Pernahkah kamu penasaran apa sih fungsi alur di setiap ban mobil atau motor? Kenapa polanya berbeda-beda ya? Apakah fungsinya sebagai penunjang penampilan kendaraan saja? Atau ada tujuan lain?

Ya benar sekali! Kehadiran alur pada ban mobil dan motor ternyata sangat penting sekali. Demikian pula dengan polanya yang dibuat berbeda-beda. Ternyata ada pertimbangan yang matang dibalik bentuk alur ban yang berbeda satu sama lain tersebut. 

Alasan mendasarnya tentu demi keselamatan si pengendara dan penumpang kendaraan tersebut. Kok bisa? Simak penjelasan lebih lengkap tentang tujuan ban mobil diberi alur di bawah ini ya!

Kenapa ban mobil diberi alur?

Tujuan ban mobil diberi alur adalah untuk memberi gaya gesek atau traksi pada kendaraan. Traksi penting untuk mencegah kendaraan kamu tergelincir dan lepas kendali saat di bawa jalan di permukaan yang penuh tantangan (misal jalan yang basah dan atau turunan).

Menurut para ahli, lebih dari 200 orang meninggal setiap tahun karena tapak ban yang kurang dirawat (alur bannya sudah aus). Jadi bisa dibilang, kehadiran alur ban mobil sangat penting karena terkait hidup dan mati pengemudi maupun penumpang di suatu kendaraan tertentu.

Selain itu, alur ban juga penting agar ban memiliki handling yang baik dan polanya yang berbeda-beda bisa memberikan pengalaman berkendara yang berbeda pula. 

Misalnya, pola tapak simetris yang minim traksi, biasanya lebih cocok dibawa berkendara di jalan raya karena memberikan pengalaman berkendara yang lebih mulus, stabilitas yang lebih tinggi, dan rolling resistance yang lebih rendah. Sedangkan, alur ban yang lebih asimetris, biasanya memiliki handling yang luar biasa, sehingga cengkeraman yang dihasilkan biasanya lebih kuat saat berkendara di jalan yang basah dan licin, dan stabilitas kurvanya pun lebih tinggi. 

Tujuan selanjutnya adalah terkait akselerasi dan daya rem kendaraan. Bentuk alur pada ban memungkinkan akselerasi kendaraan lebih mulus namun tetap aman. Demikian pula dengan daya rem kendaraan, alur ban yang baik bisa membuat kendaraan mengerem secepat mungkin saat dibutuhkan terutama saat musim hujan.

Air hujan bisa membuat proses pengereman menjadi lebih sulit. Nah, dengan adanya alur pada tapak ban memungkinkan air hujan tadi tidak menempel di permukaan ban, bisa dikeluarkan dengan sendirinya karena adanya bubungan dan lekukan di ban. Jadi, proses pengereman pun bisa tetap mulus meski lagi hujan deras.

Terakhir, alur ban juga bisa menjaga efisiensi bahan bakar. Biasanya pola alur ban yang lebih simetris, yang minim traksi dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. Pada gilirannya, hal ini bisa membuat kamu lebih hemat, bukan? Menarik ya!

Macam-macam jenis alur ban dan fungsinya

Usai memahami apa tujuan ban mobil diberi alur, sekarang saatnya mengenal macam-macam jenis alur ban beserta fungsinya masing-masing di bawah ini:

  1. Alur simetris

    Alur simetris merupakan jenis pola yang paling umum di pasaran. Jenis alur ini cocok untuk ban mobil penumpang. Sebagaimana namanya, jenis alur satu ini memiliki pola yang sama di kedua bagian ban, baik di bagian sisi kanan kiri maupun bagian tengah ban. 

    Alur simetris tentu lebih fleksibel bila kamu ingin melakukan rotasi ban tanpa mempengaruhi performa kendaraan. Ban ini juga lebih senyap, tahan lama, dan hemat bahan bakar. 

    Namun, kekurangannya, mereka kurang bisa beradaptasi pada perubahan kondisi di jalanan. Jadi, meskipun pola simetris menghasilkan cengkeraman yang stabil di jalan kering, akan tetapi tidak akan seefektif ban lain saat jalanan dalam kondisi basah.

  2. Alur asimetris

    Ciri utama alur asimetris adalah desain kedua sisinya dibuat berbeda, satu di bagian dalam dan satu lagi di bagian luar ban. Desain di setiap sisi dibuat berbeda karena ada tujuan khusus.

    Alur ban bagian dalam bertanggung jawab untuk perpindahan air dan perlindungan terhadap aquaplaning (hydroplaning). Sedangkan, alur ban bagian luar untuk meningkatkan kekakuan lateral sehingga menghasilkan cengkraman yang kuat saat kendaraan harus menikung di jalan dan saat mengemudi di permukaan yang kering maupun basah.

    Kombinasi desain yang berbeda pada kedua sisi ban tersebut membuat ban asimetris sangat cocok digunakan pada mobil berperforma sangat tinggi.

    Namun, kekurangannya adalah rotasi ban ini tidak sefleksibel ban dengan alur simetris. Rotasi ban masih bisa dilakukan ke segala arah, baik itu dari depan ke belakang atau dari kanan ke kiri maupun sebaliknya. Akan tetapi, saat hendak melakukan rotasi ban harus diperhatikan tanda Inner dan Outer-nya ya!

  3. Alur searah

    Ban dengan alur searah tampak berbentuk huruf V atau seperti bentuk mata panah. Alur semacam ini dirancang tidak hanya untuk tujuan estetika sporty semata, melainkan membuat ban lebih mampu menahan aquaplaning (hydroplaning) pada kecepatan tinggi dengan memindahkan air secara lebih efisien. 

    Tujuan lain dari alur searah adalah memberikan ban traksi ekstra, yang tentunya lebih tahan banting menghadapi jalanan penuh lumpur atau tumpukan salju. Alur seperti ini bisa bertahan di semua cuaca dan cocok dipasang pada kendaraan performa tinggi.

    Kekurangannya, proses rotasi ban menjadi lebih rumit. Rotasi ban hanya bisa dilakukan secara vertikal yakni ban depan dengan ban belakang saja. Untuk memudahkan pemasangan, ban dengan alur searah biasanya sudah dilengkapi indikator panah yang dicetak di dinding samping ban. 

Tips merawat alur ban mobil

  1. Pantau kondisi tekanan udara ban mobil sebulan sekali

    Hal pertama yang harus sering-sering kamu lakukan atau setidaknya sebulan sekali adalah memeriksa tekanan udara pada ban. Ban bisa kehilangan sekitar satu pon per inci persegi udara (PSI) setiap bulannya. 

    Ban bisa kehilangan lebih banyak udara lagi di cuaca dingin. Jika jarang diperiksa, ban bisa kekurangan angin bisa mempercepat keausan tapak ban mobil. Tapak ban yang aus bisa menurunkan daya cengkraman, pengendalian, hingga pengereman kendaraan. 

    Bila dibiarkan, lama-lama ban bisa pecah di jalan, dan ini sangat berbahaya. Jadi, mulai sekarang rutin-rutin lah memeriksa tekanan udara ban, ya!

  2. Rotasi ban mobil secara berkala

    Rutinitas satu ini juga tak kalah penting. Rotasi ban mobil penting untuk menjaga agar ban tidak cepat aus dan demi mendapatkan masa pakai maksimal dari ban. Rotasi ban yang disarankan adalah dilakukan setiap kendaraan sudah melaju antara 6.000 hingga 8.000 mil. 

  3. Periksa ban secara teratur, terutama sebelum perjalanan jauh

    Periksa lah ban secara teratur, terutama sebelum kendaraan menempuh perjalanan jauh. Hal-hal yang harus diperiksa antara lain adalah apakah ada retakan, tonjolan, dan benda-benda yang mungkin menyebabkan ban bocor, seperti paku, sekrup, kaca, atau batu di ban. 

    Jika ada salah satu benda ini menusuk di dinding samping ban, ban perlu segera diganti. Namun, jika sudah diperiksa dan tidak ada masalah, namun tiba-tiba ban rusak di jalan, segera hubungi jasa servis dari bengkel ban terdekat untuk membantu menambal atau mengganti ban tersebut.

    Kamu bisa mengaksesnya melalui aplikasi Otoklix. Otoklix akan mencarikan bengkel terdekat dan kamu juga bisa langsung melihat harganya sesuai jenis pelayanan.

  4. Hindari membawa beban berat

    Jangan membebani kendaraan dengan membawa barang-barang yang berat atau penumpang melebihi kapasitasnya. Kelebihan beban kendaraan juga dapat menyebabkan kerusakan pada ban, lho! 

  5. Jangan menunggu ban rusak baru diganti

    Jangan menunggu sampai ban rusak baru diganti. Kebiasaan buruk itu bisa membawa kita dan penumpang di dalamnya ke dalam bahaya. 

    Sebagian besar ban memiliki usianya masing-masing. Coba cari tahu usia ideal ban, catat, dan buat reminder, supaya bisa segera diganti sebelum usia idealnya habis. 

    Cek juga keausan tapak ban, bila sudah terlihat menipis dan bentuk alurnya sudah tidak beraturan, segera ganti saja ban mobil.

  6. Pilih ban yang sesuai dengan jenis mobil

    Jangan memasang ban yang tidak sesuai dengan jenis kendaraan/mobil. Ban yang tidak sesuai bisa mempengaruhi performa kendaraan. Selain itu, juga bisa menyebabkan keausan yang tidak biasa pada ban serta komponen lainnya dari kendaraan. 

    Akibatnya, perjalanan jadi kurang nyaman bahkan mungkin bisa berbahaya bagi keselamatan berkendara. Jadi, pelajari dulu ya jenis mobil dan ban apa yang cocok untuknya jenis tersebut. Kalau masih bingung, berkonsultasilah dengan ahlinya. 

    Nah, sekian pembahasan seputar tujuan ban mobil diberi alur, macam-macam alur, hingga tips memelihara alur ban mobil. Semoga bermanfaat!