Ketika musim hujan tiba, rawan terjadi kecelakaan akibat mobil tergelincir karena jalan yang digenangi air. Maka dari itu, penting untuk merawat kondisi ban demi keselamatan. 

Ban memiliki fungsi yang vital, karena fungsinya sebagai penopang kendaraan, mengendalikan arah mobil, dan juga untuk melajukan dan menghentikan mobil.

Selain fungsi di atas, ban juga berfungsi sebagai penahan getaran sebagai bagian dari sistem suspensi. Lalu, bagaimana cara merawat ban mobil agar tidak terjadi mobil tergelincir saat hujan tiba?

Tips Merawat Ban Saat Musim Hujan

1. Selalu cek tekanan angin ban saat isi nitrogen

Cara yang pertama dan perlu dilakukan adalah mengecek tekanan angin ban ketika mengisi nitrogen. Tekanan udara di dalam ban ini harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan. 

Fungsi  tekanan udara dalam ban ini adalah untuk memastikan daya cengkram pada telapak ban mobil bekerja dengan baik.

Besaran tekanan angin ban dapat dilihat pada bagian dalam pintu sisi pengemudi. Jika angin kurang juga maka kita wajib mengisinya dan sesuaikan tekanan antara ban kanan dan kiri agar menghindarkan mobil tergelincir.

Baca juga: Tekanan Angin Ban Mobil yang Ideal, Waspada Bahaya Salah Ukuran

2. Tukar posisi ban secara berkala agar tingkat keausan seimbang

Rotasi atau menukar posisi ban secara berkala dapat mencegah keausan ban pada satu sisi saja. Sebabnya adalah beban yang diterima oleh ban mungkin tidak sama antara ban yang satu dengan lainnya. Rotasi ban dapat dilakukan ketika servis berkala setiap 6 bulan sekali.

3. Jangan bawa beban berlebih

Ban adalah salah satu komponen yang termasuk dalam kaki-kaki mobil. Apalagi fungsi ban adalah menopang mobil. 

Sehingga, jangan bawa beban yang melebihi kapasitas karena akan memperberat kerja ban. Akibatnya, daya cengkram ban mungkin tidak optimal. Sehingga berisiko mobil tergelincir.

4. Periksa alur telapak ban

Memastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi juga merupakan salah satu upaya untuk memastikan alur telapak ban masih bagus atau tidak. Ketika musim hujan tiba, alur telapak ban memegang peranan penting. Pemeriksaan ini bersamaan dengan pemeriksaan tekanan ban.

Tanda kedalaman alur telapak ban adalah tonjolan yang dinamai TWI (Tire Wear Indicator). Biasanya berbentuk segitiga. Letak TWI pada beberapa titik ban ini adalah gambaran tingkat keausan ban. TWI yang tidak merata menandakan ada masalah pada suspensi atau kemudi. 

Maka dari itu, periksa ketebalan tapak ban dari TWI dan ganti ban mobil kita telapak ban sudah sejajar dengan indikator TWI agar meminimalisasi risiko mobil tergelincir.

Baca juga: Mengapa Ban Mobil Dibuat Beralur? Ini Alasannya

5. Cek dinding ban

Selain memeriksa ketebalan alur ban, kita juga perlu mengecek dinding ban secara berkala. Dinding ban ini mungkin bisa sobek atau benjol. 

Ban mobil yang benjol karena kurang tekanan udara lalu menabrak benda keras, misalnya trotoar, batu, atau lubang, membuat dinding ban menekuk dan benang di samping ban putus.

6. Periksa Pelek Mobil 

Selain ban, pelek juga berperan penting dalam menopang mobil. Biasanya terjadi masalah bibir pelek pecah. 

Hal itu akan membuat ban mobil mendapat tekanan yang sangat berat dan rawan rusak. Pelek yang bermasalah juga akan membuat ban tidak seimbang. Kalau kerusakannya berat, disarankan untuk mengganti pelek mobil.

7. Kurangi kecepatan

Mengurangi kecepatan mungkin tidak berperan langsung dapat merawat ban mobil. Tetapi mengurangi kecepatan dapat membuat alur ban bersentuhan langsung dengan aspal, sehingga daya cengkramnya lebih baik dan tidak terjadi mobil tergelincir.

Hati-hati jika berkendara di jalan bebas hambatan seperti jalan tol. Kecepatan yang disarankan adalah 60100 km/jam. Tetapi kita bisa menurunkan kecepatan sampai 40 km/jam ketika berkendara di tengah hujan.

Baca juga: Penyebab Mobil Oleng saat Kecepatan Rendah atau Tinggi

8. Spooring dan Balancing

Spooring dan balancing adalah perawatan ban yang perlu dilakukan secara berkala. Secara singkat, spooring adalah mengembalikan sudut seluruh ban agar sesuai ketentuan pabrik.

Selain itu spooring dapat memastikan kaki-kaki mobil bekerja dengan baik. Sementara itu, balancing adalah menyeimbangkan massa dari keempat roda.

Apa Itu Spooring?

Mobil yang digunakan untuk waktu yang lama bukan tidak mungkin mengalami perubahan kedudukan keempat roda. 

Perubahannya mungkin tidak dilihat secara langsung, tetapi bisa merasakannya melalui performa mobil. 

Tujuan spooring ini adalah meluruskan kembali posisi keempat roda seperti setelan awal dari pabrik. Biasanya roda yang perlu diluruskan adalah roda depan. Ada beberapa tanda atau kondisi mobil yang memerlukan spooring.

1. Ban mobil terasa tidak rata

Misalnya ada benjolan. Jika ada benjolan, artinya sistem suspensi mobil bermasalah. Kondisi ini dapat terjadi hanya pada satu sisi atau semuanya.

2. Roda tidak sejajar

OtoFriends bisa melihatnya ketika mobil sedang dalam posisi diam. Roda terlihat miring, atau posisi roda depan terlihat tidak lurus dengan roda belakang. Tandanya roda tersebut mengalami pergeseran dari tempat semula.

3. Mobil tidak nyaman

Tanda berikutnya adalah mobil terasa sulit dikendalikan ketika berbelok. Padahal sedang melaju di jalanan yang halus, tetapi kita merasakan getaran yang mengganggu.

Apa Itu Balancing?

Jika spooring adalah memperbaiki posisi keempat roda, balancing adalah menyeimbangkan putaran keempat roda. Roda akan didiagnosis menggunakan sebuah alat. 

Kemudian ketika terlihat ada salah satu roda yang tidak seimbang, maka akan ditempelkan logam kecil untuk menyeimbangkan keempat roda.

Jangan ragu untuk melakukan cara-cara perawatan di atas untuk mengurangi risiko mobil tergelincir saat musim hujan. Kita bisa melakukan perawatan ban seperti spooring dan balancing, dan membeli ban di bengkel ban tepercaya.

Kenali fitur traction sebagai pencegah mobil tergelincir

Teknologi di industri otomotif semakin canggih untuk mendukung keamanan saat berkendara. Salah satunya yang terbaru adalah fitur Traction Control (TC) yang berfungsi sebagai pengontrol kestabilan mobil.

Saat mobil harus melaju di medan jalan menikung dan berpotensi terjadinya slip ban bahkan sampai tergelincir, maka traction control ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas mobil agar tidak terjadi slip ban atau tergelincir.

Sementara itu, potensi mobil tergelincir lainnya adalah saat mobil sedang berbelok. Traction control secara otomatis akan melakukan rem pada ban mobil saat mobil berbelok. Pasalnya, setiap ban mobil memiliki daya rem yang berbeda-beda sehingga wajar saja mobil mudah tergelincir.

Cara kerja traction control ini memanfaatkan electronic control unit (ECU) yang menerima data sensor dari sistem pengereman anti-lock braking system (ABS) dan roda penggerak mobil.

Sensor tersebut akan mendeteksi seberapa kuat rem berfungsi pada masing-masing ban mobil. Apakah berpotensi kehilangan traksi dan terjadinya slip ban. 

Saat terjadi, maka ECU memberi batasan terhadap tenaga mesin yang keluar dan memutus suplai bahan bakar ke ruang silinder atau mengurangi boost turbocharger. 

Lalu, power di mesin akan disesuaikan guna mempertahankan daya cengkram ban mobil untuk menghindari mobil tergelincir atau berhenti mendadak. Itulah alasan mengapa mobil dengan fitur traction sangat direkomendasikan. 

Namun, fitur traction control ini baru ada di mobil-mobil keluaran terbaru seperti Nissan Livina VE, Honda Mobilio RS CVT, Wuling Cortez CT Comfort M/T, dan Mitsubishi Xpander Sport dengan sebutan Active Stability Traction Control (ASTC).

Trik saat berkendara di atas genangan air

Bagaimana bila kita harus melintasi medan jalan yang penuh dengan genangan air karena habis hujan atau sedang banjir? Potensi mobil tergelincir akan semakin besar karena jalanan yang licin dan berair tersebut.

Otoklix punya tips saat harus melintas medan jalan yang penuh dengan genangan air. Di antaranya sebagai berikut:

  • Sigap dalam memegang setir kemudi, arahkan setir agar mobil berjalan lurus.
  • Injak pedal rem selembut mungkin dan jangan terlalu dalam untuk menghindari mobil tergelincir. Dengan begitu, kita bisa mengontrol kecepatan laju mobil.
  • Meskipun bobot mobil ringan, kita hanya berkendara sendiri atau berdua, tetapi harus tetap mengurangi kecepatan mobil untuk mengurangi risiko mobil tergelincir karena tekanan air yang besar akan dengan mudah mengangkat body mobil.
  • Jika mobil kita memiliki fitur cruise control, maka matikan mode tersebut agar kita bisa mengontrol mobil secara manual.
  • Memastikan wiper mobil beroperasi dengan lancar agar kita bisa melihat jalanan di depan dengan jelas.
  • Yang terpenting adalah selalu mengecek kondisi kesehatan ban mobil sebelum melakukan perjalanan.

Saat tapak mobil terlihat tipis, licin dan keausan maka segera temukan bengkel perawatan ban tepercaya di Otoklix. Selain ban, OtoFriends bisa melakukan perawatan mobil lainnya juga lho.

Pertanyaan Seputar Mobil Saat Hujan

Dirangkum dari akun Instagram resmi Kementerian Perhubungan dan Portal Berita Resmi POLRI, berikut adalah tips aman berkendara sepeda motor pada saat hujan:
Periksa ban kendaraan
Nyalakan lampu kendaraan
Kurangi kecepatan
Jaga jarak
Fokus.

Penyebab utama aquaplaning tidak hanya genangan air hujan, tapi juga bisa disebabkan oleh air kendaraan lain yang lewat. Ketika mobil melewati jalan yang licin akibat berair, maka akan menjadi berbahaya jika tidak berhati-hati. Ban mobil akan sulit dikendalikan sehingga daya cengkramnya menurun.

Ini terjadi karena pengendara mengerem terlalu kuat sehingga roda terkunci dan berhenti berputar. Sering disebut juga sebagai rem panik. Umumnya, masalah ini terjadi pada mobil yang tidak dilengkapi dengan fitur Anti-lock Braking System (ABS). Kondisi ini terjadi saat pengendara menekan penuh pedal gas secara mendadak.