Desibel atau dBA merupakan satuan hitung yang digunakan untuk mengukur kekuatan dalam rangkaian elektronika, misalnya seperti peralatan audio komunikasi atau peralatan audio pada sistem otomotif seperti klakson mobil.

Telinga memiliki sistem mekanismenya sendiri yang peka terhadap tingkatan suara. Mulai dari suara yang begitu pelan sampai yang terlalu tinggi. Kendati demikian, dalam perhitungan rasionya telinga tidak tepat untuk membedakan mana suara berkekuatan 10 ribu pin dan mana yang 10 miliar pin.

Oleh karena itu, ada sistem perhitungan dBA atau desibel yang menggunakan penguatan daya, tegangan, arus dan intensitas suara untuk memvisualkan rasio atau perbandingan kekuatannya. Yuk, pahami tentang dBA dan sejauh apa tingkat kebisingan pada kendaraan yang sewajarnya.

Baca juga: Rekomendasi 5 Merek Audio Mobil Berkualitas dengan Suara Ngebass

Desibel adalah

dBA atau desibel adalah skala atau satuan untuk menghitung intensitas suara yang menggunakan perhitungan logaritma. Huruf “B” pada dBA mengacu pada penemu desibel yakni Bell sedangkan huruf “A” menunjukkan seberapa besar sinyal tersebut menguat atau melemah.

Di dalam perhitungan desibel terdapat dua tanda yakni positif (+) dan negatif (-). Beda kedua tanda ini adalah pada tanda positif mengartikan bahwa telah terjadi penguatan sinyal atau gain sedangkan tanda negatif menandakan telah terjadi pelemahan sinyal atau loss.

Sebagai contoh bila tertangkap sinyal output sebesar +8dB maka maknanya adalah telah terjadi penguatan output sinyal sebesar 8dB dari sinyal input. Begitu juga bila tertangkap sinyal output -3dB maka artinya adalah telah terjadi pelemahan sinyal output sebesar 3dB dari sinyal input.

Satuan desibel ini merupakan turunan dari besaran Bel. Untuk 1 desibel setara dengan 1/10 Bel atau 0.1 Bel. Pada prakteknya, preferensi penggunaan desibel lebih banyak disukai para fisikawan dan engineer ketimbang Bel. 

Alasannya karena untuk menghindari adanya banyak angka di belakang koma saat menghitung. Perhitungan dBA ini bisa terhubung dengan rumus Sone dan Phon untuk menghitung kekerasan suara.

Secara garis besar, bisa dikatakan bahwa dBA atau desibel adalah perhitungan logaritmis yang bertujuan untuk mendeskripsikan rasio atau perbandingan berupa:

  • Daya atau power,
  • Tekanan suara atau sound pressure,
  • Tegangan atau voltase,
  • Intensitas atau intencity.

Baca juga: Skema Instalasi Audio Mobil dan Komponen yang Diperlukan

Rumus Perhitungan Desibel

Berikut ini rumus perhitungan dBA berdasarkan rasio atau perbandingan yang digunakan yakni penguatan daya, tegangan atau arus.

  • Rumus penguatan daya (dB) = 10 log10 (pout/pin)
  • Rumus penguatan tegangan (dB) = 20 log10 (vout/vin)
  • Rumus penguatan arus (dB) = 20 log10 (Iout/vin)

Parameter Standar Kebisingan dBA

Pada ukuran tertentu dengan intensitas suara yang telah ditetapkan akan terjadi kebisingan dan berdampak pada tubuh manusia khususnya alat pendengaran manusia.Bila OtoFriends sering terpapar radiasi suara terlalu keras atau terlalu lama maka bisa menyebabkan gangguan sementara atau permanen.

Di Eropa ada batas normal standar kebisingan di tempat kerja yakni 85dB dan mewajibkan para pekerja menggunakan pelindung telinga. Berikut ini contoh tingkat kebisingan pada aktivitas sehari-hari, di antaranya:

0: Ambang pendengaran suara atau dalam keadaan diam total

10: Gemerisik daun

15: Berbisik

30: Kamar tidur atau bisikan

40: Suara dengungan kulkas

45: Perpustakaan

60: Percakapan biasa

70: Halaman sekolah

80: Lalu lintas mobil yang padat

90: Mesin pemotong rumput atau restoran yang padat pengunjung

100: Bengkel lembaran logam atau situasi bangsal rumah sakit yang ramai

110: Badai petir parah atau suara bayi menangis

120: Konser rock atau sirine ambulans atau mesin jet

130: Palu jack

140: Mesin pesawat lepas landas

157: Suara balon meletus

180: Roket lepas landas

Di Indonesia sendiri, sudah ada aturan khusus yang menjadi standar kebisingan. Berikut ini aturan-aturan yang mengatur tingkat standar kebisingan suara.

1. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No.SE 01/MEN/1978

Yang tertulis, “Nilai Ambang Batas yang disingkat NAB untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. NAB di tempat kerja ditetapkan dengan 85 dB.”

2. Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja No.KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Kebisingan

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 718/Men/Kes/Per/XI/1987 tentang Kebisingan yang Berhubungan dengan Kesehatan. Pembagian zona bising yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan di antaranya sebagai berikut.

ZonaStandar Maksimum yang Dianjurkan (dBA)Standar Maksimum yang Diperbolehkan (dBA)
A3545
B4555
C5060
D6070

Keterangan zona:

  • Zona A : Diperuntukkan untuk rumah sakit, tempat perawatan kesehatan,

tempat penelitian dan sejenisnya.

  • Zona B : Diperuntukkan untuk tempat pendidikan, perumahan, rekreasi dan

sejenisnya.

  • Zona C : Diperuntukkan untuk perdagangan,, pasar, pertokoan, perkantoran,

dan sejenisnya.

  • Zona D : Diperuntukkan untuk stasiun kereta api, terminal bis, pabrik, industri

dan sejenisnya.

2 Cara Mengukur Tingkat Kebisingan

Ada dua alat yang bisa digunakan untuk memonitoring tingkat kebisingan, di antaranya Noise Level Meter dan Noise Analyzer yang berfokus untuk mengidentifikasi paparan surasa serta peralatan audiometric yang berfungsi untuk melakukan tes secara periodik terhadap paparan dan analisa dampaknya untuk para pekerja.

Sementara itu, ada berbagai macam peralatan yang bisa digunakan untuk mengukur kebisingan di antaranya sound survey meter, sound level meter, octave band analyzer, dan narrow band analyzer.

Akan tetapi, bila fokusnya hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan maka kita cukup menggunakan sound level meter dan octave saja. berikut ini detail informasi untuk dua alat tersebut.

Sound level meter (SLM)

Sound level meter atau SLM merupakan alat untuk mengukur tingkat kebisingan atau SPL dan intensitas suara pada waktu tertentu guna mengetahui sejauh apa rasio sensitivitas pendengaran manusia dan sinyal frekuensi yang ada.

SLM terdiri dari mikrofon, sirkuit elektronik termasuk attenuator, jaringan khusus untuk merespons frekuensi, skala indikator dan amplifier yang telah terstandarisasi SLM.

Cara menggunakannya yakni sebagai berikut:

  • Mengaktifkan alat SLM yang akan digunakan.
  • Memilih sektor posisi, apakah posisi fast untuk mengukur kebisingan berkelanjutan atau sektor pada posisi slow untuk mengukur kebisingan impulsif atau terputus-putus.
  • Lalu, kita bisa pilih selector range intensitas kebisingan.
  • Menentukan area yang akan diukur tingkat kebisingannya.
  • Selanjutnya, kita tinggal mengamati selama 1 sampai 2 menit dengan banyaknya pembacaan kurang lebih 6 kali.
  • Hasil yang akan keluar pada monitor berupa angka.
  • Terakhir, tulis hasil pengukuran tersebut dan hitung rata-rata kebisingannya untuk mengetahui tingkat kebisingan suatu area.

Octave Band Analyzer (OBA)

Alat pengukur lainnya adalah octave band analyzer atau OBA yang sifatnya lebih kompleks dan terdiri dari tone dan oktaf yang berbeda-beda. Jika pada SLM nilai yang keluar adalah nilai tunggal, maka berbeda dengan OBA yang lebih kompleks.

Pada area yang lebih rumit frekuensinya dibutuhkan alat pengukur yang memiliki tone dan oktaf berbeda. Pengukuran bisa dimulai dalam satu oktaf dengan satu OBA. 

Apabila akan mengukur lebih dari satu oktaf maka kita bisa menggunakan OBA dengan tipe yang lain. Standarisasi nilai oktaf di antaranya 37,5 – 75, 75-150, 300-600,600-1200, 1200-2400, 2400-4800, dan 4800-9600 Hz.

Baca juga: Klakson Mobil Terbaik: Berikut Jenis dan Rekomendasinya

Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan klakson kendaraan sesuai dengan aturan pabrik mobil supaya menghasilkan suara yang tidak terlalu bising sehingga bisa mengganggu pendengaran pengguna jalan lainnya.

Untuk mengetahui tingkat kebisingan mobil, OtoFriends bisa membawa mobil ke bengkel mobil terdekat. Selain itu, untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai perawatan mobil atau informasi apa saja di dunia otomotif bisa mencari tahu di situs otomotif terpercaya.

Pertanyaan Seputar dBA

dBA atau desibel adalah skala atau satuan untuk menghitung intensitas suara yang menggunakan perhitungan logaritma.

Parameter tingkat kebisingan di Eropa sebesar 85 dB. Sedangkan di Indonesia hal ini telah diatur di dalam beberapa peraturan salah satunya Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Ada berbagai macam peralatan yang bisa digunakan untuk mengukur kebisingan di antaranya sound survey meter, sound level meter, octave band analyzer, dan narrow band analyzer.