Aki mobil memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan komponen mobil. Menggunakan ukuran aki mobil yang tidak tepat dapat membuat aki cepat rusak.

Jadi, berapa standar ukuran aki mobil? Simak informasi tentang standar ukuran aki, cara mengukur tegangan aki, serta mitos dan fakta seputar ukuran aki pada mobil.

Berapa Ukuran Aki Mobil?

Standar ukuran aki mobil adalah 12 volt. Tetapi pada beberapa mobil membutuhkan ukuran aki yang lebih besar. Contohnya jenis truk yang membutuhkan aki dengan tegangan 24 volt, atau mobil-mobil modifikasi dengan penggunaan komponen kelistrikan yang lebih banyak.

Selain tegangan, ukuran arus listrik juga berbeda-beda. Arus listrik ini dilambangkan dengan ampere yang menunjukan jumlah tenaga listrik yang disimpan di dalam aki yang menjadi sumber tenaga listrik.

Mengetahui tegangan aki mobil saat full dapat membantu pengguna mobil untuk mengantisipasi dan memprediksi terjadinya aki yang tiba-tiba mati. Tegangan aki normal pada saat mesin mobil mati adalah 12.5 V. ketika menyala, voltasenya berada di 13.7 V sampai dengan 14.7 V. tegangan yang berada di bawah 12 V akan membuat mobil sulit distarter dan komponen tidak bekerja maksimal karena kurang pasokan listrik.

Cara Mengetahui Ukuran Aki Mobil

Sebelum membeli aki mobil, sebaiknya kamu mengetahui berapa kapasitas aki yang dibutuhkan agar aki dapat berfungsi secara maksimal. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan informasi ukuran kapasitas aki.

1. Visual

Pada kemasan beberapa tipe aki mobil terdapat informasi berupa angka-angka yang menunjukkan kapasitas aki mobil. Misalnya pada aki Yuasa, terdapat angka 12V, 4Ah yang menunjukkan bahwa aki memiliki tegangan 12 volt dengan arus listrik sebesar 4 Ampere Hour.

2. Kode aki

Kode aki pada kemasan juga dapat menjadi petunjuk berapa ukuran aki mobil. Contohnya adalah JIS, DIN, dan ETN. Kode-kode ini merupakan kode standar industri oleh badan-badan standardisasi industri pada wilayah tertentu.

Kode JIS menunjukkan standar yang dikeluarkan oleh Japanese Industrial Standard. Kode ini digunakan oleh mobil produksi Jepang. Contohnya penulisan kode JIS adalah “36B20L” atau “NS40ZL”. 

Kode “36B20L” menunjukkan bahwa aki memiliki arus listrik 36 Ah, dengan panjang aki 20 centimeter dan posisi kutub negatif di sebelah kiri. Jika kepala aki berada di sebelah kanan akan ditandai dengan R.

Kemudian, kode “NS40ZL” artinya adalah aki memiliki daya utama 40 Ah. NS artinya adalah aki dengan versi lebih kecil, pengurangan aki 20%. Jadi daya aki adalah 40 Ah – 20% = 32 Ah. Kode S menunjukkan kepala aki besar dan memiliki posisi kutub negatif di sebelah kiri. Pada kode jenis ini, apabila kepala aki berada di sebelah kanan, maka tidak akan ada tanda huruf L.

Kode DIN mengacu pada Deutsche Institut Für Normug – Jerman yang kini dialihkan ke ETN (Europe Type Number). Kode ini digunakan pada mobil-mobil pabrikan Eropa, contohnya BMW, Mercy, VW, Mini Cooper, dan lainnya.  

Kode DIN atau ETN umumnya berada pada sisi samping bodi aki. Contohnya kode aki kering Incoe untuk mobil Volvo dengan kode DIN : 58024. Cara membaca kode ini adalah dari angka kedua dan ketiga, yaitu 80. Artinya aki ini memiliki ukuran aki mobil 80 Ah.

3. Melalui pengukuran

Aki mobil dapat diukur menggunakan alat khusus yang bernama volt meter atau ampere meter. Angka pada alat pengukuran ini menunjukkan ukuran aki mobil secara real time.

Cara mengukur aki mobil menggunakan voltmeter atau multitester adalah sebagai berikut.

  • Gunakan sarung tangan dan kacamata sebagai perlindungan diri.
  • Matikan mesin mobil dan komponen elektroniknya.
  • Buka kap mobil dan temukan terminal positif (+) ada aki. Kemudian, lepaskan pelindung kutub positif tersebut.
  • Hubungkan kabel positif pada alat tester ke terminal positif pada aki.
  • Hubungkan kabel negatif pada alat tester ke terminal negatif pada aki.
  • Tegangan pada meteran akan menunjukkan angka antara 12.6 V sampai dengan 12.8 V jika aki berfungsi dengan baik.
  • Jika angka yang ditunjukkan kurang dari itu, maka perlu dilakukan pengecasan.

Bahaya Menggunakan Aki Tidak Sesuai Standar

Terdapat beberapa bahaya jika menggunakan aki mobil yang tidak sesuai standar. Ini dia beberapa bahaya akibat menggunakan aki mobil yang ukurannya tidak sesuai standar.

  • Bahaya pertama jika ganti aki mobil dengan ampere yang lebih besar. Mobil yang membutuhkan aki 12 volt tetapi diganti 24 volt, maka akan terjadi over voltage yang bisa merusak komponen.
  • Bahaya juga terjadi jika ganti aki ampere lebih kecil. Aki dengan daya yang lebih kecil dari kebutuhan mobil akan memperpendek umur aki akibat beban aki lebih besar dari kapasitasnya. Kondisi ini bahkan bisa merusak alternator.
  • Menggunakan aki dengan ampere yang lebih besar juga dapat membebani alternator sehingga mudah terjadi kerusakan.

Mitos tentang Mengganti Aki dengan Kapasitas Lebih Besar

Ada anggapan bahwa ganti aki mobil dengan ampere lebih besar dapat membuat kinerja mesin menjadi semakin bagus. Apakah hal itu benar?

Ternyata tidak. Menggunakan aki dengan kapasitas yang lebih besar justru tidak disarankan. Kondisi ini bisa dilakukan apabila melakukan modifikasi perangkat aksesoris pada mobil, contohnya mengganti perangkat audio. Tanpa itu, aki tidak akan membuat tenaga mesin meningkat.

Mengganti ukuran aki mobil yang lebih besar daripada kebutuhan mobil justru akan memperberat kerja alternator. Misalnya mobil hanya membutuhkan aki dengan ukuran 45 Ampere, kemudian diganti dengan 60 Ampere. Hal ini akan membuat alternator atau dinamo ampere yang seharusnya sudah berhenti bekerja malah tetap bekerja mengisi aki.

Jika tidak ada modifikasi, kamu hanya perlu mengganti aki mobil dengan kapasitas standar sesuai spesifikasi mobil ya.

Jadi, sudah paham tentang cara membaca ukuran aki mobil dan menggunakan aki mobil dengan ukuran yang sesuai kan?
Temukan aki mobil dengan harga terbaik pada aplikasi Otoklix. Otoklix juga akan memberikan informasi tentang bengkel aki mobil terdekat di sekitar lokasi kamu.