Dalam kondisi normal, shockbreaker kendaraan bisa bertahan hingga lima tahun. Namun untuk kondisi pemakaian yang cukup ekstrem, yang melewati jalanan rusak atau tidak mulus shockbreaker hanya bertahan paling lama tiga tahun.
Daftar Isi
Jenis-jenis shockbreaker
Shockbreaker atau dikenal juga dengan shock absorber memiliki total 6 jenis yang terbagi berdasarkan kinerja, konstruksi, dan medium kerja. Di pasaran onderdil mobil, peredam kejut pada mobil ini banyak dijual dalam asli atau aftermarket dan juga aksesoris. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
Berdasarkan kinerja
Shockbreaker berdasarkan kinerjanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Shockbreaker single action
Shockbreaker jenis ini hanya mampu meredam saat memanjang. Namun saat terkompresi, shockbreaker single action tidak mampu untuk melakukan peredaman.
- Shockbreaker multiple action
Jenis shockbreaker yang satu ini dinilai lebih unggul karena mampu memberikan peredaman dari dua sisi, secara sederhana peredaman saat kondisi kompresi (memendek) dan saat ekspansi (memanjang).
Berdasarkan konstruksi
Jenis shockbreaker berdasarkan konstruksi juga terbagi menjadi dua, yaitu:
- Shockbreaker twin tube
Jenis shockbreaker ini memiliki konstruksi dua tabung sebagai media redamnya. Model twin tube paling banyak digunakan karena memiliki kenyamanan serta durability yang tinggi.
- Shockbreaker mono tube
Sesuai namanya, shockbreaker jenis ini hanya memiliki satu tabung sebagai media redamnya.
Berdasarkan medium kerja
Dari segi medium kerjanya, shockbreaker juga terbagi menjadi dua yaitu:
- Shockbreaker isi gas
Jenis ini memanfaatkan gas nitrogen sebagai medium kerjanya. Gas nitrogen yang digunakan harus dijaga pada temperatur rendah 10 – 15 kg/cm3 atau temperatur tinggi 20 – 30 kg/cm3.
- Shockbreaker hidrolik
Shockbreaker ini menggunakan minyak sebagai medium kerjanya. Jenis ini umumnya lebih sering digunakan dibandingkan jenis yang memakai gas.
Bagaimana merawat shockbreaker?
Dilihat dari definisi dan fungsi shockbreaker, komponen ini harus mendapatkan perhatian dan perawatan ekstra. Tujuannya agar pengendara dan penumpang selalu merasa nyaman saat berkendara. Perawatannya sebenarnya simpel.
Pertama, rutin membersihkan kotoran yang menempel. Posisinya yang ada di balik ban membuat kotoran rentan menempel di komponen ini. Selain itu, air hujan yang menempel juga bisa membuat karat di sejumlah bagian shockbreaker. Bahkan, karat tersebut bisa menyerang bagian bushing dan baut dudukan shockbreaker.
Selanjutnya, secara berkala melakukan cek karet pelindung shockbreaker. Masuknya kotoran ke dalam atau bagian shockbreaker berhubungan juga dengan kondisi karet pelindung shockbreaker. Pastikan selalu mengecek kondisi karet pelindung shockbreaker agar tetap bersih dari kotoran. Jika karet pelindung rusak, otomatis kotoran akan mudah masuk ke dalam dinding shockbreaker.
Hal lain yang harus diperhatikan untuk menjaga shockbreaker awet adalah dengan membatasi muatan mobil. Jangan sampai, muatan mobil melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Pasalnya, shockbreaker memiliki kekuatan berat beban maksimal yang harus ditahan. Jika dipaksakan, bukan tak mungkin shockbreaker mobil akan mengalami kebocoran atau bahkan ‘mati’.
Cara periksa shockbreaker rusak
Kondisi shockbreaker ternyata bisa diperiksa sendiri. Caranya mudah. Pertama, parkirkan mobil di tempat yang rata kemudian lihat apakah ada jarak antara ban dan spakbor di setiap roda sama. Jika berbeda, maka tanda shockbreaker sudah lemah.
Cara berikutnya, OtoFriends bisa masuk ke kolong mobil untuk mengetahui apakah ada rembesan atau tetesan oli. Sekalian melihat kondisi shockbreaker, jika terlihat bengkok maka tandanya shockbreaker perlu diganti.
Langkah berikutnya, coba bawa mobil berkendara. Jika terasa keras, terdengar bunyi, serta terasa limbung ketika dibawa dalam kecepatan tinggi, maka ini tandanya shock sudah rusak. Cara selanjutnya, lepaskan shock absorber dari mobil, lalu tekan secara vertikal atau sesuai dengan posisinya saat terpasang.
Cek batang piston yang ditekan bergerak lambat dan terasa lama, bahkan mengeluarkan suara yang tidak biasa, maka tandanya shock absorber sudah mati dan rusak. Kondisi shockbreaker yang masih bagus seharusnya memiliki peredaman yang sangat baik juga. Pada umumnya, suspensi yang bagus akan terasa lembut, dan empuk. Ketika dibawa dalam kecepatan tinggi pun seharusnya tidak terasa limbung.
Baca juga: Mau ke Bengkel Shockbreaker Mobil? Cek Bagian Ini Dulu
Ciri shockbreaker mobil yang bagus
Guna mengetahui ciri shockbreaker mobil yang bagus, maka OtoFriends harus memperhatikan hal-hal berikut.
1, Tidak aus
Ciri shockbreaker mobil yang baik adalah tidak aus. Jika shockbreaker memiliki keausan yang tidak rata atau aus hanya terjadi pada salah satu atau beberapa ban saja, baik sisi dalam atau luar, maka itu tandanya shockbreaker sudah melemah. Selain itu bisa juga disebabkan karena setelan kaki-kaki keseluruhan tidak pas. Jika ini terjadi, lakukan spooring mobil. Kalau ausnya sudah parah, ganti ban mobil juga jadi solusi lainnya.
2. Posisinya stabil
Ciri selanjutnya shockbreaker yang bagus adalah membuat mobil stabil. shockbreaker yang rusak membuat mobil berada pada level atau posisi yang tidak seimbang dan miring pada salah satu sisinya saja. Biasanya, kondisi ini terjadi di shockbreaker bagian sisi kiri mobil. Jika ini yang terjadi maka penyebabnya karena shockbreaker sudah meredam hantaman yang sangat keras dalam waktu yang sering.
Baca juga: Komponen Shockbreaker Mobil, Fungsinya, dan Cara Perawatan
3. Tidak bocor
Shockbreaker yang baik jika tidak bocor. Gejala kebocoran shockbreaker hanya terjadi pada jenis shockbreaker yang menggunakan oli atau fluida cairan. Jika melihat ada cairan merembes, maka ini biasanya disebabkan karena adanya kotoran menempel lalu merobek karet seal.
Penyebab lain oli shockbreaker bocor juga bisa disebabkan oleh bagian upper mounting yang tidak terpasang dengan benar, terlalu membawa beban yang berlebihan, terlalu sering melewati jalan rusak, hingga memaksakan setir berputar saat berbelok.
4. Tidak berayun berlebihan
Berikutnya, ciri shockbreaker mobil yang bagus adalah tidak berayun berlebihan. Seiring berjalannya waktu, bagian belakang shock rentan rusak. Bagian ini berfungsi untuk meredam hentakan per ketika berayun melewati jalanan.
Untuk mengetahui ciri kerusakan bagian bShockbreaker adalah salah satu komponen yang penting untuk dimiliki sebuah kendaraan roda empat. Salah satu ciri shockbreaker mobil yang bagus yaitu bisa menghasilkan kenyamanan berkendara yang baik.
Jika shockbreaker mobil rusak, pengendara bisa merasakan getaran yang tidak enak jika melintasi jalan berlubang. Tak hanya di jalan berlubang, shockbreaker mobil rusak juga bisa dirasakan ketika kendaraan sedang berbelok. Untuk mengenali apa saja ciri shockbreaker yang bagus, simak artikel Otoklix di bawah ini.
Apa itu shockbreaker?
Shockbreaker adalah komponen pada mobil yang berfungsi menyerap getaran atau guncangan berlebih yang ditimbulkan oleh spring agar tidak terjadi efek rolling. Secara teknis, shockbreaker bekerja menggunakan sistem hidrolik untuk mengurangi efek getaran pada bodi mobil.
elakang, OtoFriends bisa mencoba membawa mobil lalu rasakan ayunan bagian belakang mobil, terutama ketika melewati polisi tidur dan jalannya yang tidak rata. Kalau ternyata saat melewati polisi tidur dalam kecepatan rendah lalu mobil berayun sampai tiga kali maka, ini tandanya shock mulai lemah dan kurang bisa meredam guncangan.
5. Stabil saat kecepatan tinggi
Ciri shockbreaker mobil yang bagus berikutnya yaitu kendaraan stabil saat digunakan dalam kecepatan tinggi. Jika mobil berada di kecepatan tinggi shock bagian belakang yang sudah melemah biasanya terasa limbung. Apalagi jika memuat barang yang berat membuat tekanan berlebih pada shock.
6. Tidak ada bunyi
Selanjutnya, shockbreaker tidak mengeluarkan bunyi. Ciri-ciri shock depan atau belakang mati yaitu adanya bunyi benturan yang terdengar tidak wajar dari arah kaki-kaki mobil. Tanda ini hanya akan dirasakan ketika mobil sedang dikendarai, apalagi jika berada di jalanan yang tidak rata.
Baca juga: Service Shockbreaker Mobil, Rekondisi atau Ganti Baru?
7. Bantingan pada suspense halus
Berikutnya, bantingan yang halus pertanda shockbreaker masih dalam kondisi baik. Bantingan yang tidak halus biasanya dikarenakan shockbreaker bocor. Akibatnya bagian ini menjadi lebih lembab dan seal shockbreaker pun jadi terlihat basah.
Oli habis membuat bagian shock tidak memiliki pelumas dan fluida hidrolik. Oli shock yang bocor membuat dumping shock jadi macet. Sehingga menjadikan bantingan akan menjadi keras lantaran shock gagal merespon guncangan, terutama ketika melewati jalan berlubang.
8. Kembali ke posisi awal saat mobil amblas
Ciri shockbreaker mobil yang bagus terakhir adalah komponen ini kembali ke posisi awal ketika mobil mati saat dalam posisi amblas. Kalau mobil amblas, shockbreaker kemudian tidak mau kembali ke posisi semula maka tandanya ini sudah rusak. Penyebabnya karena oli shock yang sudah berkurang bahkan tersisa bagian per-nya saja. Maka segera ganti shockbreaker dengan yang baru.
Kemudian, hindari membawa mobil dalam beban yang berlebihan. Karena kalau terlalu sering menopang beban yang berlebihan, akan membuat gesekan pada shockbreaker yang akan menjadi panas dan mengakibatkan plastik bisa meleleh sehingga peredam kejut menjadi terhambat.
Rekomendasi shockbreaker yang bagus
Setelah tahu apa saja ciri shockbreaker mobil yang bagus serta bagaimana cara merawatnya, berikut Otoklix bagikan beberapa rekomendasi shockbreaker yang terkenal bagus di pasaran.
1. Shockbreaker Tokico
Produk peredam kejut satu ini berasal merupakan produk asal Jepang yang juga banyak digunakan sebagai produk aftermarket. Shockbreaker Tokico dapat ditemukan di pasaran mulai harga Rp550 ribu hingga Rp700 ribuan untuk satu set.
Shockbreaker Tokico umumnya digunakan sebagai pengganti shockbreaker dari Toyota Avanza hingga Nissan Serena. Dijual dengan harga bersahabat serta memiliki karakter lembut membuatnya cocok dengan demografis penduduk dan kondisi jalan di Indonesia
2. Shockbreaker Bilstein
Produk peredam kejut asal Jerman ini dikenal sebagai salah satu merk shockbreaker mobil terbaik yang beredar di Indonesia. Jadi, jangan heran jika harganya berkisar antara Rp6 – Rp7 jutaan.
Shockbreaker Bilstein dilengkapi dengan fitur yang membuatnya tetap nyaman dan empuk meski dipacu dalam kecepatan tinggi.
3. Shockbreaker Monroe
Monroe merupakan shockbreaker asal Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1919. Peredam kejut ini memiliki daya redam yang lumayan baik dan terbuat dari bahan berkualitas.
OtoFriends bisa mendapatkan produk ini di pasaran dengan kisaran Rp900 ribu – Rp1,2 jutaan untuk satu set shockbreaker Suzuki Ertiga.
4. Shockbreaker KONI
Produk ini terkenal dengan durabilitasnya yang baik. OtoFriends yang memiliki mobil klasik, merk shockbreaker ini bisa menjadi pilihan. Sebab, KONI banyak digunakan oleh mobil-mobil retro yang beredar tahun 1990an.
Peredam kejut yang dibuat di Belanda ini banyak digunakan pada mobil sedan keluaran Jepang dan Eropa seperti Honda dan Toyota. Untuk Honda Genio dan Estilo, shockbreaker KONI dipasarkan mulai Rp700 sampai Rp800 ribuan.
5. Shockbreaker Kayaba (KYB)
Produk terakhir ini merupakan shockbreaker sejuta umat mobil-mobil yang ada di Indonesia. Kayaba juga memiliki harga yang cukup terjangkau meski dibekali dengan kualitas yang mumpuni.
Di Indonesia, shockbreaker KYB ini hadir dalam berbagai varian lengkap dengan karakteristik yang berbeda. Beberapa diantaranya adalah Kayaba Premium, Kayaba Ultra, dan Kayaba Excel-G. Produk original Kayaba ini dijual pada kisaran Rp1 – Rp1,5 jutaan untuk satu set kanan kiri.
Nah, untuk menghindari kerusakan akibat shockbreaker yang mati, rutinlah melakukan pemeriksaan kendaraan. Sebaiknya buatlah jadwal berkala melakukan cek kendaraan. Kemudian komponen-komponen yang bisa rusak karena usia harus secara rutin diganti.
OtoFriends yang ingin merawat kendaraannya bisa melakukan booking servis melalui OtoKlix. Di aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa memilih bengkel servis terdekat untuk mengecek performa kendaraan.
Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis di aplikasi Otoklix.
Pertanyaan Seputar Ciri Shockbreaker Mobil yang Bagus
Dalam kondisi normal, shockbreaker kendaraan bisa bertahan hingga lima tahun. Namun untuk kondisi pemakaian yang cukup ekstrem, yang melewati jalanan rusak atau tidak mulus shockbreaker hanya bertahan paling lama tiga tahun.
Ciri-ciri shockbreaker mobil yang bagus yaitu:
Tidak aus
Posisinya stabil
Tidak bocor
Tidak berayun berlebihan
Stabil saat kecepatan tinggi
Tidak ada bunyi
Bantingan pada suspense halus
Kembali ke posisi awal saat mobil amblas.
Shockbreaker mobil memiliki harga bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.