Compression ratio dan compression merupakan komponen penting kendaraan yang memiliki fungsi berbeda. Namun, banyak pemilik kendaraan yang menganggap keduanya adalah hal yang sama. Oleh sebab itu, pahami perbedaan compression ratio dan compression dalam artikel berikut ini!
Daftar Isi
Perbedaan Compression Ratio dan Compression
1. Compression ratio
Compression ratio adalah rasio antara kombinasi volume tabung dan ruang bakar saat piston ada di batas bawah dan volume saat piston di batas atas. Semakin besar rasio kompresi, maka semakin banyak energi mekanik yang didapatkan mesin dari campuran udara dan bahan bakarnya. Dengan demikian, bahan bakar yang terbakar akan semakin banyak.
Compression ratio juga menentukan kandungan Research Octane Number (RON) yang ada dalam bahan bakar yang digunakan. Semakin tinggi compression ratio, maka dibutuhkan RON yang semakin besar. Apabila compression ratio tidak sesuai dengan RON, itu akan menyebabkan knocking atau ngelitik.
Untuk mengetahui perbandingan rasio, lihatlah besar silinder pada mobil. Sebab, besaran silinder setiap mobil berbeda-beda, sehingga pengukuran rasio harus dilakukan dengan teliti. Selain itu, pemilihan bahan bakar yang tepat juga menentukan perbandingan piston.
2. Compression
Compression adalah suatu indikator yang memperlihatkan jumlah tekanan di dalam silinder mesin kendaraan. Proses compression tersebut terjadi ketika piston menyemprotkan bahan bakar yang selanjutnya ditangkap oleh api busi.
Tekanan yang ada di dalam silinder tersebut harus dicek secara teratur agar terhindar dari kebocoran compression di mesin mobil. Ada beberapa penyebab terjadinya kompresi pada silinder, misalnya jarak yang longgar antara liner dan seher. Selain itu, kompresi juga bisa terjadi akibat ring seher lemah sehingga tidak bisa bekerja dengan baik di silinder mesin.
Perlu diketahui, apabila kebocoran mesin tidak segera ditangani, itu akan menyebabkan kerusakan parah. Kebocoran mesin bisa mengakibatkan lemahnya kinerja mesin hingga tidak dapat dihidupkan sama sekali.
Baca juga: Daftar Oktan Bensin Jenis Premium dan Oktan BBM Lainnya
Langkah-langkah Mengukur Kompresi Mesin
Untuk mengukur kompresi mesin, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Siapkan alat berupa compression gauge yang dihubungkan ke dalam lubang besi melalui adaptor. Kemudian, tekan elektrik starter agar mesin kendaraan menyala.
Saat mengukur kompresi mesin, perhatikan besaran tekanan pada silinder. Lihatlah jarum penunjuk yang ada di compression gauge guna memastikan tekanan sudah sesuai dengan kebutuhan silinder. Tekanan yang tepat akan menghasilkan tenaga besar bagi mesin mobil sehingga mobil dapat bergerak dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, jangan lupa untuk mengecek komponen karbu dan kopling. Lakukan pengecekan ketika tekanan dalam silinder dalam jumlah yang besar, akan tetapi kompresi masih bocor dan kinerja tidak maksimal.
Baca juga: 44 Komponen Mesin Mobil, Lengkap Fungsi dan Bagiannya
Jenis-Jenis Bahan Bakar Sesuai Kompresi
Kendaraan bermotor memiliki beberapa jenis bahan bakar yang harus disesuaikan dengan karakteristik mesin. Perlu diketahui, terdapat perbedaan jenis bahan bakar yang ada di setiap negara. Misalnya, Indonesia memiliki empat jenis bahan bakar yang dapat digunakan, seperti Pertalite, Pertamax, Premium, dan Pertamax Turbo. Kesesuaian bahan bakar dengan mesin bisa diketahui melalui oktan yang diukur dengan membandingkan rasio pada kompresi.
Berikut beberapa jenis bahan bakar untuk mesin mobil yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi dari pabrik.
1. Premium
Bahan bakar premium berwarna kuning memiliki oktan dengan nilai paling rendah sebesar 88. Sementara, jumlah rasio pada kompresi mesin mobil yang menggunakan bensin adalah 9:1. Selain itu, kecepatan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin termasuk rendah dan menghasilkan emisi yang cukup tinggi.
2. Pertalite
Pertalite adalah jenis bahan bakar kedua yang dapat digunakan untuk mesin mobil dengan oktan 90. perbandingan kompresi pada mesin mobil yang menggunakan bahan bakar pertalite antara 9:1 hingga 10:1. Identik dengan warna hijau gelap, bahan bakar pertalite dapat menghasilkan tarikan mesin yang lebih halus apabila dibandingkan dengan premium.
3. Pertamax Biru
Pertamax Biru merupakan bahan bakar pertamax yang paling sering digunakan untuk mobil. Pertamax dinilai sebagai bahan bakar yang ideal. Kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar Pertamax rata-rata memiliki besaran oktan sebesar 92 dengan rasio 10:1 hingga 11:1. Besaran rasio itu bisa dilihat dari spesifikasi kendaraan yang telah ditentukan pabrik.
4. Pertamax Racing
Pertamax Racing adalah jenis bahan bakar yang biasa digunakan untuk kendaraan berkecepatan sangat tinggi. Sementara itu, besaran oktan pada kendaraan yang menggunakan bahan bakar ini adalah di atas 100 dengan perbandingan rasio pada kompresi sebesar 13:1.
Seperti diketahui, oktan yang ada di dalam bahan bakar kendaraan dapat menentukan besarnya tekanan yang dihasilkan. Jika oktan dalam jumlah rendah, itu artinya bahan bakar dapat di-starter campur secara cepat dengan udara.
Selain itu, besaran oktan dengan rasio pada kendaraan dapat mengetahui besarnya emisi yang akan dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Kendaraan yang memiliki rasio lebih tinggi dapat menghasilkan emisi yang rendah.
Sementara, penggunaan bahan bakar yang salah bisa menyebabkan mesin rusak. Sehingga, mesin mobil tidak dapat digunakan untuk melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan bisa mati total.
Baca juga: Mesin Mobil Pincang Saat RPM Rendah? Ini Penyebabnya!
Itulah penjelasan mengenai perbedaan compression ratio dan compression serta jenis-jenis bahan bakar yang sesuai kompresi. Apabila mobil OtoFriends mengalami kendala, jangan lupa bawa ke bengkel terdekat, ya. OtoFriends bisa mendapatkan penawaran harga menarik dengan melakukan booking online lewat aplikasi Otoklix. Selain itu, dapatkan jaminan bebas antrian!
Pertanyaan Seputar Compression Ratio
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume silinder saat piston ada di titik yang paling terendah dan tertinggi. Jika perbandingan yang ada di piston ini semakin tinggi, artinya bahan bakar yang digunakan dalam jumlah besar.
Perbandingan kompresi biasa ditulis dengan format “Comp. Ratio : 10 : 1” atau dengan nilai berapa pun asal angka di belakang tetap bernilai 1. Artinya, angka pertama (10) menandakan volume total ruang mesin 10 kali lebih besar dari volume ruang bakar.
Pertalite direkomendasikan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9:1 hingga 10:1.