Produsen mobil memudahkan pengguna untuk memeriksa kondisi oli, caranya adalah dengan menggunakan dipstick oli. Tetapi, apakah kamu sudah tahu cara membaca dipstick oli mobil?
Membaca sampel oli pada dipstick dapat membuat kita mengetahui kondisi oli secara kualitas dan volume dari luar mesin. Sebelum mengetahui caranya, mari kita bahas tentang dipstick oli.
Daftar Isi
Apa Itu Dipstick Oli?
Dipstick oli memiliki bentuk yang kepalanya berbentuk lingkaran. Biasanya berwarna terang seperti kuning, merah, atau putih untuk memudahkan penarikan dipstick menggunakan jari. Sementara itu untuk batang dipstick terbuat dari pelat besi tipis dengan panjang yang sudah disesuaikan dengan posisi oli di dalam carter mesin.
Dipstick ini sudah disediakan oleh produsen, jadi bukan spare part aftermarket yang perlu dibeli, kecuali kondisinya sudah perlu diganti karena rusak. Kalau rusak, dipstick bisa dibeli dengan harga sekitar Rp100 ribuan.
Cara Membaca Dipstick Oli Mobil
Oli yang menempel di dipstick dapat kita analisis dari segi kualitas dan kuantitasnya. Oli mesin umumnya berwarna kuning kecokelatan dan bening. Jika warna oli yang terlihat di dipstik berwarna hitam dan keruh, artinya oli sudah jelek dan butuh diganti.
Selain itu, volume atau takaran oli juga dapat ditunjukkan melalui dipstick. Ada 3 kondisi volume oli mobil.
- Oli Rendah (L)
Posisi batas oli pada dipstick berada di bawah huruf L yang artinya LOW. Jika menemukan kondisi ini pada dipstick, artinya oli perlu ditambah. Kemungkinan terjadi kebocoran atau rembes oli di sekitar mesin.
Perlu diperhatikan sebelum menambahkan oli. Kamu harus menambah oli dengan spesifikasi dan karakter yang sama, termasuk sebaiknya menggunakan merek yang sama.
- Oli Normal
Posisi batas olinya berada di antara LOW dan Full. Ini menandakan bahwa oli masih cukup dan tidak ada masalah.
- Oli Berlebih
Posisinya berada di atas tanda F (Full) atau batas maksimum. Artinya oli terlalu penuh dan perlu dikeluarkan sedikit. Oli yang terlalu banyak berada di dalam mesin akan membuat kerja mesin menjadi berat karena poros mesin terendam oli.
Jadi, sudah paham cara membaca dipstick oli mobil kan?
Cara Mengecek Kondisi Oli Menggunakan Dipstick
Kalau sudah paham cara membaca dipstick oli mobil, saatnya mengetahui cara cek kondisi oli menggunakan dipstick. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada cara-cara yang perlu dilakukan saat membaca kondisi oli menggunakan dipstick.
1. Parkir mobil di tempat yang rata
Memarkir mobil di tempat yang rata akan membuat pembacaan dipstick menjadi lebih akurat.
2. Menyalakan mesin
Sebelum memeriksa kondisi oli memang disarankan untuk menyalakan mesin mobil. Mobil yang mesinnya baru saja berhenti bekerja artinya oli masih bersirkulasi sampai turun ke penampungan. Mobil bisa dinyalakan sejenak kemudian matikan dan diamkan selama 10 menit agar mesin menjadi dingin kembali.
3. Buka kap mobil
Setelah itu kamu bisa membuka kap mobil dan mencari tempat oli. Kemudian cabut dipstick olinya. Posisi dipstick pada mobil bisa berbeda-beda tetapi mudah ditemukan karena tutupnya yang berwarna terang.
4. Cabut dipstick
Kamu tidak bisa langsung membaca kondisi oli ketika dipstik dicabut. Karena oli yang menempel dalam dipstik bukan kondisi riil. Bersihkan dahulu dipstik menggunakan kain bersih, kemudian celup dan angkat kembali. Hasil itulah yang bisa dibaca karena merupakan kondisi akurat oli mesin mobil.
Itu tadi adalah cara mengecek kondisi oli menggunakan dipstick.
Dampak Menggunakan Oli Mesin yang Sudah Jelek
Oli berfungsi untuk melumasi komponen internal mesin yang terbuat dari logam agar tidak saling bergesekan dan menghancurkan. Maka dari itu, sangat penting menjaga kualitas dan kuantitas oli mesin dengan cara membaca dipstick oli mobil.
Waktu yang direkomendasikan untuk mengganti oli mesin adalah sekitar 5.0000 – 10.000 km atau 3 sampai dengan 6 bulan. Ini dia dampaknya jika oli tidak rajin diganti sehingga oli jelek yang bersirkulasi di dalam mesin.
1. Mesin tidak bertenaga
Akibat yang pertama adalah mesin menjadi tidak bertenaga akibat kualitas oli yang menurun karena melewati batas pemakaian. Oli menjadi tidak bisa melumasi komponen mesin secara menyeluruh sehingga performanya menurun.
2. Boros bensin
Dampak yang kedua adalah pemakaian bensin menjadi lebih boros. Hal ini disebabkan oleh kinerja mesin yang lebih berat akibat oli yang tidak berfungsi maksimal. Sehingga mesin memerlukan suplai bahan bakar lebih banyak untuk mengolah tarikan kendaraan.
3. Mesin overheat
Oli yang sudah jelek juga akan membuat mesin mudah overheat karena tidak dapat menahan gesekan. Oli tidak dapat melakukan fungsi maksimalnya sebagai fluida pendingin mesin.
4. Komponen mesin cepat aus
Gesekan antar komponen akan membuat komponen mesin menjadi cepat aus. Selain itu juga akan timbul kerak oli pada dinding mesin.
5. Turun mesin
Oli yang sudah menjadi kerak mengakibatkan kompresi lebih lemah dan performa mobil menurun. Kalau dipaksa, dapat mengakibatkan turun mesin atau overhaul. Maka dari itu, rajin mengecek kondisi mesin dengan cara membaca dipstick oli mobil ya agar tidak terjadi turun mesin.
Kondisi oli yang kurang atau berlebih keduanya berdampak tidak baik pada mobil. Sehingga, kamu perlu mengetahui cara membaca dipstick oli mobil agar bisa mengeceknya sendiri di rumah sebelum membawanya ke bengkel terdekat.
Sudah waktunya ganti oli? Yuk, instal Otoklix, booking sekarang, dan dapatkan harga ganti oli terbaik dengan kualitas orisinal di bengkel terdekat.