Kota Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi. 

Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk mengurangi polusi udara tersebut dengan mengeluarkan peraturan uji emisi gas buang bagi seluruh kendaraan. Nantinya, kendaraan yang tidak lolos uji emisi tersebut akan mendapatkan sanksi tilang jika ketahuan berkeliaran di jalanan Jakarta.

Cara agar lolos uji emisi gas bisa OtoFriends lakukan terutama yang berdomisili atau sedang tinggal di Jakarta agar dapat menghindari sanksi tersebut. OtoFriends bisa mendatangi bengkel-bengkel yang menyediakan fasilitas khusus untuk uji emisi.

Syarat kendaraan lulus uji emisi adalah, untuk mobil bensin yang pembuatannya di bawah tahun 2007, standar karbondioksida (CO2) sebesar 3% dan HC 700 ppm. Sementara itu, untuk mobil yang tahun pembuatannya di atas 2007, standar karbondioksidanya sebesar 1,5% dan HC 200 ppm.

Bagi mobil diesel, memiliki syarat uji emisi yang berbeda. Mobil dengan mesin diesel yang tahun pembuatannya di bawah tahun 2007 dan memiliki bobot mobil kurang dari 3,5 ton harus memiliki kadar timbal 50%, sedangkan mobil dengan bobot di atas 3,5 ton harus memiliki kadar timbal 60%. 

Sementara itu, mobil diesel yang tahun pembuatannya di atas tahun 2010, dengan bobot kurang dari 3,5 ton harus memiliki kadar timbal 40% dan mobil dengan bobot lebih dari 3,5 ton harus memiliki kadar timbal 50%.

Tidak hanya mobil, sepeda motor juga memiliki syarat agar lulus uji emisi gas buang. Untuk motor dengan jenis mesin 2 tak dan tahun pembuatan di bawah 2010 harus memiliki kadar CO2 di bawah 4,5% dan HC 12.000 ppm. Sementara itu, untuk motor mesin 4 tak yang tahun pembuatannya di bawah 2010 harus memiliki standar karbondioksida paling tinggi 5,5% dan HC 2.400 ppm.

Lalu, bagaimana caranya agar kendaraan milik OtoFriends bisa lulus uji emisi gas buang dan tetap bisa berkendara di jalanan Kota Jakarta? Berikut Otoklix berikan penjelasannya. 

1. Lakukan Perawatan Mobil Secara Berkala

Cara pertama agar lulus uji emisi gas buang adalah dengan selalu melakukan perawatan rutin mobil secara berkala. Karena dengan melakukan perawatan secara rutin, mesin-mesin kendaraan bisa dipastikan bekerja secara optimal mulai dari saluran masuk bahan bakar hingga saluran keluar.

Agar mendapatkan perawatan rutin yang optimal, OtoFriends juga bisa berdiskusi dengan pihak bengkel mengenai kondisi kendaraan yang akan diservis.

Baca juga: Mengenal Servis Berkala Pada Mobil yang Tak Boleh Diabaikan

2. Perhatikan Saluran dan Penggunaan BBM

Selanjutnya, OtoFriends perlu memperhatikan saluran masuk bahan bakar tidak dalam keadaan kotor agar aliran udara yang masuk ke dalam mesin tidak terhambat. Hal ini disebabkan jika saluran masuk bahan bakar terhambat, akan membuat angka HC makin tinggi.

Selain itu, OtoFriends juga perlu memperhatikan penggunaan BBM. Gunakanlah bahan bakar minimal sesuai dengan yang direkomendasikan pabrikan dilihat berdasarkan angka rasio kompresi mesin. Jangan membiasakan untuk menggonta-ganti jenis BBM. 

Penggunaan BBM yang sesuai juga membantu pembakaran di dalam mesin menjadi lebih baik dan sempurna. Pengemudi pun akan merasa nyaman berkendara.

Baca juga: Mengenal Jenis Bahan Bakar untuk Mesin Kendaraan

3. Periksa Oli, Busi dan Koil Mobil

Ketiga, kamu perlu memeriksa bagian oli, sebab kondisi oli yang baik dan terawat juga akan membantu meloloskan kendaraanmu uji emisi gas buang. Oli sebagai pelumas mesin memiliki peran penting dalam menjaga mesin agar selalu dalam keadaan yang optimal dan prima.

Jika kendaraan jarang ganti oli atau selalu telat, akan sangat berdampak pada kondisi mesin yang memang membutuhkan pelumas dalam kinerjanya. Emisi gas buang juga terpengaruh dari oli yang tidak pernah diganti. Oleh karena itu, OtoFriends bisa mengganti oli di bengkel tepercaya dari Otoklix agar dapat menggunakan oli yang tepat.

Selain oli, pada saat ingin melakukan uji emisi gas buang, cara agar lolos uji emisi adalah dengan memastikan kondisi busi tidak dalam keadaan aus. Hal ini disebabkan busi yang aus dapat menghasilkan gas karbondioksida yang tinggi. Gantilah busi ketika perlu diganti atau setelah periode waktu pemakaian tertentu.

Bersamaan dengan mengganti busi, koil mobil juga perlu diganti agar dalam keadaan yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi api yang dihasilkan pada busi.

4. Perhatikan Filter Udara Mobil

Sama seperti dengan saluran masuk bahan bakar, filter udara mobil juga perlu OtoFriends perhatikan agar tidak kotor dan menyumbat udara. Hal ini disebabkan, jika udara yang masuk ke mesin terhambat, akan membuat angka HC semakin tinggi pula. Pasokan udara yang kurang dalam proses pembakaran akan menyebabkan gas keluar dari knalpot makin tinggi.

Baca juga: Rutin Cek Filter Udara Mobil, Mencegah Performa Mobil Loyo

5. Periksa Karburator dan Pengapian Mobil

Bagi OtoFriends yang menggunakan mobil dengan mesin karburator, pastikan juga untuk memeriksa bagian karburator dan komponen pengapian mobil. Dengan memeriksa bagian pengapian bisa meloloskan kendaraanmu dalam uji emisi. 

OtoFriends bisa periksa bagian spuyer dan throttle valve-nya dan mengatur dengan pengaturan yang pas agar lolos uji emisi. Dengan begitu, mobil mendapatkan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal.

6. Periksa Sistem Pendingin dan Pelumas Mesin

Ketika melakukan uji emisi gas buang, cara agar lolos uji emisi tersebut adalah dengan memastikan suhu mobil dalam kondisi yang stabil. Caranya adalah dengan memeriksa bagian sistem pendingin dan pelumas mesin.

OtoFriends bisa gunakan oli yang sesuai dan baik untuk mesin kendaraan, sebab oli memengaruhi kadar karbon monoksida yang dihasilkan serta dapat mengendalikan emisi gas buang.

Baca juga: 7 Rekomendasi Merek Oli Terbaik Sesuai Kebutuhan Mobil

7. Pilih BBM dengan Tepat

Setiap kendaraan memiliki spesifikasi yang menentukan jenis BBM apa yang harus digunakan. Penggunaan yang tepat dapat membantu pembakaran di dalam mesin menjadi lebih baik dan sempurna, termasuk jadi penentu kualitas emisi gas buang yang dihasilkan.

Hindari mengganti-ganti jenis BBM dengan oktan yang berbeda-beda, karena hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan mesin. 

8. Hindari Memodifikasi Kendaraan

Memodifikasi kendaraan terutama di bagian mesin agar menjadi lebih bertenaga tidak disarankan karena dapat memengaruhi hasil uji emisi gas buang. Hal ini disebabkan modifikasi tersebut dapat mengubah pembakaran yang sudah sesuai standar pabrikan menghasilkan emisi gas buang yang lebih kotor. Pastikan untuk menghindari modifikasi mesin tersebut.

Baca juga: Mesin Mobil Terdiri dari Banyak Komponen Penting, Apa Saja?

Itulah berbagai cara agar lolos uji emisi yang bisa OtoFriends lakukan sehingga kendaraan yang dimiliki masih bisa bebas berjalan di jalanan Kota Jakarta. Cara-cara tersebut bahkan tidak sulit untuk dilakukan, karena sekaligus merawat kendaraan agar selalu dalam keadaan optimal. Dengan begitu kendaraan bisa lolos uji emisi gas buang.

Jika artikel ini bermanfaat, OtoFriends juga bisa kunjungi berbagai informasi menarik seputar otomotif lainnya, seperti harga, spesifikasi kendaraan, tips, dll. hanya di Otoklix.

Pertanyaan Seputar Cara Agar Lolos Uji Emisi

Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan dari kendaraan bermotor yang kondisinya tidak sesuai.

Di bengkel-bengkel yang menyediakan fasilitas pengujian emisi gas buang

Semua kendaraan baik mobil dengan mesin karburator, diesel, injeksi, maupun motor jenis 2 tak hingga 4 tak.