Aki adalah komponen penting bagi mobil. Fungsi aki sebagai penyimpan dan suplai energi listrik untuk mobil. Energi listrik ini digunakan untuk menstarter mobil, menyalakan lampu, head unit, power window, dan lain-lain. 

Ada dua jenis aki yang sudah dikenal pengguna mobil, yaitu aki basah dan aki kering. Keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi ada beberapa perbedaan karakter, harga, dan juga cara merawatnya.

Mari kita simak penjelasan melalui artikel Otoklix berikut ini.

Apa Itu Aki Basah?

Kamu pernah mendengar tentang air aki atau air zuur? Nah, cairan itu adalah cairan yang digunakan pada aki basah. Fungsi cairan itu adalah sebagai perendam sel-sel yang berada dalam aki basah. 

Itu adalah salah satu alasan aki basah menggunakan wadah transparan atau semi transparan, agar dapat melihat apakah volume air aki masih mencukupi atau tidak. Ada indikator batas maksimal dan minimal air pada kemasan aki basah.

Air aki harus merendam cell secara sempurna agar arus yang disimpan tidak berkurang. Kalau air berkurang, akan terjadi oksidasi pada lempeng cell dan bisa mengakibatkan lempeng cell berkarat. Seperti komponen mobil lainnya, karat dalam komponen akan mempengaruhi kinerja komponen.

Kamu bisa mengecek air aki secara berkala setiap satu bulan sekali. Jika air aki berkurang, kamu bisa menambahkannya sampai dengan batas yang dianjurkan. Mengisi ulang air aki juga tidak bisa menggunakan sembarang air, gunakanlah air destilasi, bukan air zuur. Ini dia perbedaan antara kedua air tersebut.

1. Air Destilasi

Air destilasi atau air accu adalah hasil penyulingan atau air yang dihasilkan melalui metode pemisahan bahan kimia. Setelah dilakukan penyulingan, campuran zat ini dididihkan sampai menguap.

Kemudian, hasil uapnya akan didinginkan. Cairan yang sudah didinginkan ini yang akan digunakan. Biasanya di toko otomotif atau bengkel, air accu dan air zuur dibedakan oleh kemasannya. Botol dengan tutup merah adalah air destilasi.

2. Air zuur

Berbeda dengan air accu, air zuur ini memiliki sifat yang lebih keras dibandingkan air destilasi. Air zuur ini digunakan saat pertama kali mengisi aki yang kosong. Konsentrasi asam sulfat pada air zuur ini lebih tinggi dibandingkan air accu. 

Jika menggunakan air zuur pada saat pengisian ulang atau menambah air aki, konsentrasi elektrolit pada aki akan semakin pekat dan bisa merusak baterai. Jika membeli air zuur di pasaran, pastikan tutup botolnya yang berwarna biru, ya.

Harga aki basah relatif lebih murah daripada aki kering, sekitar Rp700 ribu sampai dengan Rp1 juta. 

Aki basah lebih mudah diperbaiki daripada aki kering. Penambahan air aki juga lebih mudah dan tersedia jasa perbaikan aki basah. Maka dari itu, dari segi penggunaan, aki basah bisa lebih lama digunakan. Namun, kekurangannya adalah perlu sering menambahkan air aki dan harus sering mengecek kondisi air.

Mengenal tentang Aki Kering

Kamu sudah paham tentang aki basah, selanjutnya mari kita mengenal aki kering. Aki kering ini semakin banyak digunakan karena perawatannya relatif lebih mudah daripada aki basah. Meskipun disebut aki kering, sebenarnya aki ini juga menggunakan cairan seperti aki basah.

Namun, isi aki kering ini berupa gel. Bentuk gel ini yang mengurangi terjadinya penguapan, sehingga volume gel akan terjaga dan tidak cepat habis seperti halnya air pada aki basah. Ini dia yang membuat aki kering disebut sebagai maintenance-free

Hal ini membuat aki kering tidak sulit dalam hal perawatan. Sehingga harganya pun lebih mahal dibandingkan aki basah. Harga aki kering di pasaran berkisar Rp1,5-3 jutaan. Jika terjadi kerusakan, kamu pun tidak bisa mengisi ulang air aki seperti pada aki basah. 

Meskipun ada beberapa cara mengisi ulang air aki kering dengan membongkar aki menggunakan pisau atau gergaji. Tetapi cara ini tidak disarankan karena bisa menimbulkan bahaya jika tidak dilakukan dengan benar.

Aki basah memiliki kemasan dengan wadah berwarna solid atau full, seperti biru, hitam, putih, atau kuning. Selain itu, aki kering juga tidak memiliki lubang pengisian seperti aki basah.

Cara Perawatan Aki Kering dan Aki Basah

Kedua aki tersebut perlu dirawat agar usia pakainya lebih lama. Meskipun aki kering tidak perlu ditambahkan air setiap bulan, tetapi usia pakainya bisa menjadi pendek akibat penggunaan komponen kelistrikan yang boros.

1. Tidak menggunakan komponen kelistrikan secara boros

Kamu senang memodifikasi mobil dengan aksesoris tambahan yang memerlukan tenaga listrik? Hal ini bisa membuat penggunaan aki menjadi lebih boros.

2. Cek dan bersihkan secara berkala

Aki juga perlu dicek dan dibersihkan secara berkala. Berikan perhatian khusus pada bagian terminal aki yang biasanya tertutup debu dan kotoran. Kotoran ini dapat menghambat proses penghantaran listrik dari aki ke komponen mobil. Kamu bisa membersihkan aki menggunakan sikat plastik.

3. Panaskan mobil secara berkala

Kalau kamu jarang menggunakan mobil untuk bepergian, paling tidak panaskan mobil secara berkala selama 5-10 menit. Mobil yang jarang dipanaskan akan membuat aki tekor atau soak. 

Tidak hanya merawat aki, tetapi memanaskan mobil juga bisa merawat mesin dan komponen mobil lainnya. Karena dengan memanaskan mobil, oli akan bersirkulasi di mesin.

4. Cek ketersediaan listrik dalam aki

Saat mengecek aki, cek juga volume air aki dan juga kondisi airnya. Apakah air aki keruh atau tidak. Air aki yang keruh adalah tanda bahwa aki soak.

5. Lepas aki saat mobil lama tidak digunakan

Untuk menghindari aliran listrik yang terus menerus, kamu bisa melepas aki saat mobil tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama. Cukup melepaskan kabel aki dari terminal penghubungnya agar aki tidak tekor.

6. Gunakan aki sesuai mobil

Beberapa mobil memiliki spesifikasi tertentu untuk penggunaan aki. Ada mobil yang lebih baik menggunakan aki basah, ada pula yang sudah bisa menggunakan aki kering (MF).
Kamu bisa mendapatkan promo ganti aki di bengkel terdekat melalui aplikasi Otoklix, lho. Booking service sekarang dan dapatkan promonya di Otoklix.com.