Berkat banyaknya pergelaran balap di Indonesia, banyak pemilik kendaraan yang tergoda mengganti ban mobilnya dengan ban semi slick. Ban semi slick ini menarik sebab dari segi tampilan saja sudah beda dari ban standar. 

Ban ini memiliki desain tapak dan kompon yang sangat sporty, apalagi bila ditambah dengan tulisan atau tyre bomb yang mengekspos merek dari ban tersebut, membuat mobil semakin gagah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengganti ban ke ban semi slick ini. Berikut ulasan selengkapnya:

Kelebihan dan Kekurangan Ban Semi Slick

Selain bisa membuat mobil OtoFriends tampak lebih keren, ternyata ada kelebihan lain dari pemakaian ban semi slick untuk berkendara sehari-hari. Pertama, menawarkan grip yang lebih kuat di aspal. Mengingat, ban semi slick memang dirancang dari kompon yang lebih lunak dan komposisi ultra-high performance (UHP). 

Hal itulah yang meningkatkan grip pada ban ini, sehingga lebih memberi handling dan kestabilan yang lebih baik saat dibawa ngebut. Kedua, Alur ban semi slick yang lebih sedikit membuat lebih banyak permukaan karet ban menempel ke jalan. Hal itu juga berperan menguatkan daya cengkram ban semi slick di berbagai medan jalan.

Namun, ban semi slick juga memiliki kekurangan bila dipakai untuk berkendara sehari-hari. Pertama, tapak asimetris serta minim alur pada ban semi slick menimbulkan suara yang lebih berisik. Akan tetapi, untuk beberapa pengendara hal ini tidak begitu mengganggu, dan ada juga yang menganggap tidak terlalu bising sampai ke dalam kabin, apalagi yang mobilnya menggunakan knalpot racing.

Kedua, ukuran ban semi slick lebih terbatas. Ban yang memang dirancang untuk balap ini, memiliki profil dinding lebih tipis dibanding ban standar. Rata-rata hanya tersedia dengan profil 50 dan lebar telapak antara 195-215 saja. 

Ketiga, cepat aus. Ban semi slick memang dirancang dengan ketebalan kembangan yang lebih tipis daripada ban standar. Pada ban standar tread wear indicator (TWI) atau indikator tingkat keausan bannya bisa mencapai 260, sedangkan ban semi slick hanya 160.

Keempat, bantingannya saat di tikungan lebih keras dibanding ban biasa. 

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, belum ada pakar otomotif yang melarang pemakaian ban semi slick untuk harian, dan dianggap sah-sah saja. Asal cermat saat memilih ban semi slick yang sesuai dengan tipe mobil OtoFriends, demikian pula dengan pemasangan dan pemakaiannya.

Baca juga: Kenali 11 Jenis Ban Mobil Berdasarkan Fungsi dan Ulirnya

Tips Aman Menggunakan Ban Semi Slick buat Harian

Berikut tips aman menggunakan ban semi slick untuk berkendara sehari-hari:

1. Pilih yang ukurannya sesuai dengan tipe mobil

Bila kamu belum tahu ukuran yang pas dengan tipe mobil OtoFriends, coba cek dinding samping ban bawaan pabrik mobil kamu, ada kode kombinasi huruf dan angka seperti ini P216/54R14 97V. Adapun 3 angka pertama di kode tersebut yaitu angka 216 menunjukkan lebar telapak ban dalam satuan mm. Lalu, 2 angka selanjutnya yakni 54 menunjukkan aspek rasio ketebalan ban, dalam persentase atas lebar tapaknya. Dua angka setelah huruf R yaitu angka 14 menunjukkan diameter velg dalam satuan inci, dan dua angka terakhir yakni 97 menunjukkan indeks beban maksimum. 

Idealnya, untuk modifikasi diperbolehkan untuk mengganti diameter velg-nya tidak lebih dari 1-2 inch ukuran ban bawaan. Misal ukuran ban mobilmu adalah R18, maka ukuran yang cocok adalah R19, dan R20.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Membaca Ukuran Ban Mobil yang Benar

2. Cek usia ban mobil

Faktor lain yang tak boleh dilewatkan adalah terkait usia ban mobil. Ya, ban juga punya tanggal kadaluarsanya, untuk itu pastikan sebelum membeli ban semi slick, cek dulu tanggalnya. 

Usia ban bisa dicek di tubuh ban itu sendiri, biasanya di samping kode DOT, ada kode empat digit angka seperti 0313. Dua angka pertama menunjukkan waktu pembuatan, yakni di minggu ketiga, dan dua angka terakhir menunjukkan tahun produksi, yaitu 2013.

Pastikan tahun pembuatannya masih baru. Lantaran, meski belum pernah digunakan, pasti beda kualitasnya antara yang baru dan yang lama. Apalagi, ban semi slick lebih mudah aus ketimbang ban biasa, jadi sebisa mungkin pilih ban yang tahun pembuatannya masih sangat baru. 

Perhatikan juga tempat penyimpanannya, hindari membeli ban yang disimpan di tempat lembab atau sudah terkena sinar matahari langsung dalam jangka waktu tertentu. Jangan pula terlalu perhitungan saat hendak membeli ban baru. Sebaiknya jangan asal pilih ban yang murah saja, tapi cermati juga kualitas, tempat membelinya, dan lain sebagainya. 

3. Jangan terlalu sering dibawa saat hujan

Usai menemukan ban yang pas dan sudah dipasangi dengan baik, kini saatnya memperhatikan hal lain terkait pemakaian sehari-hari. Upayakan jangan terlalu sering membawa kendaraan di medan jalan yang basah atau saat musim hujan.

Sebab, meski ban semi slick memiliki grip dan daya cengkram yang kuat, namun bila bersentuhan dengan jalan yang basah, kontrolnya jadi berkurang. Mengingat ulir kembangan ban semi slick memang tidak sebanyak ban standar. Padahal, ulir kembangan ini penting sebagai pemecah genangan air dan memaksimalkan traksi ban ke jalan.

Namun, bila terpaksa membawa kendaraan melaju di jalanan basah, pastikan tekanan udara ban berada di angka 32 hingga 35 psi. Hal ini penting untuk mencegah kendaraan melayang saat dibawa berkendara di medan yang basah dengan kecepatan tertentu.

Tips tambahan buat OtoFriends; upayakan membeli ban hanya di tempat yang resmi dan terpercaya. Atau sekalian saja, cari bengkel ganti ban yang terpercaya yang juga melayani pemasangan ban mobil langsung jika memang butuh langsung diganti. Kamu bisa membuat janji bongkar pasang ban dengan mudah lewat aplikasi Otoklix. Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Yuk, jadwalkan servis bongkar pasang ban mobil kamu melalui Otoklix!