Harga aki basah relatif lebih murah daripada aki kering dan usia pakainya bisa lebih lama asal rajin mengisi ulang air aki. Maka dari itu banyak yang menggunakan aki basah pada mobil. Tetapi tahukah kamu bahwa aki basah tidak bisa diisi dengan sembarang air?
Ada dua jenis cairan aki, yaitu air accu dan air zuur. Keduanya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Apa saja perbedaannya?
Daftar Isi
1. Air Accu
Air accu adalah air yang telah mengalami proses penyulingan dan demineralisasai sehingga kandungan mineral di dalamnya sudah dihilangkan. Kalau kamu pernah melihat air aki dengan tutup kemasan berwarna biru, itu adalah air accu.
AIr accu ini juga dikenal sebagai air suling. Karena kandungan mineral yang sudah dihilangkan, maka cocok untuk digunakan untuk menambah volume cairan aki. Air inilah yang akan menguap melewati lubang aki. Sehingga tidak mempengaruhi kandungan elektrolit dalam aki basah.
Air dengan kandungan mineral logam yang tinggi bisa merusak sel aki karena bersifat korosif. Jadi, tidak disarankan juga untuk menambah volume cairan aki menggunakan air mineral yang beredar di pasaran.
Air accu dengan kemasan biru ini tidak berbahaya jika terkena tangan, tetapi meskipun tidak berbahaya, jangan menambahkan aki dengan air accu melebihi batas lower level ya.
2. Air Zuur
Berbeda dengan air accu, air zuur memiliki kandungan elektrolit yang lebih pekat, ada asam sulfat atau H2SO4 pekat dalam air zuur. Asam sulfat ini berfungsi menyimpan dan menghantarkan arus listrik.
Warna kemasan air zuur adalah merah, yang menandakan bahwa air ini berbahaya jika terkena kulit. Efeknya bisa gatal-gatal jika terkena kulit, bisa berlubang jika terkena kain, dan bisa berkarat jika terkena logam.
Kandungan asam sulfat yang pekat ini membuat air zuur hanya digunakan untuk mengisi air aki yang kosong atau saat pertama kali mengisi aki.
Ciri lainnya dari aki zuur ini juga adalah cairannya berwarna kekuning-kuningan, tetapi ada juga yang bening. Jadi pembeda dengan aki basah yang paling terlihat adalah warna kemasannya.
Meskipun memiliki perbedaan, tetapi harga air zuur dan air accu kurang lebih sama, sekitar Rp6-12 ribu. Kamu bisa menemukan kedua cairan aki ini dengan mudah di toko otomotif atau di bengkel.
Apakah air zuur bisa digunakan untuk menambah volume air aki?
Kandungan elektrolit yang pekat pada air zuur berbahaya bagi sel-sel aki. Menambah volume cairan aki dengan air zuur dapat membuat konsentrasi elektrolit pada aki semakin pekat dan merusak sel-sel aki. Akibatnya umur aki menjadi lebih pendek.
Komposisi pengisian air pada aki adalah 70% air zuur dan 30% air accu. Jadi, hanya perlu diisi sampai dengan batas minimal atau lower level yang tertera pada wadah aki basah yang transparan atau semi transparan. Kurang lebih jumlah air accu yang diisi untuk tambahan hanya sekitar 15 ml untuk setiap lubang. Air accu pada aki ini tidak merusak kandungan utama air zuur.
Jadi, jangan menggunakan air zuur untuk menambah volume cairan aki.
Tips Menambah Air Aki
Hindari pemakaian air zuur (kemasan merah) untuk menambahkan volume air accu karena air zuur digunakan sekali saja saat mengisi accu baru. Selanjutnya hanya perlu menambahkan air accu dari kemasan biru. Air accu dapat merawat sel accu tetap hidup.
Air accu ini tidaklah berbahaya seperti air accu merah karena apabila air accu tumpah, hanya perlu dilap saja.
Pertanyaan yang Sering Diajukan Terkait Aki
Apakah menguras air aki dapat mengembalikan performa aki?
Jawabannya, belum tentu.
Boleh saja menguras cairan aki, tetapi belum tentu dapat mengembalikan performa aki menjadi baik kembali. Aki basah memang berbeda dengan aki kering yang memiliki usia pakai sekitar 1,5-2 tahun. Tetapi, semakin lama usia aki basah, pelat cell juga akan mengalami keausan.
Meskipun sudah diganti cairan aki yang baru, tetap tidak bisa mengembalikan performa seperti aki baru. Ciri pelat cell sudah tidak bagus adalah ketika mengeluarkan air aki yang lama, warna air yang keluar adalah hitam. Semakin hitam warna airnya, artinya kandungan timah pada pelat cell sudah mulai terkikis.
Pelat cell yang kualitasnya sudah tidak bagus ini pasti tidak akan bekerja maksimal. Oleh karena itu, untuk menjaga kondisi pelat cell, jangan mengisi aki dengan cairan dengan konsentrasi elektrolit yang terlalu pekat. Berat jenis cairan aki sebaiknya antara 1.250-1.280.
Kapan saatnya mengisi air aki?
Pada aki basah, disarankan untuk mengecek kondisi cairan aki setiap satu bulan sekali. Jika volumenya sudah berkurang, maka perlu ditambahkan dengan air accu.
Kemudian, ada pula anggapan bahwa mengisi cairan aki sebaiknya saat kondisi aki dingin untuk menjaga keawetannya. Tetapi ternyata pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Mengisi cairan aki pada saat kondisi dingin atau panas tidak akan mempengaruhi kondisi cell, sehingga tidak berpengaruh terhadap keawetan aki.
Mengisi cairan aki pada kondisi mesin yang dingin justru tidak disarankan. Karena ketika nanti mobil panas, cairan aki akan menguap dan memuai. Uap yang terlalu banyak akibat air yang terlalu banyak diisi saat kondisi dingin bisa tumpah dan membuat kutub berkerak.
Nah, jadi sudah tahu kan perbedaan kedua jenis cairan aki dan fungsinya? Jangan sampai salah ya.
Bagi kamu yang sedang mencari bengkel terdekat untuk keperluan air aki mobil, kamu bisa menginstal Otoklix.
Otoklix akan mencarikan bengkel terdekat berkualitas untukmu menggunakan fitur peta. Kamu juga bisa mencari berbagai macam perawatan mobil di Otoklix, lho. Termasuk untuk ganti aki!
Jangan lupa download Aplikasi Otoklix Android atau Aplikasi Otoklix Ios supaya memudahkan OtoFriends melakukan booking servis mobil ya.