepaskan.

Bisa dikatakan bahwa CDI merupakan komponen penting yang harus dijaga agar kinerjanya tetap optimal. Apabila CDI mengalami masalah hingga kondisinya mati, pengapian tidak akan pernah terjadi dan menjadi penyebab mengapa kita tidak bisa menghidupkan kendaraan.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri CDI rusak dan rutin melakukan pengecekan kondisi CDI tetap dalam kondisi prima. Hal tersebut dilakukan agar ketika terjadi masalah pada CDI bisa teratasi dengan tepat.

Baca juga: 8 Komponen Mesin Mobil yang Berperan Menggerakkan Mobil

Komponen CDI Mobil

Sebelum mengetahui ciri CDI mobil rusak, OtoFriends sebaiknya memahami dulu apa saja komponen penyusunnya. Berikut komponen Capasitor Discharge Ignition:

1. CDI Unit

Modul utama dalam sistem pengapian CDI adalah CDI unit yang memiliki fungsi utama sebagai penyalur tegangan ke coil melalui prinsip discharge. Dalam CDI unit terdapat komponen kapasitor yang mampu menyerap arus listrik, menyimpan arus listrik yang diserap untuk kemudian dilepaskan dengan spontan.

2. Pulser

Pulser merupakan komponen yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi logam yang dapat menghasilkan sinyal atau tegangan AC dalam jumlah kecil pada saat melintasi gigi reluctor. Sinyal yang berasal dari pulser akan dikuatkan sebagai input pada modul CDI.

3. Fuse 

Fuse menjadi komponen CDI yang tidak boleh dilupakan pada setiap rangkaian kelistrikan kendaraan. Pasalnya, fuse memiliki fungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan dari korsleting. Tak terkecuali pada sistem pengapian, fuse juga digunakan untuk melindungi CDI unit ketika terjadi hubungan arus pendek.

4. Spul dan Rotor Magnet

Spul adalah kumparan statis yang ada di dalam rotor magnet. Rotor magnet sendiri berbentuk tromol yang terhubung ke engkol mesin kendaraan. Rotor memiliki magnet permanen yang apabila poros mesin tetap hidup, komponen spul akan menghasilkan arus listrik.

5. Pulse Igniter

Pulse igniter memiliki cara kerja yang mirip dengan spul, namun lebih sederhana. Hanya terjadi satu kali perpotongan dalam putaran engkol, sehingga yang dikirimkan adalah sinyal PWM bukannya arus listrik. Sinyal PWM tersebut menunjukkan timing pengapian dan RPM mesin. 

6. Ignition Coil

Ignition coil merupakan komponen yang berfungsi menaikkan tegangan kelistrikan menjadi tegangan super tinggi hingga 200 KV melalui proses induksi spontan. Prinsip kerjanya hampir sama dengan trafo step up.

7. Voltage Converter

Komponen CDI mobil ini memungkinkan arus discharge memiliki tegangan lebih tinggi untuk mengisi kapasitor. Dalam satuan milisecond, tegangan listrik yang berasal dari komponen spul bisa ditingkatkan hingga 300 bolt. 

8. Busi

Busi memiliki peranan penting sebagai ujung tombak dari sistem pengapian. Fungsi utama busi adalah untuk memercikkan api di dalam ruang bakar yang dihasilkan dari skema induksi elektromagnetik pada coil. Cara kerjanya yaitu dengan mendekatkan elektroda bermuatan positif ke masa yang bermuatan negatif.

9. Kunci Kontak

Terakhir, ada kunci kontak yang tentu sudah tidak asing lagi. Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama dalam sistem pengapian. Saat kunci kontak dalam posisi ON, pada saat itulah CDI memperoleh arus listrik. Sedangkan pada posisi OFF tidak akan memungkinkan untuk mendapatkan arus listrik meski spul mampu menghasilkan arus listrik.

Baca juga: Kelistrikan Mobil Bermasalah? Ini Rekomendasi Bengkel Kelistrikan Mobil

Penyebab dan Ciri CDI Mobil Rusak

Sebagai pengguna kendaraan bermotor, OtoFriends perlu mengetahui penyebab dan ciri CDI mobil rusak agar bisa menentukan tindakan ketika terjadi masalah. Akibat pemakaian yang sudah lama, komponen CDI bisa melemah dan tidak berfungsi dengan baik.

Kemungkinan lain yang menyebabkan OtoFriends merasakan ciri CDI mobil rusak yaitu terjadi panas pada konektor antara CDI dengan bodi yang longgar atau bisa juga disebabkan oleh adanya korsleting listrik akibat terkena air dan sebagainya. 

Ada sejumlah ciri CDI mobil rusak, salah satu yang paling sering dikeluhkan adalah tegangan listrik yang tidak stabil. Ketidakstabilan pada tegangan listrik umumnya disebabkan oleh tegangan aki yang turun.

Selain tegangan listrik yang tidak stabil, berikut beberapa ciri CDI mobil rusak yang perlu OtoFriends kenali: 

  • Mobil serasa kekurangan suplai bahan bakar saat digunakan berkendara dalam kecepatan stabil maupun agak tinggi. 
  • Mobil sering tersendat-sendat saat dipakai berkendara dan RPM mobil naik turun meski indikator bensin masih ada.  
  • Mesin mobil mati mendadak meskipun ciri CDI mobil rusak ini bukanlah satu-satunya penyebab mesin mobil mati secara tiba-tiba..
  • Mobil tidak mau dihidupkan sama sekali ketika CDI mobil sudah benar-benar mati.

Mengetahui ciri CDI mobil rusak tersebut akan sangat berguna bagi OtoFriends agar dapat langsung mengatasinya sebelum timbul kerusakan yang lebih rumit lagi.

Baca juga: Hati-hati, Bagian Bagian Mesin Mobil ini Rentan Rusak

Cara Mengatasi CDI Mobil Rusak

Jika ingin mengecek kondisi CDI mobil, OtoFriends bisa menggunakan voltmeter untuk mengetahui berapa tegangan yang dimiliki komponen CDI. Pengecekan ini bertujuan agar bisa memperbaiki CDI yang rusak.

Posisi voltase CDI yang berada di atas 200 volt menandakan kondisi CDI mobil masih dalam kondisi baik. Namun, voltase di bawah 200 volt itu berarti CDI dalam kondisi rusak. Setelah pengecekan ini, barulah kita bisa menentukan tindakan.

Pada saat kondisi CDI rusak parah, hal pertama yang harus dilakukan adalah membongkar CDI tersebut dan menggantinya dengan yang baru. Untuk menemukan letak CDI mobil, OtoFriends harus membuka kap mobil dan melihatnya secara langsung di dalam distributor atau delco. 

Jika ditemukan adanya gangguan yang diiringi dengan ciri CDI mobil rusak, solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah mengganti komponen CDI mobil dengan yang baru. CDI mobil orisinil biasanya dijual dengan harga sekitar Rp1 jutaan. 

Namun, jika ternyata CDI masih dalam kondisi yang aman, cukup bersihkan dan lakukan servis berkala agar performa kendaraan bisa kembali optimal. 

Temukan 2.000+ bengkel terpercaya untuk perawatan mobil melalui aplikasi Otoklix yang bisa memudahkan kamu menemukan bengkel terdekat maupun layanan seperti ganti oli, ganti ban, tune up, ganti aki, body repair, servis AC hingga cuci mobil.

Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis di aplikasi Otoklix sekarang juga!

Pertanyaan Seputar CDI Mobil Rusak

Kerusakan yang terjadi pada komponen CDI akan membuat tegangan listrik menjadi tidak stabil.

Jika ditemukan adanya gangguan yang diiringi dengan ciri CDI mobil rusak, solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah mengganti komponen CDI mobil dengan yang baru.

Beberapa ciri CDI mobil rusak yang bisa dialami, yaitu:
Mobil serasa kekurangan suplai bahan bakar saat digunakan berkendara dalam kecepatan stabil maupun agak tinggi.
Mobil sering tersendat-sendat saat dipakai berkendara dan RPM mobil naik turun meski indikator bensin masih ada.
Mesin mobil mati mendadak meskipun ciri CDI mobil rusak ini bukanlah satu-satunya penyebab mesin mobil mati secara tiba-tiba..
Mobil tidak mau dihidupkan sama sekali ketika CDI mobil sudah benar-benar mati.