Kejadian turun mesin mobil selalu menjadi momok menakutkan bagi seluruh pemilik kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan masalah yang serius dan harus segera ditangani.
Masalah turun mesin mobil harus diserahkan kepada ahli yang tepat. Dalam hal ini mobil dibawa ke bengkel. Tak hanya itu, pemilik kendaraan juga harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.
Overhaul atau turun mesin memakan biaya yang cukup besar. Namun, besaran biaya tersebut biasanya cukup bergaram. Sebab, bengkel akan melihat seberapa kerusakan yang terjadi pada mesin mobil. Selain itu, merk dan jenis mobil juga berpengaruh dengan estimasi biaya yang akan dikeluarkan OtoFriends.
Daftar Isi
Apa Itu Turun Mesin Mobil?
Turun mesin mobil adalah istilah yang digunakan untuk pembongkaran atau pelepasan mesin dari kendaraan untuk selanjutnya diperiksa dan ditangani masalahnya. Perawatan ini termasuk bagian dari servis mobil. Umumnya, mobil turun mesin jika sudah 5-10 tahun pemakaian, namun semua tergantung kondisi penggunaan dan perawatan dari sang pemilik mobil.
OtoFriends tidak perlu takut mendengar istilah turun mesin mobil. Sebab, hal ini bukan suatu yang menyeramkan lho. Justru turun mesin mobil dapat membantu kita melihat kerusakan pada mesin mobil lebih detail, sehingga dapat teratasi dengan tepat.
Penyebab Turun Mesin Mobil
Tahukah OtoFriends, biaya turun mesin yang besar itu ternyata bisa diminimalisir? Hal tersebut bisa dilakukan jika OtoFriend dapat mengetahui penyebab dari turun mesin mobil kesayangan kalian semua. Simak penyebab turun mesin mobil yang sudah Otoklix rangkum!
1. Overheating
Overheating kerap ditemukan pada mobil yang mengalami turun mesin. Sebab, overheat dapat mengakibatkan banyak kerusakan di dalam mesin mobil. Salah satunya yakni kepala silinder yang melengkung. Selain itu, overheat juga bisa membuat oli bercampur dengan air karena kerusakan pada mesin mobil kalian.
Tanda-tanda overheating bisa dirasakan saat OtoFriends tengah mengendarai mobil di kecepatan rendah, kemudian suhu mesin tiba-tiba naik drastis. Biasanya, tanda signal overheat akan menyala di dashboard.
Satu-satunya cara untuk menurunkan suhu mesin tersebut yakni dengan menepikan mobil dan mendinginkan mesin. Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini sekitar 15 sampai 30 menit.
Baca juga: Penyebab Mesin Mobil Overheat dan Solusi Mengatasinya
2. Mesin Terendam Air
Jika mobil baru saja melewati banjir yang cukup dalam sampai-sampai bagian mesin terendam air, hati-hati karena mesin mobil berpotensi mengalami kerusakan. Paling parah, dapat menyebabkan mesin mobil berlubang atau bahkan pecah. Masalah tersebut biasanya disebut dengan water hammer. Maka itu, sebaiknya OtoFriend tidak memaksakan berkendara melewati banjir yang cukup dalam.
3. Oli Mesin Habis
Penyebab turun mesin mobil yang ketiga adalah oli mesin habis sehingga membuat sistem pelumasan di ruang mesin tidak maksimal atau bahkan tidak berjalan dengan baik.
Mesin mobil membutuhkan pelumas untuk menjaga pergesekan di dalam mesin mobil guna menjaga suhu mesin mobil agar tidak terlalu panas. Jika hal itu terjadi maka banyak komponen di dalam mesin yang rusak. Namun, hal itu bisa dihindari dengan mengecek dengan rutin volume oli yang ada di dalam mesin.
Selain itu, OtoFriends juga bisa melihat indikator oli pada dashboard yang berlogo cangkir. Jika logo tersebut menyala maka, kalian harus segera mengecek mobil kalian di bengkel untuk dilakukan perbaikan atau mengganti oli mesin mobil.
Baca juga: Kapan Harus Ganti Oli Mobil? Catat Tanda Tanda Umum Berikut!
4. Timing Belt Putus
Selanjutnya, penyebab turun mesin mobil karena timing belt yang putus. Timing belt memiliki fungsi yang cukup vital, karena bertugas untuk menyalurkan tenaga mesin dari poros engkol. Jika timing belt putus maka piston serta katup-katupnya akan saling bertabrakan dan menimbulkan kerusakan yang sangat serius. Jika dibiarkan, mobil kesayangan akan mogok secara tiba-tiba.
5. Air Bercampur dengan Oli
Masalah ini paling banyak dirasakan oleh pemilik kendaraan. Tanda oli sudah tercampur air bisa dilihat dengan jelas. Oli akan berwarna kecoklatan seperti susu coklat atau warna kopi susu, Jika dibiarkan, mesin mobil akan korosi atau berkarat. Lantas apa yang harus dilakukan bila oli sudah bercampur air?
6. Kurangnya Air Radiator
OtoFriends bisa mengetahui indikator air radiator saat mobil distarter. Jika air radiator berkurang drastis atau menyembur, maka perlu dilakukan turun mesin mobil. Kerusakannya sendiri bisa terjadi pada silinder head, silinder gasket, atau kebocoran pada radiator, mesin, maupun water pump.
7. Asap Kendaraan Berwarna Putih
Asap yang keluar dari mobil tiba-tiba berwarna putih pekat? Jika hal itu terjadi, berarti ada masalah dengan mesinnya. Asap putih ini disebabkan oleh masuknya oli ke ruang bakar dan busi ikut terbakar.
Akibatnya, oli menjadi berkurang secara signifikan dan berdampak pada komponen lainnya seperti seperti cylinder head, piston, packing head, bore cylinder, serta seal valve. Semua komponen tersebut letaknya berada dalam blok mesin, sehingga perlu dilakukan turun mesin mobil untuk mengatasinya.
8. Air Radiator Mengeluarkan Minyak
Air radiator berminyak sering terjadi akibat silinder head yang berkarat. Inilah yang kemudian membuat beberapa lubang yang menyebabkan oli masuk ke dalam saluran air atau air masuk ke ruang kompresi.
Masalah air radiator berminyak ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan penggantian silinder head baru. Namun, turun mesin mobil harus dilakukan jika kondisi oli sudah berwarna kecoklatan dan bercampur air radiator.
9. Suara Mesin Terdengar Kasar
Mobil yang menggunakan mesin bensin maupun diesel mengeluarkan suara kasar dan keras, maka perlu diwaspadai. Sebab, mobil berbahan bakar bensin sudah sepatutnya mengeluarkan suara yang halus atau cenderung minim suara.
Ciri-ciri Turun Mesin Mobil
Setelah menyimak penyebab turun mesin mobil dan biaya yang harus dikeluarkan, kalian dapat mengenal ciri-ciri mobil yang mengalami turun mesin. Hal itu sangat penting guna mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mobil kesayangan.
Ciri yang pertama jika mobil mengalami turun mesin yakni keluar asap putih dari knalpot. Hal itu karena ruang bakar sudah rusak cukup parah. Selanjutnya adalah suhu mobil yang meningkat secara cepat suara mesin yang kasar dan tidak sehalus seperti yang seharusnya. Jika OtoFriend mengalami masalah-masalah tersebut, sebaiknya langsung dibawa ke bengkel terdekat dan terpercaya untuk segera dilakukan perbaikan.
Biaya Turun Mesin Mobil
Lantas berapa kira-kira biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki mesin kesayangan OtoFriend? Umumnya, untuk biaya turun mesin mobil pabrikan Jepang berkisar Rp2 juta hingga Rp5 juta. Jumlah itu belum termasuk mengganti komponen-komponen lainnya. Jika hal itu terjadi OtoFriend harus siap membayar biaya sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta untuk membeli sparepart yang harus diganti.
Sebagai contoh, mobil Toyota Avanza generasi pertama yang turun mesin memakan biaya sampai Rp3 juta termasuk jasanya. Lalu, untuk komponen yang harus diganti seperti packing set, OtoFriend bisa menebusnya seharga Rp1,5 juta, piston Rp1,8 juta, stang piston Rp325 ribu, dan ring piston Rp450 ribu.
Jika dijumlah, untuk mengganti komponen yang rusak dan biaya jasa membutuhkan biaya sampai Rp7 juta.
Baca juga: Jangan Takut, Segini Biaya Turun Mesin Mobil Avanza
Itu dia ringkasan mengenai turun mesin mobil mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga biaya yang harus dikeluarkan. OtoFriend tidak perlu risau jika mengalami turun mesin, sebab OtoKlix memiliki kemudahan untuk kalian yang mencari bengkel guna mendapatkan servis terbaik pada mobil kesayangan kalian.
Pertanyaan Seputar Turun Mesin Mobil
Turun mesin mobil adalah istilah yang digunakan untuk pembongkaran atau pelepasan mesin dari kendaraan untuk selanjutnya diperiksa dan ditangani masalahnya.
Turun mesin mobil adalah istilah yang digunakan untuk pembongkaran atau pelepasan mesin dari kendaraan untuk selanjutnya diperiksa dan ditangani masalahnya.
Komponen yang diganti saat turun mesin mobil biasanya meliputi piston, stang piston, metal mesin, dan tergantung pada kerusakan atau kondisi komponen tersebut.
Umumnya, mobil turun mesin jika sudah 5-10 tahun pemakaian, namun semua tergantung kondisi penggunaan dan perawatan dari sang pemilik mobil.