Harga Pertalite resmi naik pada tanggal 3 September 2022 dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Harga tersebut sebenarnya masih mendapatkan subsidi dari pemerintah, harga pertalite sebelum subsidi lebih mahal dari harga sekarang ini.
Pertalite merupakan jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar RON 90. Subsidi Pertalite sebenarnya ditujukan kepada masyarakat kalangan menengah kebawah agar perekonomian bisa tetap bergerak.
Namun, sebelum diterapkannya sistem subsidi BBM, harga Pertalite sekarang ini cukup mahal dibandingkan dengan harga BBM lain. Lalu kira-kira berapa harga Pertalite sebelum subsidi?
Daftar Isi
Apa Itu Pertalite dan Bedanya dengan BBM Lain
Pertalite adalah produk bahan bakar kendaraan dari Pertamina yang memiliki warna BBM hijau terang dengan kadar oktan RON 90. Pertalite menjadi pengganti bahan bakar Premium dengan kadar RON 88.
Sekarang ini, Pertalite menjadi salah satu BBM favorit bagi para pemilik kendaraan. Untuk pengguna Mobil, pembelian Pertalite sekarang sudah diatur dan diawasi lewat aplikasi MyPertamina.
Selain Pertalite, ada produk bensin lain yang memiliki kadar RON 90 yaitu Revvo 90 dan BP 90. Perbedaan Pertalite dibanding BBM jenis lain terletak dari segi harga Pertalite yang lebih murah, yaitu Rp10.000/liter.
Untuk produk Revvo dan BP, harganya saat ini sekitar Rp14.000 an, harga tersebut bisa berubah tergantung dari harga minyak dunia. Selain minyak dunia, ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi harga BBM.
Baca juga: Penting! Ini 7 Perbedaan Pertalite dan Pertamax!
Faktor yang Mempengaruhi Harga Pertalite Sebelum Subsidi
Perlu OtoFriends ketahui bahwa sebenarnya harga BBM setiap waktu bisa berubah tergantung dari beberapa faktor. Tetapi untuk Pertalite, harganya tetap sama tidak berubah kecuali ada kebijakan dari pemerintah. Untuk BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo dan BBM tanpa subsidi lain, harganya bisa berubah-ubah setiap waktu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga Pertalite sebelum dilakukan subsidi. Semakin mahal harga aslinya, maka semakin besar subsidi pemerintah yang harus dibayarkan kepada Pertamina. Berikut faktor yang mempengaruhi harga Pertalite:
1. Keamanan negara produsen minyak
Contoh sekarang ini negara Rusia sedang berperang dengan Ukraina. Padahal jika OtoFriends tahu Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia. Akibatnya, distribusi minyak terganggu dan di beberapa negara harga minyak melambung tinggi.
2. Harga minyak mentah dunia
Saat harga minyak dunia meningkat, otomatis Pertamina selaku importir minyak dunia ikut terkena imbasnya. Paling terasa adalah harga Pertamax dan Pertamax Turbo akan langsung naik.
3. Suplai dari OPEC
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah gabungan dari negara-negara dunia pengekspor minyak terbesar di dunia. Jadi, saat supplay dari OPEC menurun, otomatis minyak dunia akan langka sehingga harga minyak naik.
4. Kurs mata uang
Karena negara Indonesia saat ini masih melakukan impor minyak dari luar negeri, otomatis menggunakan mata uang asing. Saat nilai tukar rupiah ke dollar naik, otomatis harga jual minyak akan terkena imbasnya.
5. Perusahaan minyak
Terakhir, faktor yang mempengaruhi harga Pertalite adalah dari sisi perusahaan pengolah minyak tersebut. Perusahaan bisa saja menaik turunkan harga jual minyak setelah dilakukan pemrosesan menjadi bahan bakar kendaraan.
Baca juga: Jangan Salah Beli, Ini Warna BBM di Pertamina Saat Ini
Harga Pertalite Sebelum Subsidi
Sebenarnya, harga Pertalite sebelum subsidi sangat fluktuatif tergantung beberapa faktor diatas. Namun, dari tim Otoklix menemukan bahwa harga pertalite sebelum subsidi menurut Menteri BUMN Erick Thohir masih diatas 11.000/Liter. Artinya pemerintah harus memberikan subsidi sekitar 1.000an untuk satu liter Pertalite.
Perbedaan BBM Subsidi dan Non Subsidi
Ada dua jenis BBM yang diperjual belikan saat ini di Indonesia, yaitu BBM Subsidi dan Non Subsidi. Kedua jenis BBM ini sama, yang membedakan hanyalah dari segi harga dan campur tangan dari pemerintah.
BBM subsidi adalah jenis bahan bakar minyak yang diberikan bantuan pengurangan harga dari pemerintah. Subsidi dialokasikan dari APBN negara, besaran subsidi berubah sesuai dengan harga BBM.
Subsidi hanya diberikan pada jenis BBM tertentu dan dilakukan pembatasan pembelian BBM, tidak semua bisa menggunakan BBM jenis ini. Contoh BBM subsidi di Indonesia yaitu Pertalite dan Biosolar/Solar.
BBM non-subsidi adalah jenis bahan bakar minyak yang diperjual belikan tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Harganya naik turun sesuai dengan harga minyak dunia. Biasanya, jenis BBM tanpa subsidi memiliki nilai oktan yang lebih tinggi. Contoh BBM non subsidi di Indonesia seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
Dampak Subsidi Pertalite Terhadap Konsumen
Subsidi BBM sebenarnya ditujukan kepada masyarakat kurang mampu. Tetapi kenyataannya 70% subsidi malah dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, terutama pemilik mobil pribadi. Dampak subsidi BBM terhadap konsumen bertujuan agar harga barang dan jasa tidak mengalami kenaikan. Selain itu, subsidi bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, menurunkan biaya operasional dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Perlu diketahui bahwa anggaran subsidi di Indonesia pada tahun 2022 kemarin sudah meningkat 3 kali lipat lebih dari 152 triliun menjadi 502 triliun. Akhirnya, pada bulan September 2022 pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi. Berikut kami berikan beberapa harga Pertalite di beberapa wilayah Indonesia saat ini.
Baca juga: Daftar Oktan Bensin Jenis Premium dan Oktan BBM Lainnya
Harga Pertalite di Berbagai Wilayah Indonesia
Harga BBM bersubsidi yaitu Pertalite di seluruh wilayah Indonesia adalah Rp10.000/liter. Jadi, dari Sabang sampai Merauke harga resmi BBM Pertalite dari Pertamina sama. Jika OtoFriends membeli lewat penjual BBM eceran, harganya mungkin bisa berbeda-beda tergantung lokasi.
Kesimpulannya, Pertalite adalah jenis BBM bersubsidi yang banyak diminati oleh pemilik kendaraan. Sebelum diterapkannya sistem subsidi BBM, harga Pertalite bisa lebih dari Rp11.000/liter dan harganya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, dengan diterapkannya sistem subsidi, harga Pertalite menjadi Rp10.000/liter untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Pastikan otoFriends untuk selalu menggunakan jenis bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin mobil. Beberapa mesin mobil memerlukan jenis bahan bakar dengan oktan tertentu untuk dapat berfungsi dengan baik dan memberikan performa yang optimal.
Jangan lupa untuk selalu melakukan service rutin di bengkel langganan kamu. Jangan lupa cek filter bensin mobil kamu, pastikan kondisinya masih bagus agar BBM yang masuk ke ruang bakar tidak tercampur kotoran. Lewat aplikasi Otoklix kamu bisa mendapatkan rekomendasi bengkel terdekat lewat Smartphone. Yuk coba sekarang aplikasinya!
Pertanyaan Seputar Harga Pertalite Sebelum Subsidi :
Menurut Erick Thohir pada awal Januari 2023, Harga BBM tanpa subsidi saat ini sekitar Rp11.000/liter untuk Pertalite.
Subsidi pertalite saat ini sekitar Rp1.000 an untuk satu Liter.
Subsidi Pertalite sampai saat ini masih diberikan dan tidak ada rencana pencabutan subsidi.