Pernahkah kamu merasa lelah saat berkendara di tengah kemacetan? Hal itu diperparah karena kamu menggunakan mobil transmisi manual dan kamu belum terbiasa berada di kemacetan. Jika menggunakan mobil transmisi otomatis, kamu mungkin bisa sedikit lebih bersantai.
Sama seperti motor matic, mobil transmisi otomatis atau mobil matic dipilih oleh penduduk perkotaan yang sering mengalami kemacetan. Transmisi otomatis membuat pengendara tidak perlu lepas dan tekan pedal kopling untuk melaju di tengah kemacetan. Jadi, bagaimana cara kerja transmisi otomatis mobil?
Daftar Isi
Cara Kerja Transmisi Otomatis
Seperti yang telah kita ketahui, transmisi berfungsi menyalurkan tenaga agar dapat mencapai percepatan yang dibutuhkan. Terdapat dua jenis transmisi mobil, yaitu transmisi otomatis dan transmisi manual. Pada mobil transmisi manual, cara ini dibatasi dengan rasio gigi. Misalnya ingin melaju lebih cepat, maka jangan menggunakan gigi 2. Gigi 2 membuat mobil susah menambah kecepatan.
Cara memindahkan gigi pada mobil manualnya adalah dengan menggunakan kerja kopling dan tuas perpindahan gigi. Sementara itu, pada mobil transmisi otomatis, kamu tidak perlu lagi kopling dan tuas perpindahan gigi seperti pada mobil manual. Transmisi otomatis pada mobil matic hanya cukup menggeser tuas dan menekan pedal gas sesuai kecepatan yang diinginkan. Jadi fungsi transmisi otomatis adalah untuk memindahkan gigi secara otomatis.
Ada tiga komponen pada mobil transmisi otomatis, yaitu torque converter (pengubah torsi), hydraulic control unit, dan planetary gear unit. Ketiga komponen ini bisa ditemukan pada oli transmisi. Jadi, oli transmisi otomatis tidak hanya berfungsi sebagai pelumas dan pendingin, tetapi juga memindahkan gigi.
Jenis Mobil Transmisi Otomatis
Seiring berkembangnya dunia otomotif, berkembang pula teknologi yang digunakan pada mobil. Termasuk juga perkembangan mobil transmisi otomatis.
Jenis ini dibedakan berdasarkan teknis kerja dan teknologinya. Apa saja jenis transmisi otomatis pada mobil?
1. AT Konvensional (Hydraulic Automated Transmission)
Cara kerja pada transmisi matik konvensional ini adalah menggunakan pengubah torsi (torque converters) yang menghasilkan energi kinetis dari tenaga mekanis, kemudian menyalurkannya ke driveshaft.
Torque converters pada mobil manual disebut kopling, dengan fungsi yang sama tetapi cara kerja berbeda. Mobil transmisi otomatis jenis ini di antaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
2. CVT (Continuous Variable Transmission)
Pada jenis ini, perpindahan dihasilkan dari perubahan diameter drive dan driven pulley. Sepasang komponen itu mengikuti putaran mesin mobil kemudian disambungkan dengan sabuk baja atau belt.
Kelebihan CVT dibandingkan AT adalah perpindahan yang lebih halus sehingga tidak terasa hentakan. Kerja mesin pada CVT juga lebih ringan dan sigap serta mampu mengefisiensi bahan bakar. Untuk menghasilkan tenaga yang besar, pengemudi tidak perlu RPM yang tinggi. Itu sebabnya penggunaan bahan bakar menjadi lebih irit.
Harga mobil transmisi otomatis jenis CVT memang lebih mahal, contohnya Toyota Yaris, Honda Brio, Honda Jazz, dan lainnya. Selain itu, mobil jenis hybrid juga sebagian besar menggunakan jenis CVT.
3. DCT (Dual Clutch Transmission)
Jenis ketiga adalah DCT. Sering juga disebut mobil transmisi manual yang diotomatiskan. Terdapat dua kopling ganda yang berfungsi pada gigi transmisi yang berbeda, yaitu ganjil dan genap. Dua kopling ini dikendalikan oleh komputer, maka dari itu termasuk mobil matik.
4. AMT (Automated Manual Transmission)
Hampir mirip dengan DCT, jenis transmisi ini adalah manual dan matik yang dikendalikan oleh aktuator secara otomatis. Transmisi otomatis pada mobil jenis ini memang tidak banyak karena menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara akibat hentakan yang cukup keras. Salah satu mobil dengan jenis transmisi ini adalah Suzuki Ignis.
Mengenal Kode pada Tuas Transmisi Otomatis
Kamu akan lebih mudah mengingat dan mengoperasikan tuas transmisi otomatis. Tidak seperti mobil manual, kode-kode pada tuas transmisi otomatis menggunakan huruf dari inisial fungsi kerjanya. Apa saja kode pada tuas transmisi otomatis mobil?
N (Netral) digunakan ketika mobil berhenti pada waktu yang cukup lama, contohnya saat macet. Pada transmisi manual juga terdapat posisi netral, saat tuas diposisikan di tengah. Kemudian P (Park) digunakan saat mobil dalam keadaan terparkir, agar mobil tidak bergerak. Tapi jangan gunakan posisi ini saat mobil parkir paralel ya.
R (Reverse) digunakan untuk mundur. D (Drive) untuk melajukan mobil. Tidak perlu menggeser tuas jika ingin melaju lebih cepat, cukup tekan pedal gas lebih dalam. D1 atau L (Low) dapat digunakan saat mobil berjalan di jalanan menanjak yang cukup curam. Kode ini diikuti angka 2 atau 3, ada pula kode +/-.
Itu dia informasi yang perlu kamu ketahui saat ingin membeli mobil transmisi otomatis. Dari penjelasan di atas, kamu lebih suka jenis transmisi otomatis yang mana?
Yang pasti, apabila kamu sudah memiliki mobil bertransmisi otomatis dan perlu perawatan mobil, cukup instal aplikasi Otoklix. Hampir semua jenis servis mobil bisa kamu temukan di Otoklix! Mulai dari ganti ban, oli, tune up, sampai dengan cuci mobil.