Teknologi turbocharger saat ini sudah semakin banyak digunakan oleh produsen mobil. Namun, teknologi tersebut juga memiliki kelemahan yaitu adanya kemungkinan terjadinya kondisi turbo lag.
Turbo lag merupakan salah satu permasalahan umum yang kerap terjadi pada mobil dengan mesin turbo yang bisa direduksi dengan komponen ini. Namun, OtoFriends tidak perlu khawatir karena sudah ada teknologi yang dapat mengurangi efek turbo lag.
Simak penjelasan lengkap mengenai apa itu turbo lag, penyebab, dan cara mengatasinya di bawah ini.
Baca juga: Tak Sulit, Ini Cara Pasang Turbo di Mobil
Daftar Isi
Apa Itu Turbo Lag?
Berkendara di kecepatan rendah atau dengan putaran mesin yang rendah akan membuat debit gas buang yang dihasilkan mesin hanya sedikit dan berefek pada putaran kipas turbin yang pelan.
Saat OtoFriends menginjak pedal gas untuk membangun kecepatan secara tiba-tiba, mesin memerlukan waktu dalam menghasilkan debit gas buang yang banyak.
Hal serupa terjadi pada kipas turbin turbo yang membutuhkan jeda waktu untuk berputar lebih kencang dan memberikan tekanan udara ke ruang bakar. Jeda waktu itulah yang dinamakan turbo lag.
Dalam dunia otomotif, turbo lag adalah jeda pada akselerasi mobil yang disebabkan oleh perbedaan waktu respon antara meningkatnya putaran mesin dengan dorongan tambahan dari teknologi turbocharger.
Singkatnya, turbo lag merupakan waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk mencapai
kecepatan yang dibutuhkan setelah pengemudi menekan pedal pegas. Disebut turbo lag karena ada jeda waktu ketika turbo melakukan spooling saat putaran mesin naik di awal untuk menghasilkan dorongan.
Semakin besar unit turbo pada sebuah mobil, maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya turbo lag.
Baca juga: Oversteer: Penyebab serta Cara Mengatasinya
Penyebab Turbo Lag
Turbo lag bisa terjadi karena turbocharger bergantung pada penimbunan tekanan gas buang untuk menggerakkan turbin. Setiap komponen dalam turbocharger sejatinya memiliki kecenderungan untuk tetap diam atau tidak berubah.
Komponen ini meliputi aliran udara baik di bagian intake maupun exhaust, serta turbin dan kompresor turbo itu sendiri. Itulah mengapa turbocharger yang sumber tenaganya berasal dari aliran gas buang yang keluar dari mesin tidak dapat berputar dan menyuplai dorongan yang cukup jika kecepatan masih terlalu rendah.
Kompresor yang lebih kecil memang dapat membuat mobil berakselerasi lebih cepat, namun tidak dapat memberikan dorongan yang cukup dan sebaliknya. Untuk meminimalisir turbo lag, kemampuan intake dan exhaust mesin dalam menerima dan mengeluarkan udara haruslah seimbang dengan kemampuan turbocharger.
Baca juga: Anti-Lock Braking System, Fitur Keselamatan Mobil Modern
Cara Mengurangi Efek Turbo Lag
Ketika mobil OtoFriends mengalami gejala turbo lag, jangan panik dan tetap tenang karena saat ini ada sejumlah cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara mengurangi efek turbo lag yang dapat dilakukan:
Menggunakan Electrically Assisted Turbocharger (EAT)
Salah satu cara untuk mengurangi efek turbo lag adalah dengan electrically assisted turbocharger (EAT). EAT merupakan motor listrik yang apabila putaran mesin rendah, maka
EAT akan memberikan tambahan tekanan agar dorongan menjadi konstan.
Dengan memanfaatkan EAT, daya yang dihasilkan oleh mesin pada putaran mesin rendah akan mengalami kenaikan. Selain EAT, OtoFriends juga dapat memasang komponen turbo terbaru agar mendongkrak tenaga mesin berkapasitas kecil menjadi lebih besar.
Memanfaatkan teknologi Variable Geometry Turbo (VGT)
Turbocharger yang ada saat ini kebanyakan sudah mengalami perkembangan yang menggunakan baling-baling variabel atau Variable Geometry Turbo untuk mengontrol aliran gas buang terhadap bilah turbin.
Cara kerja VGT sebenarnya tidak jauh berbeda dengan turbo pada umumnya. Hanya saja, VGT memiliki baling-baling yang dapat disesuaikan di sekitar turbin utama.
Baling-baling variabel tersebut dapat berubah sudut sesuai putaran mesin untuk menghindari terjadinya turbo lag dan mendapatkan torsi tinggi pada putaran mesin yang rendah serta efisiensi penggunaan bahan bakar.
Cara kerjanya dimulai dari baling-baling sudut yang dapat mengoptimalkan dorongan di rpm rendah ketika arah aliran gas buang berada di sudut yang hampir tertutup. Sudut baling-baling juga akan mengarahkan gas buang untuk mengenai bilah pada sudut yang tepat.
Menggunakan teknik twin charger
Solusi lain yang dapat mengurangi efek turbo lag yaitu menggunakan teknik twin charger, dimana peran turbo kecil digantikan oleh supercharger. Twin charger merupakan gabungan dari dua keuntungan sistem forced induction antara exhaust (turbocharger) dan engine driven (supercharge).
Supercharger akan mulai aktif saat mesin dalam putaran normal (idle) dan beroperasi sampai dapat dialihkan ke turbocharger. Turbocharger baru mulai aktif pada putaran lebih tinggi yang merupakan rentang optimalnya.
Nah, itu dia cara mengatasi permasalahan turbo lag. Untuk mencegah turbo lag sering terjadi, sebaiknya OtoFriends melakukan servis secara berkala untuk dapat mendeteksi adanya kerusakan pada mobil dengan lebih cepat. OtoFriends bisa menggunakan aplikasi Otoklix untuk menemukan bengkel terpercaya.
Melalui aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa menemukan 2000+ bengkel yang bisa memudahkan kamu mendapatkan layanan seperti ganti oli, ganti ban, tune up, ganti aki, body repair, servis AC hingga cuci mobil.
Selain memudahkan mencari bengkel, kita juga bisa melakukan booking service sekaligus melihat harganya. Di sana, ada banyak promo yang bisa kita temukan dan gunakan untuk servis atau sekadar cuci mobil dengan harga yang terjangkau.
Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking. Segera booking servis di aplikasi Otoklix sekarang juga dan dapatkan penawaran menarik lainnya!
Pertanyaan Seputar Turbo Lag
Turbo lag merupakan waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk mencapai
kecepatan yang dibutuhkan setelah pengemudi menekan pedal pegas.
Turbo lag bisa terjadi karena turbocharger bergantung pada penimbunan tekanan gas buang untuk menggerakkan turbin.
Ada tiga cara untuk mengatasi turbo lag yaitu dengan menggunakan Electrically Assisted Turbocharger (EAT), memanfaatkan teknologi Variable Geometry Turbo (VGT), atau Menggunakan teknik twin charger.