Shockbreaker atau absorber merupakan komponen penting dalam mobil yang bisa berfungsi normal apabila diberikan pelumas yang tepat, yakni oli shock absorber. Lantas, apa kegunaan oli shock absorber? Simak penjelasan berikut ini!

Apa kegunaan oli shock absorber?

Fungsi oli shock absorber yang paling umum adalah untuk mengayun suspensi mobil ketika melewati jalanan yang tidak rata ataupun berlubang. Efek benturan dapat dikurangi dengan bantuan per atau pegas berupa koil. Shockbreaker hanya akan berhenti bekerja ketika mobil diperbaiki atau diangkat ketika akan mencuci mobil.

Dapat dikatakan bahwa fungsi utama oli shock absorber adalah melumasi komponen agar mobil bisa dikendarai dengan aman. Selain itu, oli tersebut juga dapat mengendalikan pergerakan mobil agar tidak terpental.

Jenis-jenis oli shock absorber

Oli shock absorber dibagi menjadi dua jenis, yakni oli shock absorber tipe oli dan oli shock absorber tipe gas. Berikut penjelasannya.

1. Oli shock absorber tipe oli

Peran dari oli shockbreaker tipe oli adalah mengakomodasi pergerakan mesin yang dikontrol oleh katup kontrol yang mempersulit pergerakan mobil. Oli shock absorber tipe oli akan mudah mengalir di bagian suspensi shockbreaker.

Oli jenis ini banyak digunakan untuk keperluan rute dan lingkungan perkotaan. Hal itu bertujuan memudahkan kendali mobil ketika melewati jalanan dan guncangan apa pun. Sehingga, pengendara akan tetap nyaman dan aman.

2. Oli shock absorber tipe gas

Lalu, apa kegunaan oli absorber tipe gas? Walaupun fungsinya sama-sama untuk meredam getaran, jenis oli tipe gas ini memiliki tekanan yang lebih rendah. Selain itu, kandungan gas nitrogen dalam komponen shockbreaker dapat mengatasi peningkatan suhu fluida hidrolik dan mampu menstabilkan laju kejut valve (katup).

Kinerja oli shock absorber tipe gas juga lebih baik karena dapat mengendalikan kemudi pada kecepatan tinggi sekali pun. Sehingga, oli akan bekerja secara maksimal dan tahan lama. Shockbreaker jenis ini memang cocok digunakan oleh kendaraan beban berat, misalnya truk.

Baca juga: Service Shockbreaker Mobil, Rekondisi atau Ganti Baru?

Tanda-tanda oli shock absorber harus diganti

Perlu diketahui, komponen shockbreaker juga memiliki batas jarak tempuh. Kondisi mobil rusak bisa menyebabkan suspensi tidak bisa berfungsi dengan baik. Sehingga, oli shock absorber harus diganti. Berikut beberapa tanda oli shock absorber harus diganti:

1. Muncul suara berisik dari mesin mobil

Apabila muncul suara berisik dari mesin mobil, itu bisa berasal dari suspensi belakang mobil yang diakibatkan oleh kerusakan shock absorber. Suara berisik itu akan semakin parah dan merusak komponen-komponen lainnya apabila tidak ditindaklanjuti dengan cepat.

Apabila mobil OtoFriends sudah mengalami gejala ini, segera bawa mobil le bengkel terpercaya untuk ditangani. OtoFriends bisa melakukan booking online lewat aplikasi Otoklix untuk mempermudah proses servis mobil.

2. Kondisi mobil tidak seimbang

Kondisi mobil yang tidak seimbang ditandai oleh mobil yang terasa miring, baik dari ban maupun spakbor. Apabila mobil mengalami ketidakseimbangan itu, segera ganti shockbreaker. Sebab, rusaknya shockbreaker akan menyebabkan suspensi tidak bisa berjalan baik apabila melintasi permukaan jalan.

3. Ayunan mobil berlebihan

Tanda selanjutnya adalah ayunan mobil terasa berlebihan. Ayunan yang terlalu keras itu akibat suspensi mobil yang bekerja secara berlebihan. Segera perbaiki suspensi tersebut untuk menjaga kenyamanan dalam berkendara, baik dari komponen dan olinya. Dengan demikian, mobil dapat berayun lebih lembut ketika melewati permukaan yang tidak rata. Selain itu, mobil juga bisa kembali berayun stabil ketika ada di jalanan bergelombang dan berlubang. 

Baca juga: Mau ke Bengkel Shockbreaker Mobil? Cek Bagian Ini Dulu

4. Absorber mobil bocor

Komponen yang bocor dapat menyebabkan oli shockbreaker keluar dan merembes ke segala arah. Hal itu juga berlaku untuk fluida cair pada shock absorber tipe oli. 

Bagian yang bocor tersebut akan kehilangan cairan secara drastis. Akibatnya, pelumas tidak bisa bekerja secara optimal. Selain itu, fungsi suspensi juga tidak dapat berjalan baik. Sebab, kebocoran tersebut akan memunculkan kotoran dan jelaga pada poros atau katup-katupnya yang merusak komponen. 

Jangan sampai shock absorber kehilangan banyak cairan. Oleh sebab itu, segera ganti oli setelah memperbaiki suspensi tersebut. Lapisan shock absorber yang rusak juga dapat dilihat dari bagian luarnya, yakni dengan cairan yang merembes keluar mesin. 

5. Ban mobil aus

Kondisi ban yang tidak rata dan aus bisa jadi akibat dari kerusakan shockbreaker. Sehingga, oli harus segera diganti. Selain itu, suspensi yang tidak merata juga tidak akan mampu menahan bobot yang terlalu berat. Hal itu mengakibatkan pemantulannya menjadi buruk. Apabila ban mobil tidak merata dan aus, gantilah dengan ban baru karena fungsi komponen sudah berkurang.  

Baca juga: Komponen Shockbreaker Mobil, Fungsinya, dan Cara Perawatan

6. Mobil menukik ketika direm

Selain menambah jarak berhenti, mobil yang menukik ketika direm juga jadi pertanda rusaknya bagian absorber mobil. Apabila OtoFriends merasa ada yang tidak beres dengan mobil, segera bawa ke bengkel terdekat. Apabila shock absorber akan diganti, cek dulu kondisi coil spring mobil. Gantilah dengan yang baru apabila memang sudah aus, rusak, maupun berubah bentuk.

Pertanyaan Seputar Apa Kegunaan Oli Shock Absorber

Fungsi dari shock absorber adalah meredam oskilasi ketika mobil berjalan di atas permukaan jalanan yang tidak rata.

Shock absorber berfungsi untuk menyerap energi berlebih dari pegas saat mobil melewati gundukan atau jalan yang tidak rata.

Shockbreaker absorber terbuat dari bahan logam baja. Penggunaan logam baja sebagai bahan dasar bertujuan supaya shockbreaker memiliki daya tahan yang lama.