Ground effect jadi fenomena viral pada awal musim 2022. Fenomenal ground effect ini biasa terjadi pada mobil balap. Bagi Otofriends yang belum mengetahui, ground effect merupakan peningkatan gaya angkat objek yang berada pada ketinggian rendah dari tanah. Jika OtoFriends pernah melihat mobil balap, bagian bawah mobil terlihat hampir menyentuh tanah, hal inilah yang membuat mobil harus mengubah aliran udara yang ada di sekitar untuk mengurangi turbulensi udara sehingga mobil bisa menyalip. Tidak sampai disitu saja, ground effect juga menciptakan fenomena lain, yaitu porpoising dan downforce. Berikut informasi lengkapnya.
Daftar Isi
Apa Itu Ground Effect?
Secara sederhana, ground effect dan porpoising terjadi ketika bagian dasar mobil (lantai) terlalu dekat dengan tanah. Alhasil aliran udara terhenti dan membuat mobil terpental ke atas. Fenomena ground effect ini banyak dikeluhkan oleh pembalap karena dapat membuat hilangnya downforce. Downforce merupakan gaya turun atau gaya tekan ke bawah yang disebabkan oleh karakteristik aerodinamika mobil. Downforce ini penting karena dapat memungkinkan mobil untuk melaju lebih cepat melewati tikungan karena ban sudah memiliki kekuatan vertikal. Alhasil, cengkraman yang dihasilkan lebih banyak. Jika ground effect terus terjadi, bisa dipastikan pembalap akan kesulitan untuk menciptakan fenomena downforce ini.
Baca juga: 20 Mobil Balap Keren di Dunia, Tercepat 515 km/jam!
Penyebab Fenomena Ground Effect
Jika diperhatikan sekilas mungkin memang tidak ada perubahan pada desain mobil balap saat ini. Mobil balap sendiri memiliki desain unik dan berbeda dari mobil umum karena bentuknya yang dibuat rendah. Awal pembuatan desain mobil balap bertujuan untuk membuat mobil bisa seimbang dan stabil ketika digunakan melaju dan menyalip dengan kecepatan yang tinggi. Namun pada pramusim F1 2022 muncul desain baru mobil balap yang berbeda dengan tampilan terdahulunya. Model ini pun diuji, dan selidik punya selidik ternyata fenomena ground effect disebabkan oleh perubahan radikal regulasi teknik dan desain mobil balap.
Dalam perubahannya, mobil balap F1 ini mengusung fenomena downforce yang sempat berjaya di era 70-80an awal, yang diciptakan untuk menghasilkan daya tekan dengan mengubah bagian dasar mobil. Jika diperhatikan dengan seksama, bagian bawah mobil balap sekarang berbentuk menyerupai terowongan atau yang biasa disebut dengan Venturi Tunnel. Sedangkan pada desain mobil balap terdahulu, lantai mobil balap berbentuk datar.
Hal inilah yang menjadi penyebab fenomena ground effect dan menyulitkan para pembalap untuk bisa mengatur laju kecepatan mobil di area. Mobil balap jadi mudah terpental ke atas ke bawah ketika mencapai kecepatan tertentu di lintasan lurus.
Baca juga: Mobil Balap Keren, Super Cepat, Paling Ditunggu di Masa Depan
Cara Mengatasi Fenomena Ground Effect
Sayangnya, mengubah fenomena ground effect tidak semudah melakukan perbaikan pada mobil pada umumnya. Kabarnya, menjelang sesi tes pramusim F1 2022, para pembalap beserta tim berusaha mengatasi masalah dan tantangan ground effect ini dengan menaikkan tinggi mobil balap. Hal ini berfungsi untuk menahan bagian dasar mobil agar tidak otomatis turun di trek lurus.
Namun, hal ini tidak bisa dijadikan sebagai solusi yang tepat, mengingat kondisi desain mobil balap F1 saat ini bergantung pada ground effect untuk bisa menghasilkan downforce dan melaju dengan kecepatan maksimal di area. Jadi, desain mobil balap baru ini juga perlu melaju serendah mungkin. Meningkatkan ketinggian mobil bisa berisiko membuat mobil kehilangan waktu lap dalam beberapa detik.
Cara Menghentikan Ground Effect
Dihadapkan dengan dilema fenomena ground effect, akhirnya pada sesi tes pramusim F1 2022 yang diselenggarakan pada bulan Maret 2022 lalu, para pembalap dan tim menggunakan perangkat tambahan untuk mengurangi efek porpoising dan ground effect. Perangkat tersebut memang bisa mengurangi namun rawan membuat mobil semakin terguncang. Satu-satunya cara untuk bisa menghentikan fenomena ground effect ini adalah dengan menaikkan ketinggian kendaraan. Secara sederhana, semakin rendah ketinggian pengendara maka akan semakin banyak downforce yang dihasilkan sebagai akibat dari mobil ground effect yang baru.
Perawatan Mobil di Otoklix
Penting bagi OtoFriends pecinta mobil balap dan otomotif untuk mengetahui berbagai istilah fenomena dan komponen mesin mobil.
Baca juga: Catat Daftar Bengkel Mobil Balap di Jabodetabek
Hal ini berguna untuk membantu OtoFriends mengenali dan merawat mobil kesayangan OtoFriends dengan benar. Terkadang banyak ciri-ciri atau tanda-tanda kerusakan yang muncul namun tidak diketahui oleh pemiliknya. Alhasil, karena ketidaktahuan, tanda-tanda kerusakan tersebut dibiarkan dan menjadi penyebab kerusakan fatal pada mobil. Mengantisipasi hal tersebut, melakukan perawatan mobil secara rutin di bengkel bisa menjadi solusi. OtoFriends tidak perlu khawatir tidak mengetahui cara kerja atau istilah-istilah komponen dan kerusakannya. Karena tentu mobil OtoFriends akan ditangani langsung oleh tenaga ahli.
Otoklix adalah aplikasi booking service mobil yang memudahkan OtoFriends menemukan bengkel terdekat maupun layanan seperti ganti oli, ganti ban, tune-up, ganti aki, body repair, servis AC, detailing, hingga cuci mobil. Bermitra dengan 2000+ bengkel umum mobil pilihan di Jabodetabek, Otoklix telah menangani 50.000+ mobil. Harga transparan karena diberi tahu di awal boking. 100% refund jika harga di lokasi berbeda dengan harga booking.
Otoklix, Your Trusted Automotive Partner.
Pertanyaan Seputar Ground Effect
Ground effect merupakan peningkatan gaya angkat objek yang berada pada ketinggian rendah dari tanah.
Fenomena ground effect F1 muncul akibat desain baru mobil balap yang berbeda dengan tampilan terdahulunya. Model ini pun diuji, dan selidik punya selidik ternyata fenomena ground effect disebabkan oleh perubahan radikal regulasi teknik dan desain mobil balap.
Jadi Porpoising merupakan fenomena aerodinamis yang mengembalikan konsep ground effect pada sesi tes pramusim F1 tahun ini.