Platina mobil ada komponen yang berfungsi di sistem pengapian. Namun, komponen ini biasanya dipakai di mobil-mobil lawas. Jadi, bagi OtoFriends yang punya mobil klasik biasanya sudah kenal dengan komponen ini. Kerusakan pada platina mobil bisa berdampak cukup besar pada proses pengapian. Mari kita kenal lebih jauh tentang platina mobil.

Pengertian Platina Mobil dan Fungsinya

Apa itu platina mobil? Platina mobil adalah komponen pada sistem pengapian mobil-mobil lama. Saat ini sistem pengapian itu sudah diganti dengan jenis CDI atau Capacitive Discharge Ignition pada mobil baru. 

Platina mobil berkaitan erat dengan performa mobil. Kalau performa mobil menurun dan tidak bertenaga padahal tidak ada hambatan lain, mungkin platinanya rusak atau pemasangannya tidak benar.

Platina mobil berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik dari kumparan primer pada koil pengapian ke massa. Tanpa adanya platina, tidak akan ada tegangan tinggi yang bisa menghasilkan percikan api dari busi. Akibatnya, mobil tidak bisa dipakai. Di era mobil-mobil lawas, komponen ini tentu jadi sangat penting.

Apa saja komponen platina yang bisa membantu kinerjanya? Ini dia komponennya serta fungsinya.

  1. Cam distributor atau nok 

Cara kerja komponen ini adalah menekan lengan platina agar terbuka dan menutup sesuai berputarnya nok. Bentuknya kotak dan bakal berputar 360 derajat untuk membuka dan menutup sebanyak 4 kali.

  1. Kontak tetap dan kontak lepas

Fungsinya menyalurkan arus listrik ke kumparan primer.

  1. Pegas kontak

Fungsinya untuk mengembalikan lengan platina agar menutup kembali.

  1. Lengan kontak

Tempat dudukan kontak lepas.

  1. Sekrup pengikat

Bagian ini berfungsi mengikat platina dan mengencangkannya sehingga memudahkan penyetelan.

  1. Tumit ebonit

Komponen ini jadi bagian yang ditekan cam supaya platina bisa membuka dan menutup.

  1. Kabel dari koil pengapian
  2. Alur penyetelan celah

Fungsinya menyetel celah pada platina.

Komponen-komponen tersebut bekerja berkaitan untuk menunjang kinerja platina agar tetap optimal. Selanjutnya, kita bakal bahas tentang cara kerja platina mobil.

Baca juga: Mesin Mobil Tiba-tiba Mati di Jalan? Ini Penyebab dan solusinya!

Cara Kerja Platina Mobil

Mengingat fungsinya yang sangat penting untuk menyambung dan memutus arus listrik, kita perlu tahu bagaimana cara kerjanya platina mobil ini. Secara sederhana, platina mengatur besar kecilnya tegangan listrik agar busi bisa menyala. Kalau dibahas secara khusus, ada dua macam cara kerja platina.

  • Platina ketika terbuka 

Cara kerja pertama adalah saat platina terbuka dan arus listrik mengalir. Nok distributor bakal berputar dan menekan tumit ebonit dan platina akan terbuka. Kemudian, arus listrik dari kumparan primer koil ke arah massa bakal terputus. 

Pemutusan ini berlangsung secara cepat sehingga induksi listrik di kedua kumparan koil pengapian bisa terjadi. Induksi listrik yang terjadi ini bakal diserap oleh kondensor dan induksi sekunder koil akan menuju bus dan percikan bunga api terjadi. Biasanya induksi listrik yang dihasilkan sebesar 20.000 volt. 

  • Platina ketika menutup 

Kemudian, cara kerja platina mobil saat menutup dimulai saat mesin menyala. Posisi nok distributor ini bakal berputar dan tidak lagi menekan ebonit dengan keadaan platina tertutup. Arus listrik dari kumparan primer koil bakal terhubung ke massa sehingga menimbulkan medan magnet di kumparan primer koil.

Agar cara kerja platina mobil berjalan dengan baik sehingga bisa menghasilkan percikan api yang maksimal, platina harus disetel terlebih dahulu. Penyetelan dilakukan saat platina masih baik dan bersih. Adanya benjolan pada platina membuat penyetelan tidak bisa dilakukan dan harus ganti yang baru.

Ciri Platina Mobil Rusak

Kerusakan pada platina adalah hal yang wajar, tetapi tidak banyak yang menyadarinya. Saat mobil tidak bisa dinyalakan, baru ketahuan kalau penyebabnya adalah platina yang sudah rusak dan harus diganti. Jadi, kita perlu mengecek kondisi platina secara rutin supaya langsung ketahuan saat ada kerusakan. Ini dia ciri-cirinya.

  • Tidak ada celah lagi

Ciri pertama adalah saat celah platina sudah tidak ada lagi. Celah ini biasanya disetel di awal dan bisa habis sehingga tidak ada lagi celah. Tidak ada celah pada platina mengganggu aktivitas menghubungkan dan memutus arus listrik. Kalau celah ini sudah tidak bisa disetelah lagi karena sudah aus, maka platina harus diganti. Namun, kalau celah platina bermasalah karena dwell yang kurang tepat, biasanya masih bisa diservis.

Baca juga: Hati-hati, Bagian Bagian Mesin Mobil ini Rentan Rusak

  • Celah terlalu kecil

Ciri kerusakan platina mobil selanjutnya adalah celah yang terlalu kecil atau sempit. Celah yang terlalu sempit membuat fungsi membuka dan menutup arus listrik jadi berkurang. Penyebabnya bisa karena baut yang kendor atau platina yang kotor. Dampaknya, percikan dari busi jadi makin besar dan busi jadi cepat rusak. Kalau kondisi ini dibiarkan maka lama kelamaan komponen platina mobil bisa cepat rusak.

  • Celah terlalu besar

Selain celah yang terlalu kecil, celah yang terlalu besar juga rupanya bisa jadi tanda kerusakan platina. Arus primer bakal makin pendek dan percikan busi melemah. Efeknya bisa membuat mobil sulit distarter.

  • Bagian kabel rusak

Kerusakan bisa terjadi juga kalau bagian kabelnya rusak sehingga arus listrik tidak berjalan dengan baik. Mungkin komponen platinanya masih bagus, tetapi kabelnya rusak. Oleh sebab itu, untuk mengetahui kerusakan, kita bisa mengeceknya di bengkel terdekat untuk dilakukan pembongkaran.

Cara Mengecek Kondisi Platina dan Menyetelnya.

Kalau memang mau mencoba mengeceknya sendiri, ini dia langkah-langkahnya.

1. Siapkan peralatan

Langkah pertama adalah siapkan peralatan berupa kunci ring nomor 19, obeng plus dan minus, serta Fuller yang akan dipakai untuk mengukur celah platina.

2. Cek kondisi mobil

Langkah kedua adalah mengecek kondisi mobil mulai dari aki, distributor, dan kebersihan platina. Kalau ada benjolan sebaiknya ganti dengan kondensornya juga.

Baca juga: 12 Cara Merawat Baterai Aki Agar Lebih Awet

3. Memutar crankshaft

Putar crankshaft searah jarum jam sampai titik pully mengarah ke 0 derajat (Top 1). Perhatikan juga bagian noken pada distributor.

3. Kendurkan baut

Selanjutnya kendurkan baut pengikat platina, tetapi jangan terlalu longgar. Cukup satu putaran sampai platina bisa digoyangkan menggunakan obeng minus di penyetelan celah.

4. Mengukur celah platina

Ukuran standarnya adalah 0,45 mm. Namun biasanya tidak ada ukuran tersebut di fuller gauge. Jadi kita bisa pakai perhitungan 0,40 yang sedikit dilonggarkan.

5. Menyetel platina

Setel platina menggunakan obeng minus dengan cara menekan tonjolan dengan obeng minus.

6. Mengecek celah platina

Cek kembali celah platina. Kalau sudah pas, baut bisa dikencangkan kembali menggunakan obeng plus.

7. Pasang tutup distributor

Pasang lagi tutup distributor (delco).

8. Nyalakan mesin

Terakhir, nyalakan mesin mobil lawas kita. Kalau mesinnya sudah menyala, baut pada distributor blok mesin bisa dikendurkan dengan cara memutar perlahan ke kanan dan kiri.

Itu dia cara mengecek dan menyetel platina mobil sekaligus menutup pembahasan tentang platina mobil. Melakukan pengecekan platina mobil bisa di bengkel umum terdekat. Cari bengkel berkualitas dengan mudah melalui aplikasi Otoklix!

Pertanyaan Seputar Platina Mobil

Platina mobil berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik dari kumparan primer pada koil pengapian ke massa.

Pastikan bahwa platina masih dalam keadaan baik. Setelah memastikan kondisinya baik, kendurkan baut dan setel celah platina menggunakan obeng minus.

Mengukur celah platina bisa menggunakan fuller gauge dengan cara sedikit melonggarkan pada ukuran 0,40. Sebab, idealnya ukuran platina adalah 0,45 mm.