Beberapa dari OtoFriends mungkin masih asing dengan istilah rebound. Istilah rebound ini biasa kita temukan dalam shockbreaker aftermarket.
Artikel ini akan membahas informasi terkait apa itu rebound, manfaatnya, hingga perbedaannya dengan compression. Simak baik-baik, ya!
Daftar Isi
Apa Itu Rebound dan Manfaatnya?
Mengutip dari laman Gridoto, pengertian rebound adalah kondisi di mana shockbreaker memantul ke posisi semula setelah mendapatkan tekanan.
Manfaat rebound ini cukup penting. Sebab, jika tidak maka pengemudi bisa terpantul dan tempat duduk, padahal hanya melewati benda seperti polisi tidur yang tidak terlalu tinggi.
Khusus untuk shockbreaker aftermarket, rebound ini bisa disetting, yakni dengan mengatur kecepatan pergerakan ke atas dan kembali ke posisi semula.
Pengaturan ini bisa dilakukan karena terdapat bukaan lubang suling pada shockbreaker.
Apabila bukaan lubang suling kecil, maka kecepatan shockbreaker untuk kembali ke posisi semula juga akan semakin lambat. Begitu pun sebaliknya.
Setelan rebound dengan bukaan lubang suling kecil bisa membuat mobil jadi stabil. Tapi, dari segi kenyamanan agak berkurang. Jadi, sebaiknya sesuaikan setelan rebound ini dengan kebutuhan OtoFriends, ya!
Baca juga: Komponen Shockbreaker Mobil, Fungsinya, dan Cara Perawatan
Apa Bedanya Rebound dengan Preload dan Compression?
Selain rebound, pada shockbreaker aftermarket juga dikenal dengan istilah preload dan compression. Lalu, apa perbedaan antara rebound, preload, dan juga compression?
Mengutip dari laman Gridoto, preload adalah jumlah tekanan yang diterima oleh shockbreaker sebelum menerima beban dari faktor lain, seperti beban daya pengereman atau beban dari pengemudi.
Apabila tidak ada preload, maka kondisi mobil atau motor bisa menurun, sehingga membuat mobil atau motor jadi ceper.
Sedangkan compression, yakni memiliki fungsi untuk melakukan kontrol kecepatan yang diredam oleh shockbreaker ketika menahan beban.
Compression akan bekerja saat kendaraan melakukan akselerasi, pengereman, hingga melewati benda atau polisi tidur.
Hindari menggunakan terlalu banyak compression karena bisa membuat motor atau mobil jadi keras dan tidak nyaman digunakan. Tapi, jangan terlalu sedikit juga jumlahnya karena kendaraan terasa seperti meloncat saat terkena benda atau guncangan.
Baca juga: Ciri shockbreaker Mobil yang Bagus, Jangan Salah Pilih!
Tips Agar Shockbreaker Empuk dan Nyaman
Berbicara soal shockbreaker, sebaiknya OtoFriends juga mengetahui beberapa tips agar shockbreaker pada mobil bisa awet, empuk, dan nyaman.
1. Rutin Periksa Shockbreaker
Tips pertama yang bisa dilakukan yakni dengan rutin memeriksa shockbreaker. Selain ke bengkel, OtoFriends juga bisa loh melakukannya sendiri di rumah.
Caranya mudah, pertama OtoFriends harus menempatkan mobil pada tempat yang rata. Kemudian amati, jika posisi mobil terlihat miring atau tidak simetris, artinya ada masalah pada shockbreaker mobil.
Begitu pun sebaliknya, jika posisi shockbreaker lurus, maka shockbreaker masih normal.
2. Hindari Melewati Jalanan yang Tidak Rata
Tips agar shockbreaker mobil tetap awet dan nyaman yakni dengan mengendarai mobil secara hati-hati. Usahakan untuk menghindari jalanan yang tidak rata, seperti jalanan berlubang atau bergelombang.
Jika kamu sering melewati jalanan yang rusak, apalagi menabrak jalanan berlubang dengan kecepatan tinggi, maka shockbreaker kamu juga akan cepat rusak.
3. Pasang Shockbreaker di Bengkel Terpercaya
Saat memasang shockbreaker, baiknya OtoFriends melakukannya di bengkel yang terpercaya, ya. Sebab, jika dilakukan di bengkel abal-abal bisa saja shockbreaker tidak terpasang dengan benar. Akibatnya, shockbreaker mobil akan cepat rusak dan saat dikendarai pun tidak nyaman.
Baca juga: Mau ke Bengkel Shockbreaker Mobil? Cek Bagian Ini Dulu
Pertanyaan seputar Rebound
Rebound adalah kondisi di mana shockbreaker memantul ke posisi semula setelah mendapatkan tekanan. Manfaat rebound ini cukup penting. Sebab, jika tidak maka pengemudi bisa terpantul dan tempat duduk, padahal hanya melewati benda seperti polisi tidur yang tidak terlalu tinggi.
Compression memiliki fungsi untuk melakukan kontrol kecepatan yang diredam oleh shockbreaker ketika menahan beban.
Preload adalah jumlah tekanan yang diterima oleh shockbreaker sebelum menerima beban dari faktor lain, seperti beban daya pengereman atau beban dari pengemudi.