Mobil berasap atau ngebul terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh kerusakan injektor atau terjadi kebocoran oli. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara mengatasi mobil ngebul tanpa bongkar mesin. Apa saja itu? Simak, ya!
Daftar Isi
Penyebab Mobil Ngebul
Sebelum mengetahui cara mengatasi mobil ngebul tanpa bongkar mesin, pahami terlebih dahulu beberapa penyebab mobil berasap. Berikut penjelasannya.
1. Terjadi kebocoran oli dari seal katup
Valve berfungsi membuka dan menutup saluran intake atau exhaust menuju ruang bakar. Ujung katup terletak di bagian dalam silinder, sementara daun katup terletak di ruang intake. Artinya, bagian dalam silinder yang penuh oli harus disekat dengan seal karet. Dengan demikian, oli tidak akan melewati saluran intake/exhaust.
Apabila seal katup ternyata rusak, oli yang ada di kepala silinder akan mengalir dan masuk ke saluran intake. Kemudian, terhisap ke ruang bakar hingga akhirnya ikut terbakar. Hal itu akan menimbulkan asap berwarna putih.
2. Terjadi kebocoran oli dari silinder
Di bagian bawah piston terdapat bak oli yang bergejolak karena putaran poros engkol. Oli tersebut bisa masuk ke ruang bakar dari bagian bawah piston. Apalagi kalau usia mobil cukup tua, blok silinder pasti mulai tergerus. Hal itu akan mengakibatkan diameter silinder semakin besar. Ring piston juga semakin mengembang. Akibatnya, gap ring piston juga membesar. Oli yang ada di bawah akan masuk dari celah tersebut dan ikut terbakar.
3. Terjadi kebocoran oli dari gasket kepala silinder
Bocornya oli mesin juga bisa berasal dari gasket antara kepala silinder dan blok silinder. Gasket merupakan perpak atau lapisan perapat yang dapat merekatkan blok mesin dan kepala silinder yang sama-sama memiliki bahan logam.
Perpak tersebut akan membuat tekanan kompresi, air pendingin, dan oli mesin tidak tercampur. Namun, apabila terdapat bagian perpak yang rusak dan melewati jalur oil feed di dalam blok mesin, oli akan meluber mengikuti jalur tersebut.
Baca Juga: Hati-hati, Bagian Bagian Mesin Mobil ini Rentan Rusak
4. Terjadi kerusakan injektor mesin
Injektor mesin yang rusak akan mengakibatkan mobil mengeluarkan asap putih ataupun asap hitam pekat. Asap tersebut berasal dari campuran bahan bakar. Kasus tersebut sering terjadi pada mesin diesel konvensional dan common rail.
Banyaknya campuran bahan bakar mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. Sehingga, terdapat emisi berupa gas NOx. Pada diesel akan ada DPM (Diesel particulate matter) berwarna pekat. Hal ini bisa terjadi karena ujung injektor jebol atau rusak sehingga bahan bakar tidak terkontrol ketika keluar.
5. Terjadi kerusakan PCV System
Positive crankcase ventilation (PC) merupakan saluran yang menjadi penghubung antara ruang engkol (crankcase) dengan intake manifold. Saluran tersebut berfungsi memberikan ventilasi bagi ruang engkol agar tekanan stabil. Sebab, saat piston bergerak naik dan turun, akan ada daya dorong di area bawah piston sehingga tekanan udara di dalam crankcase meningkat.
Agar tekanan tetap stabil, dibutuhkan saluran ke saluran air induction. Uap oli yang terbentuk di dalam crankcase tersebut akan terbakar. Selain itu, terdapat komponen PCV separator di tengah saluran PCV yang berfungsi mencegah oli cair keluar ke PCV.
Akan tetapi, tidak sedikit kasus separator rusak akibat oli masuk ke dalam air induction system yang terhubung langsung dengan ruang bakar. Hal itu mengakibatkan keluarnya asap warna putih hingga asap hitam pekat.
Baca juga: Lebih Untung Booking Bengkel Di Otoklix
6. Terjadi kerusakan exhaust treatment
Pada mesin diesel, terdapat exhaust treatment yang terdiri dari catalytic converter dan EGR. Hal itu berfungsi meringankan emisi yang dihasilkan. Catalytic converter gas NOx yang terbentuk dari pembakaran akan diserap, kemudian keluar ke mufler dalam kondisi bersih. Sementara itu, EGR akan memutar kembali gas buang yang mengandung solar ke intake manifold. Apabila dua komponen tersebut rusak atau dilepas, akan timbul emisi yang lebih buruk.
7. Terjadi kebocoran oli pada turbocharger
Komponen turbo terdapat di mesin bensin dengan kompresi tinggi. Turbocharge menjadi salah satu air induction system karena tenaga dongkraknya baik. Cara kerja turbo adalah memanfaatkan gas buang untuk memutar kompresor yang menekan udara ke dalam intake manifold.
Akibat banyaknya komponen yang bergesekan, turbo memerlukan pelumas yang biasanya diambil dari oli mesin. Namun, terdapat risiko kebocoran oli dari turbo akibat suhu kerja turbo yang tinggi. Hal itu akan meningkatkan resiko kebocoran oli.
Baca juga: Bengkel Mobil Terdekat & Terbaik dari Lokasi Kamu
Cara Mengatasi Mobil Ngebul Tanpa Bongkar Mesin
Penyebab mobil ngebul memang banyak, namun tidak semua harus diselesaikan dengan cara bongkar mesin. Berikut cara mengatasi motor ngebul tanpa bongkar mesin:
1. Ganti oli secara teratur
Oli merupakan hal yang sangat penting pada sebuah kendaraan. Oli mesin berfungsi sebagai pelumas. Selain itu, oli mesin juga dapat mengurangi risiko komponen mesin dari korosi. Sebab, oli menjaga mesin agar tidak bergesekan. Apabila oli tidak diganti secara teratur, oli juga bisa berdampak buruk, salah satunya mesin jadi berasap.
2. Bersihkan ruang pembakaran
Bersihkan kerak pada ruang pembakaran agar mobil tidak ngebul. Selain itu, pastikan bahan bakar yang digunakan sesuai dengan karakteristik mesin.
3. Hindari tune up mesin secara berlebihan
Tune up mesin secara berlebihan akan menyebabkan mobil berasap. Cara tune up yang tidak sesuai juga akan membuat pembakaran di dalam mesin jadi tidak beraturan. Akibatnya, suhu mesin akan semakin panas pada ketika pembakaran sehingga mobil berasap.
Apabila cara-cara tersebut sudah dilakukan tetapi mobil masih tetap ngebul, lakukan servis mesin di bengkel terdekat. Lakukan booking online melalui aplikasi Otoklix untuk menghindari antrian di bengkel.