Banyak orang beranggapan kalau kecelakaan lalu lintas sering disebabkan kondisi jalan yang menantang atau kerusakaan kendaraan. Namun, ternyata anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar loh, OtoFriends. Kecelakaan saat berkendara bisa terjadi karena hal-hal yang kerap dianggap remeh, salah satunya yaitu microsleep.
PT Hutama Karya selaku salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa konstruksi, pengembangan, dan penyedia jasa jalan tol, bahkan berinisiatif mengadakan operasi microsleep pertama di Indonesia tahun 2022 untuk mengantisipasi kecelakaan akibat faktor tersebut.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan microsleep? Bagaimana gejala, bahaya, serta cara mengatasinya? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam ulasan lengkap seputar microsleep saat berkendara berikut ini!
Daftar Isi
Mengenal Definisi Microsleep serta Gejalanya
Microsleep adalah kondisi hilangnya kesadaran pengemudi ketika berkendara selama kurang dari 30 detik akibat kantuk berat. Para pengemudi biasanya mengalami hal tersebut secara tidak sadar karena prosesnya berlangsung sangat cepat. Lebih parahnya lagi, durasi tidur ekstra singkat tersebut bisa mencapai lebih dari 1 menit bila pengemudi memasuki fase tidur yang lebih dalam.
Beberapa gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami microsleep saat berkendara, antara lain:
- Kelopak mata terasa sangat berat seakan ingin menutup.
- Menguap terus-menerus.
- Kehilangan fokus sehingga sulit menjaga jarak antara kendaraan atau keluar jalur.
- Kebingungan sewaktu diajak berkomunikasi.
- Tidak memahami isi pembicaraan orang di sekitarnya.
- Tidak menyadari hal yang tengah terjadi meskipun tidak melamun, bahkan tidak sadar bahwa diri sendiri baru saja tidur singkat. Hal ini dapat terjadi sebab otak manusia baru mengenali sesi tidur jika sudah melakukannya selama lebih dari 1 menit.
- Menjatuhkan barang yang sedang dipegang tanpa sadar.
- Kontrol atas gerakan tubuh menghilang sehingga rentan mengalami sensasi jatuh.
- Tiba-tiba kaget karena gerakan kepala atau anggota tubuh lainnya.
Penyebab Microsleep saat Berkendara
Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya microsleep ketika mengemudi, antara lain:
- Pengemudi kekurangan waktu tidur ketika hendak menempuh perjalanan jauh.
- Terlalu lama mengemudi sehingga menyebabkan tubuh dan otak mengalami kelelahan parah.
- Kondisi jalanan yang monoton, contohnya jalan tol lurus yang sangat panjang dan lengang.
- Konsumsi jenis obat-obatan tertentu yang memicu efek samping berupa kantuk, misalnya antihistamin.
Jangan Biarkan Bahaya Microsleep Ini Mengintai Perjalananmu
Microsleep jelas tak boleh dianggap sepele sebab bisa mendatangkan bahaya berikut ini:
- Menyebabkan mobil keluar dari jalur jalanan yang sedang dilewati. Semakin tinggi kecepatan mobil yang sedang dikendarai, maka semakin besar pula risiko keluar jalur saat pengemudi mengalami microsleep. Bahkan, mobil juga berisiko mengalami kecelakaan tunggal bila keluar dari jalur lalu menabrak benda-benda di sekitarnya, seperti pembatas jalan, tiang listrik, bangunan, atau pohon besar.
- Memperbesar risiko kecelakaan beruntun sewaktu kondisi jalanan sedang ramai lancar atau padat merayap. Semakin tinggi kecepatan mobil yang sedang dikendarai, maka semakin parah risiko kecelakaan beruntun yang terjadi.
- Membahayakan nyawa penumpang di mobil sendiri, pengguna jalan yang berada di kendaraan lain, atau orang yang berada di sekitar lokasi saat terjadi kecelakaan.
Cara Mengatasi Microsleep agar Terhindar dari Kecelakaan
Bahaya microsleep memang menakutkan dan sudah sepatutnya membuatmu mewaspadai hal tersebut. Oleh sebab itu, kamu tak boleh mengabaikan rasa kantuk dan lelah yang mulai timbul selama nyetir ya, OtoFriends.
Beberapa cara mengatasi microsleep yang bisa kamu lakukan supaya terhindar dari kecelakaan, yaitu:
- Lekas menepikan kendaraan: langkah pertama yang wajib kamu lakukan bila mulai menyadari tanda-tanda microsleep adalah menepikan kendaraan ke jalur paling kiri. Hal ini adalah solusi terbaik jika jarak ke rest area masih jauh. Setelah menepikan kendaraan, kamu bisa tidur sejenak untuk menghilangkan kantuk. Meskipun tidur di jok mobil terasa kurang nyaman, setidaknya cara ini ampuh memerangi kantuk yang rentan membahayakan keselamatan perjalanan. Jangan lupa lakukan peregangan tubuh sesaat setelah bangun tidur agar tubuh kembali siap menempuh perjalanan.
- Bergantian mengemudi dengan penumpang lain: ketika kamu dan rombongan hendak menempuh perjalanan jauh naik mobil, alangkah lebih baik jika ada dua atau lebih orang yang bisa mengemudi dalam mobil tersebut. Dengan demikian, orang tersebut bisa mengemudi secara bergantian sehingga tempat tujuan bisa ditempuh secara tepat waktu. Jadi, jangan ragu meminta untuk bergantian mengemudi saat kamu mulai merasakan tanda-tanda kantuk atau lelah. Bila kamu sudah menempati posisi sebagai penumpang, maka kamu bisa lekas tidur untuk meredakan kantuk.
- Beristirahat di rest area: jika posisi di rest area sudah dekat, Anda bisa berhenti di tempat tersebut untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup. Berbaringlah di tempat yang nyaman untuk tidur sehingga tubuh kembali segar setelah bangun dan siap melanjutkan perjalanan.
- Konsumsi minuman berkafein: kafein memiliki kemampuan melawan senyawa kimia penyebab kantuk bernama adenosin. Hal ini membuat adenosin tidak dapat mengirimkan sinyal lelah dan kantuk ke otak. Itulah sebabnya konsumsi minuman berkafein seperti kopi membuatmu tetap segar dan tidak mudah mengantuk. Namun, jangan lupa kalau khasiat kafein bisa tetap hilang setelah beberapa waktu sehingga kamu tetap harus meluangkan waktu tidur di sela aktivitas mengemudi.
OtoFriends tentu tak mau kan bahaya microsleep mengancam keselamatanmu dan orang-orang terdekatmu?
Jadi, jangan meremehkan risiko microsleep ketika berkendara, ya. Pastikan kalau kondisi fisikmu sedang benar-benar sehat dan siap untuk mengemudi. Di samping itu, perhatikan juga performa mobil supaya risiko kecelakaan akibat kerusakan mobil dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa Otoklix selalu hadir sebagai solusi bagi berbagai permasalahan mobilmu. Cek kondisi mobilmu secara rutin sebab hanya Otoklix yang paham dengan kebutuhanmu. Mobil dan pengemudi harus sama-sama prima, ya!
Pertanyaan Seputar Microsleep
Apa yang dimaksud dengan microsleep saat berkendara?
Microsleep saat berkendara adalah kondisi hilangnya kesadaran pengemudi selama kurang dari 30 detik akibat kantuk berat.
Kenapa bisa terjadi microsleep?
Penyebab utama microsleep adalah kekurangan waktu tidur, tubuh yang lelah, dan kegiatan yang monoton secara terus-menerus (misalnya mengemudi di jalan tol yang panjang dan lurus).
Bagaimana cara mengatasi microsleep?
Cara mengatasi microsleep, yaitu tidur sejenak untuk menghilangkan kantuk atau mengonsumsi kafein agar tubuh dan otak kembali segar.
Tidur sekejap namanya apa?
Tidur sekejap kurang dari 30 detik dikenal dengan istilah microsleep dan biasanya terjadi di sela-sela aktivitas, contohnya ketika mengemudi atau bekerja.