Kapan masa kadaluarsa ban mobil? Pertanyaan itu juga mungkin pernah kamu tanyakan ketika akan mengganti ban mobil. Wajar saja jika pemilik mobil menginginkan ban dengan kualitas terbaik karena ban berperan penting bagi keselamatan berkendara.

Namun, bagaimana cara menentukan masa kadaluarsa ban mobil? Memangnya ban mobil ada batas kedaluwarasanya?

Masa Kadaluarsa Ban Mobil

Ban mobil yang sudah tersimpan lama di gudang atau toko sebelumnya membuat pemilik mobil cukup panik. Pasalnya, ban terbuat dari karet dan kualitas karet bisa menurun seiring dengan waktu. Akan tetapi, apakah benar, menggunakan ban yang sudah tersimpan lama berbahaya?

Kode produksi

Ban memang memiliki kode produksi yang tercantum pada dinding ban. Kode ini yang biasanya dijadikan patokan menentukan batas kadaluarsa ban. Padahal, kode produksi ini tidak pasti menandakan kapan ban kadaluarsa. Kode produksi ini hanya menunjukan tahun produksi, tetapi tidak berpengaruh kepada batas kadaluarsa.

Akan tetapi, memang sebaiknya ban yang akan digunakan tidak lebih dari 3 sampai 5 tahun setelah waktu produksi.

Tidak ada patokan baku

Jadi, sebetulnya tidak ada patokan baku kapan masa kadaluarsa ban mobil. Usia pakai ban ditentukan sejak pertama kali dipasang di mobil. Umumnya, ban mobil boleh digunakan sampai dengan 5 atau 6 tahun. Meskipun ban sudah tersimpan selama 2 tahun, selama cara penyimpanannya benar, kekuatan dan kualitasnya tidak bermasalah. Selain itu, sebaiknya tidak ada ‘luka’ dan kondisi ban normal.

Oleh sebab itu, sebelum membeli dan memasang ban baru, sebaiknya kamu cek kembali kondisinya. Jangan sampai ada kerusakan sekecil apapun, misalnya baret, retak, benjol, atau luka pada dinding ban, sebaiknya tidak digunakan dan pilih ban yang lain. Ban yang sudah memiliki luka atau sudah terlalu lama, bahkan 6 tahun setelah masa produksi, kualitasnya sudah menurun. Karetnya mudah getas dan gampang pecah atau retak.

Tetap Lakukan Perawatan Ban Mobil

Jika sudah menemukan ban impian dan ban sudah diganti, tugas berikutnya adalah melakukan perawatan ban. Pasalnya, kode produksi hanya sebagai perkiraan usia ban. Kode produksi juga menandakan masa jaminan dari pabrik ke konsumen. Biasanya masa jaminan itu hangus dalam waktu lima tahun sejak produksi.

Meskipun masa jaminan sudah lewat, apabila kondisinya masih bagus, ban masih bisa dipakai kok. Apalagi ditambah dengan perawatan rutin. Masa kadaluarsa ban mobil bisa lebih panjang. Bagaimana cara menjaga ban agar selalu kayak pakai untuk jangka waktu yang lama?

Periksa tekanan angin ban secara rutin

Kamu bisa melakukan pemeriksaan tekanan angin ban setiap sebulan sekali. Tidak perlu repot, kamu bisa mendatangi bengkel ban terdekat, biasanya mereka memiliki jasa isi tekanan angin ban. 

Ban yang kurang tekanan bisa membuat mobil terasa berat ketika dikendarai dan sulit bergerak. Selain itu, konsumsi bahan bakar juga menjadi lebih boros karena mesin bekerja lebih berat. Sisi telapak ban juga bisa mengalami keausan karena tekanan ban bertumpu di sekitar dinding ban. Paling parah, ban bisa meledak.

Akan tetapi, tekanan ban yang berlebih juga tidak baik. Ban juga bisa gundul hanya pada bagian tengah akibat ban tidak sepenuhnya menapak jalanan. Ban yang terlalu keras juga mengurangi tingkat kenyamanan dan mobil lebih sulit dikendalikan. Penyebabnya adalah daya cengkeram ban terpusat di tengah saja dan tidak menapak sempurna pada jalanan.

Periksa kedalaman alur ban

Seperti yang kita ketahui, tonjolan atau alur ban ini berpengaruh terhadap daya cengkeramnya pada jalanan. Alur ini dinamakan dengan Tread Wear Indicator (TWI). tinggi idealnya adalah 1,6 mm. Jadi, kalau alurnya sudah sejajar tinggi telapak ban, sebaiknya ban segera diganti. Letak TWI juga bisa menjadi tanda tingkat keausan ban. Jika keausannya tidak merata, bisa jadi ada masalah pada suspensi maupun kemudi.

Rotasi ban

Apa itu rotasi ban? Rotasi ban adalah menukar tempat ban, misalnya ban depan kanan ditukar ke kiri, dan sebagainya. Rotasi ban ini disarankan dilakukan setiap 10.000 km sekali. Pada beberapa bengkel juga sudah menetapkan rotasi ban sebagai bagian dari servis berkala. Tujuan dari rotasi ban adalah agar seluruh ban memiliki tingkat keausan yang merata. Pasalnya, ban depan biasanya lebih cepat aus daripada ban belakang karena bebannya yang lebih besar ketika mobil dikendarai.

Memeriksa tutup pentil ban

Tutup pentil ban terkadang tidak terpasang dengan sempurna. Akibatnya, angin akan keluar dan lama kelamaan ban akan kempis. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, banyak bahaya apabila tekanan angin ban mobil berkurang.

Periksa kondisi velg

Velg juga merupakan satu kesatuan sistem roda kendaraan. Masalah yang biasanya terjadi pada velg adalah pecah. Jika velg pecah, ban mobil akan mendapat tekanan yang berat ketika kejadian. Ban bisa menjadi rusak, misalnya benjol atau robek. Velg yang rusak juga bisa membuat ban tidak seimbang. Oleh sebab itu, cara perbaikannya adalah dengan balancing.

Rutin spooring dan balancing

Kamu pasti sudah banyak mendengar tentang ini. Spooring artinya perawatan ban untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil agar mobil lebih mudah dikendalikan. Sementara itu balancing adalah menyamakan massa ban dengan cara membuat putaran ban pada velg tetap stabil. Melakukan spooring dan balancing yang rutin bisa meningkatkan keselamatan berkendara karena ban mobil lebih aman dalam bergerak.

Sebaiknya lakukan perawatan ban setiap 10.000 km sekali atau setiap 6 bulan. Jadi, masa kadaluarsa ban mobil bisa lebih lama dan kondisi ban selalu prima.

Kamu bisa mendatangi bengkel ban mobil terdekat di aplikasi Otoklix. Ada 2.000+ bengkel se-Jabodetabek yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa melihat rating bengkel tersebut dan harga layanan yang ditawarkan. Sehingga kamu hanya perlu membayar sesuai yang tertera di aplikasi. Yuk, jadwalkan servis ban mobil sekarang!