Penyebab mobil limbung atau body roll bisa jadi berasal dari bawaan pabrik atau kesalahan modifikasi yang kita lakukan sebagai pemilik mobil. Istilah limbung digunakan untuk menggambarkan ketika sebuah mobil terlempar ke luar jalur.
Efek limbung terasa saat mobil berbelok tajam ke kanan atau ke kiri disebut dengan body roll. Kondisi limbung yang tiba-tiba muncul tentu akan mengganggu kenyamanan berkendara penumpang dan pengemudi karena mobil sulit dikendalikan.
Bagi OtoFriends yang belum mengetahui penyebab mobil limbung dan cara mengatasinya, berikut Otoklix berikan informasi lebih lengkapnya.
Daftar Isi
Penyebab Mobil Limbung
Penyebab mobil limbung yang paling umum terjadi yaitu suspensi sudah cukup lemah, sehingga tidak bisa meredam kecepatan mobil. Selain suspensi yang lemah, masih ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab mobil limbung.
1. Kurangnya tekanan angin pada ban mobil
Meski tidak terlalu memberikan dampak serius, kurangnya tekanan angin ban juga turut menjadi satu dari sekian penyebab mobil limbung. OtoFriends akan dapat merasakan perbedaan yang cukup mencolok bila ban mobil kurang angin, terlebih saat melewati jalanan rusak atau berkelok.
Selain itu, ban yang kurang angin akan membuat cengkraman ban ke jalan tidak lagi sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan mobil seperti akan terguling saat bermanuver.
Jika terus dipaksakan, tidak menutup kemungkinan bahwa mobil yang kita kendarai bisa mengalami limbung akibat dari kurangnya tekanan angin. Maka dari itu, OtoFriends jangan sampai terlupa untuk memeriksa tekanan angin sebelum memulai perjalanan.
2. Shock absorber melemah
Shock absorber yang sudah mulai melemah dan kehilangan daya peredamnya bisa menjadi penyebab mobil limbung. Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya karena mobil akan mengalami guncangan yang berlebih.
Ketika melewati sebuah tikungan dengan kecepatan tinggi, mobil akan mengalami limbung atau kondisi seakan mau terguling. Untuk itu, kita perlu memastikan kondisi shock absorber harus selalu dalam keadaan prima.
Baca juga: Ciri shockbreaker Mobil yang Bagus, Jangan Salah Pilih!
3. Per mobil mengalami deformasi
Penyebab mobil limbung berikutnya yaitu per mobil mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Terjadinya deformasi ini tentu akan membuat perubahan pada sudut-sudut kemudi yang mengakibatkan dapat menyebabkan mobil menjadi sulit dikendalikan, terutama ketika menikung.
Pada kasus deformasi yang lebih parah, mobil tidak akan nyaman serta tidak stabil saat digunakan untuk berkendara baik di jalanan menikung maupun di jalanan datar.
4. Bodi mobil terlalu tinggi
Mobil yang memiliki bodi terlalu tinggi seperti MPV, SUV, dan minibus berpeluang besar mengalami limbung saat berbelok. Kendaraan dengan bodi tinggi yang sedang kosong atau dalam keadaan penuh akan mendapatkan gaya dorong yang lebih besar ketika sedang bermanuver.
Sebuah truk yang kosong dan melaju dengan kecepatan tinggi akan langsung terguling ketika melewati tikungan dengan sudut 90 derajat. Hal ini disebabkan oleh tinggi kendaraan yang membuat gaya dorong semakin meningkat.
5. Karet bushing suspensi sudah aus dan longgar
OtoFriends sebaiknya tidak menyepelekan karet bushing suspensi yang sudah asu dan longgar. Sebab, hal itu bisa menjadi salah satu penyebab mobil limbung saat dipakai berkendara.
Untuk karet bushing sendiri memiliki berbagai jenis mulai dari karet bushing lower arm, upper arm, stabilizer bar, dan lain sebagainya. Ketika karet tersebut sudah aus dan longgar, maka pergeseran dan perubahan sudut kemudi akan semakin tidak teratur. Inilah yang kemudian menjadi penyebab mobil limbung alias body roll saat bermanuver.
6. Ball joint aus
Selain shock absorber dan karet bushing, ball joint yang sudah aus pun turut menjadi penyebab mobil limbung. Kondisi ball joint yang sudah mulai aus akan berdampak pada perubahan sudut-sudut kemudi di bagian ban dan juga suspensi sebuah mobil.
Kondisi ball joint yang sudah mulai aus sedikit saja bisa dengan mudah dirasakan sbagi setiap pengemudi ketika berada di tikungan. Selain itu, ball joint yang aus dan longgar juga menimbulkan bunyi seperti besi yang sedang dipukul.
7. Berkendara dalam kecepatan tinggi
OtoFriends tidak akan merasa limbung ketika kendaraan melaju dengan kecepatan rendah karena gaya sentrifugal hanya akan terjadi jika kecepatan pada kendaraan cukup tinggi. Gaya sentrifugal adalah
Kecepatan yang tinggi adalah penyebab dari gaya dorong semakin meningkat. Oleh karena itulah pengemudi harus tahu kapan waktu yang tepat untuk ngebut dan harus berjalan pelan. Biasanya pengemudi pemula selalu disarankan untuk menurunkan gas perlahan ketika berbelok.
Baca juga: Penyebab Mobil Oleng saat Kecepatan Rendah atau Tinggi
Cara Mengatasi Mobil Limbung
Mobil limbung bisa sangat berbahaya jika OtoFriends menghiraukan kondisi mobil. Oleh karena itu, simak juga cara mengatasi ketika mobil limbung saat sedang berkendara di jalan raya agar keselamatan kita tetap terjaga.
Mengganti suspensi
Guna mencegah mobil limbung, OtoFriends disarankan untuk mengganti shockbreaker atau suspensi bila kondisinya sudah lemah. Saat suspensi mobil sudah dirasa terlalu empuk, bisa diubah menjadi lebih keras dengan konsekuensi kenyamanan pengemudi dan penumpang akan dikorbankan.
Namun, redaman suspensi yang lebih keras akan menurunkan gaya dorong akibat gaya sentrifugal saat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi. OtoFriends bisa memakai produk suspensi aftermarket sebagai pilihannya.
Mengurangi kecepatan
Seperti yang telah disebutkan bahwa berkendara dalam kecepatan tinggi menjadi salah satu penyebab mobil limbung. Kecepatan tinggi menyebabkan mobil mengeluarkan gaya sentrifugal, di mana sisi terluar mobil akan terangkat dan mobil menjadi limbung.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengurangi kecepatan saat hendak bermanuver di tikungan tajam. Apalagi jika mobil yang dipakai merupakan kendaraan dengan bodi tinggi dan besar karena mobil jenis ini memiliki potensi lebih besar untuk mengalami oleng.
Mengecek kondisi ban secara rutin
Rutin mengecek tekanan angin, ketebalan ban, hingga sambungan antar ban perlu dilakukan agar mobil selalu dalam keadaan prima ketika dipakai berkendara. OtoFriends juga harus memastikan bahwa ban sudah dipasang sesuai arah putar yang tertera pada dinding ban.
Melakukan rotasi ban
Rotasi ban dilakukan untuk menjaga tingkat keausan ban agar tetap seimbang. Caranya dengan memindahkan posisi ban dari sisi kanan ke kiri, serta dari sisi depan ke belakang.
Rotasi ban mobil harus dilakukan secara berkala setiap jarak tempuh 5.000 km atau bisa lebih cepat. Pasalnya, ban mobil yang sering dilakukan rotasi akan berpengaruh pada umur ban itu sendiri.
Balancing dan spooring secara berkala
Mengatasi mobil limbung bisa OtoFriends lakukan dengan balancing dan spooring secara berkala. Balancing dan spooring adalah dua jenis perawatan kaki-kaki mobil agar lajunya tetap stabil dan nyaman saat dikendarai.
Tanda-tanda mobil perlu balancing dan spooring di antaranya muncul getaran dari ban, ban yang aus, hingga setir mobil yang bergerak dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, OtoFriends perlu segera membawa mobil ke bengkel terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Temukan 2.000+ bengkel terpercaya untuk perawatan mobil melalui aplikasi Otoklix yang bisa memudahkan kamu menemukan bengkel terdekat maupun layanan seperti ganti oli, ganti ban, tune up, ganti aki, body repair, servis AC hingga cuci mobil.
Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis di aplikasi Otoklix sekarang juga!
Pertanyaan Seputar Penyebab Mobil Limbung
Istilah limbung digunakan untuk menggambarkan ketika sebuah mobil terlempar keluar jalur saat sedang bermanuver.
Penyebab mobil limbung yang paling umum terjadi yaitu suspensi sudah cukup lemah, kurangnya tekanan angin pada ban mobil, shock absorber melemah, per mobil mengalami deformasi, bodi mobil terlalu tinggi, karet bushing suspensi sudah aus dan longgar, ball joint aus, hingga berkendara dalam kecepatan tinggi.
Cara mengatasi mobil limbung bisa dengan mengganti suspensi, mengurangi kecepatan, merotasi ban atau balancing dan spooring secara berkala.