Tahukah OtoFriends kalau mobil punya beberapa posisi peletakkan mesin? Ada yang di depan, tengah, bahkan belakang. Seperti namanya, mid engine adalah mesin yang diletakkan di tengah. Namun, ternyata konfigurasi ini cukup jarang dipakai. 

Artikel kali ini bakal membahas apa itu Mid Engine? Apa kelebihan dan kekurangannya dan apa saja mobil-mobil yang menggunakan peletakkan mesin ini?

Apa Itu Mid Engine?

Ada tiga posisi peletakkan mesin, yaitu Frond Engine (depan), Mid Engine (tengah), dan Rear Engine (belakang). Tidak semua produsen mobil menempatkan mesin di tengah mobil. Sebab, ada kelebihan dan kekurangan dari peletakkan mesin ini. Mid Engine kebanyakan digunakan pada mobil balap atau supercar. Ada juga beberapa mobil Jepang yang meletakkan mesin di tengah, tetapi tidak sebanyak di depan.

Posisi mesin pada Mid Engine diletakkan di belakang kedua kursi penumpang depan, sehingga dibilang berada di titik tengah kendaraan. Biasanya mobil yang menggunakan Mid Engine memang cuma punya dua kursi. Bagian belakang kabin dipakai untuk mesin, transmisi, dan lainnya.

Mid Engine adalah kesenangan bagi insinyur otomotif. Sebab, banyak keunggulan dari peletakkan mesin di depan ini. Belakangan, engineer telah mengembangkan supaya mesin tengah tidak harus mengorbankan ruang kabin penumpang. Jadi, sekarang sudah ada yang namanya FM (Front Mid Engine) yang melengkapi RM (Rear Mid Engine).

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Mid Engine

Setiap posisi peletakkan mesin punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari Mid Engine adalah sebagai berikut:

  • Distribusi berat yang merata

Mesin adalah komponen paling berat. Dengan meletakkannya pada bagian tengah kendaraan, bobotnya jadi lebih merata. Pusat gravitasi mobil jadi lebih imbang.

  • Pengendalian lebih baik

Dengan bobot yang merata, maka pengendalian, traksi, manuver, pengereman, serta akselerasi menjadi lebih baik. Mesin yang diletakkan di tengah menambah beban untuk roda belakang, sehingga traksinya bertambah. Rem ABS dan sistem kontrol traksi juga bekerja lebih baik.

  • Menghindari ban terkunci dan selip

Penambahan beban pada roda belakang ini membuat ban terkunci dan mengurangi terjadinya selip. Apalagi untuk mobil Mid Engine dengan penggerak roda belakang, maka akselerasi di jalanan licin menjadi lebih baik.

  • Menyerap benturan saat kecelakaan

Saat terjadi tabrakan, celah kosong di antara mesin dan bumper mobil bisa menyerap benturan. Sehingga, efek tabrakan yang sampai ke kabin penumpang jadi lebih kecil.

  • Mobil lebih aerodinamis

Mobil lebih efisien karena lebih aerodinamis.

Baca juga: 8 Komponen Mesin Mobil yang Berperan Menggerakkan Mobil

Di samping punya banyak keunggulan dari sisi pengendalian mobil, ada juga kekurangan dari peletakkan mesin tengah ini. 

  • Sulit dikerjakan dan mahal

Sistem konfigurasi mesin tengah lebih sulit dikerjakan dan biasanya butuh biaya yang mahal. Oleh sebab itu, Mid Engine car memang banyak ditemukan untuk mobil-mobil sport atau super.

  • Mengorbankan kursi penumpang

Pada beberapa Mid Engine car terpaksa mengorbankan kabin belakang sebagai tempat ruang mesin, transmisi, serta perangkat pendukung lainnya.

  • Butuh sistem pendingin spesifik dan perawatan mahal

Mobil dengan mesin tengah butuh sistem pendinginan yang spesifik. Biaya perawatannya juga mahal.

  • Butuh crumple zone

Untuk menyerap benturan akibat kecelakaan, mobil mesin tengah butuh crumple zone depan yang optimal.

Daftar Mobil dengan Mesin Mid Engine

Penasaran mobil-mobil apa saja yang menggunakan konfigurasi mesin tengah ini? Daftar di bawah ini berisi Mid Engine car mulai dari mobil sport sampai mobil penumpang.

1. Toyota MR2

Toyota MR2 diproduksi dari tahun 1984 sampai 2007. Sampai sekarang sudah melahirkan tiga generasi. Mesin mobil ini di antaranya 1.5 liter 3A-LU, 1.6 liter Twincam 4A-GE dan 4A-GZE supercharger.

Generasi kedua Toyota MR2 punya dimensi yang lebih besar, mewah, dan mesin yang lebih bertenaga. Yaitu, 2.0 liter 3S-GE dan 3S-GTE Turbo. Pada generasi ketiga, dimensinya kembali lebih kecil untuk mengurangi bobot. Mobil ini dibekali dengan mesin 1.8 liter 1ZZ-FE.

2. Honda NSX

Honda NSX adalah mobil legendaris yang sudah diproduksi sejak 1990 dan sudah melahirkan dua generasi. Dapur pacunya dibekali dengan 3.0 liter VTEC konfigurasi V6. ada dua pilihan transmisi, yaitu manual 5 percepatan dan Sport Shift automatic transmission 4 percepatan. Kemudian, pada 1997, Honda NSX kembali diluncurkan dengan mesin V6 3.2 liter.

Pada 2015, Honda NSX diperkenalkan sebagai mobil sport hybrid dengan mesin V6 kapasitas 3.5 liter twin turbo charger dan dilengkapi dengan tiga buah motor elektrik. Penggabungan dari mesin ini menghasilkan tenaga maksimal 600 hp.

3. Hyundai RM19

Hyundai RM19 sebenarnya hanyalah proof concept, yaitu hanya pembuktian kelayakan ide dan teori. Namun, RM19 adalah modifikasi Hyundai Veloster yang mesin depannya diubah jadi mesin tengah. Kapasitas mobil ini adalah 2.000 cc 4 silinder segaris turbocharger yang bisa menghasilkan tenaga sampai 390 dk. Mesin ini dilengkapi dengan transmisi manual 6 percepatan.

Baca juga: Jangan Asal, Begini Cara Membuka Kap Mesin Mobil yang Benar

4. BMW Isetta

BMW Isetta adalah salah satu mobil mikro yang paling terkenal. Mobil ini jadi ikonik karena pintu tengah yang terbuka dengan arsitektur yang sangat khusus. Mesin yang ditempatkan di tengah berkapasitas 250 cc atau 300 cc. Mesin ini berada di belakang sofa.

Mobil ini kemudian dikembangkan dengan konfigurasi mesin dua silinder 600 cc dan mesinnya dibuat sedikit ke belakang. Sehingga kabinnya lebih lega.

5. Mitsubishi Delica

Ini adalah mobil Jepang berjenis minivan. Biasanya minivan seperti Delica menggunakan mesin belakang. Namun, Mitsubishi memberikan sentuhan yang berbeda dengan meletakkan mesin di tengah mobil. Gaya ini dipertahankan dari 1968 sampai 1994. Namun, berubah pada generasi keempat menjadi mesin depan.

6. Piaggio Porter

Piaggio Porter terlihat menarik dengan dimensi yang sangat kecil dengan panjang yang hanya empat meter. Akan tetapi, muatannya besar sampai dengan enam tempat duduk. Mobil ini menggunakan Mid Engine berkapasitas 1.0 liter 3 silinder. Mobil ini menggunakan penggerak empat roda.

Baca juga: 28 Bagian-bagian Mobil yang Penting Diketahui

7. Nissan Serena

Nissan Serena mirip dengan Mitsubishi Delica yang punya tiga baris penumpang dengan panjang kurang dari 4,5 meter. Peletakkan mesinnya berada di bawah lantai di area depan. Mobil ini dibekali dengan mesin berkapasitas 1.6 liter dan 2.0 liter.

8. Toyota Previa

Toyota Previa juga minivan yang sudah ada sejak 1990-an. Pada peluncurannya, desain mobil ini terlihat mencolok dan futuristik dengan pintu belakang geser tinggal. Mobil ini berkapasitas delapan penumpang. Kapasitas mesinnya yaitu mesin bensin 2.4 liter dan mesin diesel 2.2 liter.

Peletakkan mesin Toyota Previa berada di bawah lantai pada area tengah sehingga kabinnya tetap terasa luas. Sehingga kap depannya terlihat pendek. Namun, pada generasi kedua dan seterusnya, mobil ini menggunakan mesin depan.

Itu dia pembahasan tentang Mid Engine, mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan, sampai daftar mobil yang menggunakan mesin tengah. 

Rawat mesin kendaraan OtoFriends dengan melakukan servis rutin di bengkel terdekat. OtoFriends bisa melakukan ganti oli dan tune-up setiap enam bulan sekali untuk menjaga mesin tetap prima. Selain itu, cek juga sistem pengeremannya untuk menjaga keamanan kendaraan. Booking bengkelnya melalui aplikasi Otoklix. Ada 2.000+ bengkel umum terdekat lokasimu!

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan Seputar Mid Engine

Mobil-mobil yang menggunakan peletakan mesin depan adalah Toyota MR2, Honda NSX, Hyundai RM19, BMW Isetta, Mitsubishi Delica, Piaggio Porter, Nissan Serena, dan Toyota Previa.

Mesin yang diletakkan di tengah menjadikan bobot kendaraan makin imbang, sehingga pengendalian dan traksinya jadi lebih baik. Hal ini membuat performa mobil lebih baik saat melintasi jalan licin meskipun dalam kecepatan tinggi.

Proses produksi Mid Engine cukup rumit dan membutuhkan biaya yang besar, perawatannya juga mahal. Selain itu, beberapa mobil mesin tengah harus mengorbankan kabinnya sehingga hanya bisa menggunakan dua kursi depan.