Mobil keluaran baru umumnya sudah menggunakan injeksi bahan bakar atau fuel injection. Namun, tidak semua sistem injeksi bahan bakar sama. Beberapa mobil menggunakan port fuel injection, dan beberapa lainnya menggunakan direct injection.  

Beberapa mobil juga mulai menggabungkan dua pengaturan injeksi bahan bakar. Contohnya seperti mobil keluaran Toyota yang sudah menggunakan sistem D-4S pada truk pick up Tacoma dan juga mobil Toyota GR 86. 

Sistem injeksi bahan bakar ini juga sebagai pengganti karburator. Mengingat karburator dianggap kurang efisien dalam mengolah dan mengatur campuran udara dan bahan bakar pada sistem pembakaran mesin mobil. 

Sistem injeksi ini sudah dilengkapi dengan berbagai sensor, sehingga cara kerjanya lebih kompleks dan menghasilkan tenaga yang lebih bagus serta irit bahan bakar. 

Untuk lebih memahami pengertian port fuel injection dan perbedaannya dengan direct injection, berikut ini ulasan lengkapnya untuk OtoFriends. 

Apa Itu Port Fuel Injection?

Port Fuel Injection atau juga dikenal dengan multipoint fuel-injection adalah salah satu sistem injeksi bahan bakar di mana letak injektor berada di atas intake port atau lubang isap pada setiap silinder.  Port fuel injection sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an

Pada port fuel injection ini, bahan bakar disuntikkan atau disemprotkan oleh satu injektor untuk setiap silinder. Cara kerjanya yakni dengan memanfaatkan panas dari katup untuk menyemprotkan bahan bakar dan bercampur dengan udara sebelum masuk pada setiap silinder. 

Perbedaan Port Fuel Injection vs Direct Injection

Berikut ini penjabaran terkait perbedaan antara port fuel injection dan juga direct injection yang perlu OtoFriends pahami. 

1. Direct Injection

Cara kerja direct injection adalah dengan langsung menyemprotkan bahan bakar ke silinder mesin dan mencampurnya dengan udara kemudian melakukan proses pembakaran hingga menghasilkan tenaga. 

Dibandingkan dengan port fuel injection, direct injection ini lebih hemat bahan bakar karena menggunakan proses yang satu langkah lebih sedikit untuk mengalirkan bahan bakar ke silinder mesin. 

Umumnya, kendaraan dengan bahan bakar diesel lebih banyak menggunakan sistem injeksi bahan bakar ini.  Tak heran apabila mobil dengan bahan bakar diesel jauh lebih irit bahan bakar. 

Beberapa mobil yang sudah mulai menggunakan direct injection seperti merk Audi, BMW, Hyundai, Kia, Mazda, Mitsubishi, Nissan, Mercedes-Benz, Lexus, Volkswagen, hingga Subaru.

2. Port Fuel Injection

Berbeda dengan direct injection, pada port fuel injection mencampur bahan bakar dan udara di luar silinder mesin, tepatnya di area intake. Lalu, campuran tersebut ditarik ke dalam silinder dan dibakar untuk bahan bakar. 

Dibandingkan sistem direct injection, port fuel injection dinilai kurang hemat bahan bakar. Namun, tentunya sistem ini masih lebih bagus dibandingkan dengan karburator. 

Kelebihan dan Kekurangan Port Fuel Injection

Setelah memahami makna dan fungsi dari port fuel injection, berikut ini beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari port fuel injection yang OtoFriends harus tahu. 

1. Kelebihan

  • Distribusi campuran bahan bakar dan udara lebih seragam pada setiap silinder.
  • Memiliki keakuratan yang lebih baik dalam mengatur bahan bakar yang diinjeksikan.
  • Membuat emisi lebih rendah dan lebih irit bahan bakar.
  • Memiliki respons yang cepat pada perubahan posisi throttle.
  • Secara alami mampu membersihkan katup pada setiap semprotan bahan bakar.
  • Campuran bahan bakar lebih stabil pada kecepatan rendah.
  • Lebih murah. 

2. Kekurangan

Meskipun banyak memiliki kelebihan, namun port fuel injection juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah bahan bakar bisa menggenang dan terserap di area sekitarnya. 

Selain itu, proses pencampuran bahan bakar dan udara berada di luar silinder, sehingga bisa membuat bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan direct injection.

Bagus Mana Port Fuel Injection atau Direct Injection?

Dari penjelasan di atas, memang direct injection dianggap lebih bagus karena langkah-langkahnya lebih sedikit, sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah dan irit bahan bakar.  Namun, di lain sisi penggunaan direct injection secara biaya lebih mahal. 

Tapi, seiring dengan berkembangnya teknologi, kini ada beberapa merk mobil yang dikembangkan dengan menggunakan direct injection dan juga port fuel injection. Memang terdengar rumit, namun ada banyak keuntungan jika menggabungkan dua sistem injeksi bahan bakar ini. 

Seperti yang sudah disebutkan, port fuel injection bisa menghasilkan pembakaran yang lebih stabil ketika RPM rendah. Sedangkan direct injection bagus digunakan ketika RPM tinggi karena tenaga yang dihasilkan bisa lebih banyak. 

Nah, itu dia ulasan mengenai port fuel injection dan perbedaannya dengan direct injection. Jika OtoFriends mengalami masalah pada sistem injeksi bahan bakar, segera cari tahu bengkel terdekat untuk memperbaikinya melalui Otoklix!

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan Seputar Port Fuel Injection

Perbedaan paling signifikan adalah cara melakukan penyemprotan bahan bakar. Direct injection langsung menggunakan tekanan yang tinggi dan disemprotkan ke area busi untuk menyala, sedangkan port fuel injection menggunakan panas dari katup untuk menyemprotkan bahan bakar sebelum masuk ke dalam silinder.

Port fuel injection memberikan campuran udara dan bahan bakar yang lebih baik dan stabil ketika RPM rendah.

Mobil yang masih menggunakan port fuel injection adalah Toyota, Lexus, Ford, dan Audi.