Cara kerja relay listrik pada mobil untuk mengontrol rangkaian listrik dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian lainnya. Hal ini membuat komponen kelistrikan mobil, misalnya lampu depan menjadi lebih terang. Ada lagi fungsi relay lainnya bagi mobil. Kita bakal bahas di bawah ini serta cara kerja relay.

Cara Kerja Relay pada Mobil

Sebelum mengetahui cara kerja relay, kita perlu tahu dulu komponen apa saja yang menyusun relay. Yaitu elektromagnetik (coil), armature (tuas penarik), switch contact point (sakelar), dan spring (pegas). Kemudian, ada dua kondisi yang terjadi pada relay, yatu NC (normally closed) dan NO (normally open).

Kondisi normally open yaitu posisi terbuka saat relay belum diaktifkan. Tuas berada di kondisi normal dengan kontak open pada keadaan ini. Sedangkan posisi normally close adalah posisi tertutup saat keadaan awal relay belum diaktifkan. Tuas sudah dalam kondisi menarik dan kontak tertutup

Saat ada tegangan listrik yang dialirkan pada sebuah elektromagnetik, akan terbentuk medan magnet. Tegangan ini menjadi sumber daya pada relay. Medan magnet ini yang bakal menarik armature yang letaknya ada di sisi atasnya. 

Selanjutnya, saklar menyalurkan arus listrik saat posisi NO. Sakelar ini akan tersambung dengan perangkat dari luar yang akan dikendalikan relay, misalnya saklar lampu. Jadi, kontak switch-nya berubah dari posisi NC ke NO. Saat daya listrik yang mengalir terputus, medan magnet akan menghilang.

Sementara itu, komponen relay pada mobil terdiri dari beberapa terminal yang dilambangkan dengan angka 30, 85, 86, dan 87. Pertama, arus listrik akan melalui terminal 85 dan 86 ke arah kumparan. Kemudian, kemagnetan akan menarik kontraktor. Terakhir, arus dari kemagnetan ini akan dialirkan dari terminal 30 ke 87.

Itu dia cara kerja relay pada mobil. Selanjutnya, kita akan bahas tentang fungsi relay pada mobil dan kelebihannya.

Baca juga: Cara Pasang Relay Klakson yang Benar, Harus Sesuai Urutan

Fungsi Relay pada Mobil

Ada beberapa keuntungan saat memasang relay pada mobil. Terutama bisa membuat headlamp atau lampu utama menjadi lebih terang. Relat juga membuat komponen kelistrikan tidak cepat rusak saat mendapat aliran listrik yang besar. Hambatan arus pada lampu mobil juga bisa diminimalisasi jadi komponen bisa lebih tahan terhadap keausan.

Selain itu, berikut ini adalah keuntungan memasang relay pada mobil.

1. Pengendali arus listrik pada mobil

Relay bisa mengendalikan arus yang cukup besar menggunakan arus kecil. Misalnya, saat mobil sedang dinyalakan, starter yang diputar perlu arus yang besar. Relay membantu mengendalikan arus yang besar ini.

2. Melindungi komponen dari korsleting

Relay bisa melindungi komponen kelistrikan mobil dari kelebihan tegangan arus listrik. Sehingga mencegah terjadinya hubungan arus pendek atau korsleting.

3. Arus listrik lebih stabil

Dengan memasang relay bisa menjaga arus listrik lebih stabil. Sehingga, usia pakai komponen kelistrikan atau elektromagnetik mobil menjadi lebih lama.

4. Memperpanjang usia pakai saklar

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa relay bisa memperpanjang usia pakai komponen listrik mobil. Lebih tepatnya adalah memperpanjang usia saklar. Arus listrik dari pemasangan relay akan mengalir melewati saklar. 

Dengan arus yang lebih stabil, saklar bisa tetap awet untuk mengalirkan listrik ke kompresor AC, lampu mobil, dan komponen lainnya. Selain itu, saklar juga tidak cepat meleleh karena panas dari listrik.

5. Meminimalisasi hambatan arus

Dalam kerja listrik ada hambatan yang bisa memengaruhi kinerja komponenya. Kalau hambatannya terlalu besar, lampu mobil tidak akan menyala dengan terang atau bunyi klakson tidak lagi nyaring.

Menggunakan relay bisa memperpendek rangkaian dan arus listrik menjadi tidak banyak berkurang. Sehingga arus listrik lebih maksimal dialirkan ke komponen listrik seperti lampu atau klakson mobil.

6. Mengunci mobil

Mengunci mobil di sini artinya adalah mengamankan arus listrik pada mobil. Sebab, relay bisa memutus dan menghubungkan arus listrik secara otomatis. Penguncian ini membuat aktivitas elektromagnetik dalam mobil lebih aman.

7. Komponen kelistrikan berfungsi lebih baik

Ini adalah fungsi yang sangat penting bagi mobil. Menggunakan relay terutama bisa membuat suara klakson lebih nyaring dan lampu depan lebih terang.

Tujuh fungsi dari relay mobil di atas bisa menjadi pertimbangan saat akan memasang relay. Selanjutnya, kita bakal bahas tentang jenis-jenis relay mobil.

Baca juga: Servis Lampu Mobil Apabila Kamu Temukan 4 Penyebab Ini

Jenis-jenis Relay Mobil

Tidak semua relay cocok dengan semua jenis mobil. Jadi memang memilih relay harus dilakukan dengan tepat disesuaikan dengan jenis mobil agar relay ini tidak justru menjadi beban. Sebaiknya konsultasi dulu dengan pihak bengkel sebelum memasangnya. Ini dia sedikit informasi tentang jenis-jenis relay mobil.

  • Relay 3 Kaki

Seperti namanya, relay ini punya 3 komponen terminal, yaitu 30, 86, dan 87. Komponen terminal 30 dipasang beserta terminal 85.

  • Relay 4 Kaki

Relay 4 kaki biasanya menjadi dasar rangkaian listrik untuk fog lamp dan klakson. Relay ini berfungsi mengatur saklar dari terminal 85.

  • Relay 5 Kaki

Relay mobil kaki 5 ini memiliki tambahan terminal, yaitu 87a. Terminal tambahan 87a ini berfungsi untuk menjalankan rangkaian beban ganda pada satu relay sehingga kinerja relay jadi lebih ringan. Relay kaki 5 ini berperan mengontrol arus listrik ke stoplamp atau headlamp. Relay 5 kaki ini juga bisa menghambat arus listrik dengan lebih baik.

  • Relay 8 Kaki

Terakhir adalah relay 8 kaki. Relay ini bisa memberikan 2 instruksi sekaligus pada satu sakelar saat menjalankan perintah kelistrikan. Namun, karena kebutuhan mobil yang berbeda, relay 8 kaki ini jarang digunakan.

Meskipun sudah tahu cara kerja relay, tetapi agar lebih aman saat memasang relay sebaiknya bawa mobil ke bengkel. Cari bengkel terpercaya dengan mekanik handal yang bisa memasang relay pada mobil kita. 

Bengkel terpercaya dan terdekat lokasi kita bisa ditemukan di aplikasi Otoklix. Ada 2.000+ pilihan bengkel!