Masalah pergantian oli pada mobil terkadang masih menjadi tanda tanya besar. Selain lupa, ada kalanya pemilik kendaraan enggan mengganti dengan dalih performa masih baik. Ada pula yang merasa tidak ingin rugi karena sering ganti oli. Lantas, sebenarnya kapan harus ganti oli mobil? Jangan sembarangan pilih waktu! Cek saja beberapa pertanda berikut ini. 

Beberapa Tanda Dan Tips Ganti Oli Untuk Kendaraan Roda Empat 

1. Cek Jarak Tempuh (Untuk Mobil Baru)

Bagi kamu yang memiliki mobil baru, tentunya memonitor waktu untuk mengganti oli akan lebih mudah. Pasalnya kamu bisa melihat lama waktu pakai oli dari jarak tempuh kendaraan. Biasanya, kamu akan dijabarkan akan rekomendasi waktu pergantian oli dengan melihat odometer. Angka yang direkomendasikan umumnya adalah 1.000 dan 2.500 km. 

Hitungan tersebut pun bisa kamu temukan pada buku manual atau servis resmi yang turut diberikan oleh dealer. Menariknya, opsi yang satu ini bisa kamu gunakan untuk melakukan cek menyeluruh tanpa ada biaya sepeser pun. Namun ingat, bahwa pelayanan gratis ini hanya tersedia selama kamu melakukan servis di bengkel resmi dan sesuai anjuran tersebut.   

2. Ikuti Buku Manual 

Jika sudah di luar masa gratis, kamu bisa berpegang pada buku manual yang disertakan. Dengan begitu kamu akan tahu kapan harus ganti oli mobil yang tepat. Sayangnya, waktu yang tercantum pun bergantung dengan bengkel yang kamu tuju. Pada umumnya, durasi yang direkomendasikan adalah saat odometer mencapai 10 ribu kilometer. 

Namun, ada pula anjuran untuk kembali ke bengkel dan mengganti oli dalam hitungan 5.000 km saja. Biasanya anjuran ini pun disesuaikan dengan kondisi medan jalanan, seperti rawan macet, medan yang masih terjal, atau tidak normal. Jika acuan odometer tidak sama, maka gunakan saja tanggal waktu servis. Meski odometer belum mencapai 5 ribu tidak ada salahnya untuk menggantinya. 

3. Lampu Indikator Ganti Oli Menyala 

Bagaimana jika kamu lupa dan tidak memiliki buku manual karena mobil sudah tidak terhitung baru? Beruntungnya, beberapa mobil telah dilengkapi dengan fitur lampu indikator. Biasanya lampu lampu indikator di dalam dashboard akan menyala saat kunci kontak dalam posisi on.  Lampu indikator oli sendiri berbentuk layaknya corong oli. 

Jika Anda menemukan lampu ini tetap menyala walau indikator lainnya telah padam, itulah tanda kapan harus ganti oli mobil. Meski demikian, lampu ini pun bisa menjadi pertanda masalah lainnya. Bisa saja tekanan oli sedang turun, karena oli habis, atau ada kerusakan pada sistemnya. Ada baiknya untuk segera cek ke bengkel akan indikasi yang satu ini. 

Baca juga: Ganti Oli Mesin Berapa KM? Ini Aturannya!

4. Cek Kualitas Oli 

Bagaimana jika lupa, tidak memiliki manual, dan mobil jadul tidak memiliki indikator lampu? Tidak perlu khawatir, karena Anda bisa langsung turun tangan dan cek oli itu sendiri. Anda bisa mengamati stick level oli mesin kendaraan saat mesin dingin. Jika permukaan oli ada di bawah batas standar, Anda bisa menambahkan oli secukupnya. 

Kualitas oli juga bisa menjadi indikasi yang sangat valid. Yang paling mudah untuk dilihat adalah perubahan warna. Apabila oli berwarna hitam pekat dan berbau tengik, tandanya oli tersebut harus segera diganti. Jika warnanya putih susu, maka oli terkontaminasi air yang bisa saja disebabkan oleh adanya kerusakan pada mesin. 

Selain dari penampakan oli mesin itu sendiri, Anda juga bisa tahu kapan harus ganti oli mobil dengan cek kekentalan oli. Gunakan kode SAE atau Society of Automotive Engineering di kemasannya. Jika oli ada di kode 20w-50 maka harus diganti saat mencapai 3 – 5 ribu km. Jika kodenya 10W-40 maka bisa diganti saat odometer mencapai 7,5 – 10 ribu km. 

5. Mesin Tidak Nendang Dan Bersuara Kasar

Pertanda lain yang sangat kentara adalah performa mobil itu sendiri. Jika saat distarter mobil terdengar kasar atau berat, ada kemungkinan kemampuan oli menurun. Bisa saja karena oli habis atau sudah saatnya diganti. Performa saat dikendarai pun kerap berkaitan dengan kondisi oli. 

Oli yang berfungsi sebagai pelumas antara gesekan mesin tentunya akan berperan besar dalam performa kendaraan. Karenanya, anda bisa mengidentifikasi perubahan gigi yang kasar, akselerasi yang ngadat, atau pergerakan mesin tidak nendang sebagai pertanda adanya masalah. Termasuk masalah pada oli. 

Baca juga: Telat Ganti Oli Bisa Bikin Turun Mesin Mobil, Segini Biayanya!

6. Asap Mobil Putih

Jangan kira asap mobil putih muncul hanya karena kondisi mesin yang buruk. Perlu digaris bawahi bahwa hal ini juga bisa pertanda kapan harus ganti oli mobil. Pasalnya, asap berwarna bisa bertanda oli ikut menguap dan terbakar. Terutama untuk mesin mobil terbaru dengan komponen PCV yang membuat pembakaran oli menghasilkan asap putih. 

Sebagai salah satu penunjang utama operasional mesin mobil, sudah jelas sekali kalau Anda harus melek dengan kondisi oli. Jika pergantian tidak dilakukan secara rutin, performa kendaraan tentunya tidak akan optimal. Bahkan, bukan tidak mungkin mesin akan memberi efek fatal berupa kerusakan. Karenanya, ketahui waktu ganti oli mobil yang tepat dan sayangi mobil Anda!

Selain waktu penggantian oli yang harus tepat, pemilihan bengkel juga harus tepat. Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi untuk mencari bengkel berkualitas yang terdekat dari lokasimu. Dengan Otoklix kamu bisa dengan mudah mencari bengkel terdekat, melakukan booking servis dan pengerjaan servis yang bergaransi. 

Otoklix sudah bekerja sama dengan 1.000+ bengkel mitra yang tersebar di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang. Install aplikasi Otoklix sekarang atau kunjungi otoklix.com dan dapatkan promo ganti oli mulai dari Rp200.000 saja.