Demi menjaga kondisi lingkungan yang sehat, saat ini kendaraan bermotor perlu dilakukan uji emisi. Mobil-mobil yang tidak lolos uji emisi artinya ada masalah pada mesinnya.
Perlu kamu ketahui bahwa emisi dari kendaraan menyumbang polusi yang cukup besar terhadap pemanasan global. Tetapi selain itu, uji emisi kendaraan juga bisa mendeteksi apakah kendaraan masih dalam kondisi sehat atau tidak.
Lalu, apa yang membuat kendaraan tidak lolos uji emisi?
Daftar Isi
Penyebab Tidak Lolos Uji Emisi Kendaraan
Beberapa hal di bawah ini dapat menjadi penyebab mobil tidak lolos uji emisi. Kamu bisa menghindarinya sebelum terjadi masalah yang lebih serius pada mobil.
1. Telat ganti oli
Telat ganti oli ternyata dapat memengaruhi kadar emisi yang dihasilkan oleh mesin. Penyebabnya adalah karena terjadi proses pembakaran yang tidak sempurna ketika telat melakukan ganti oli. Kualitas oli mesin yang jelek dapat mengganggu proses timing pengapian mesin.
Timing pengapian mesin yang tidak sesuai akan membuat pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga meningkatkan emisi gas buang. Oli yang sudah lama tidak diganti juga membuat gesekan antar komponen meningkat. Jadi, selain meningkatkan kadar emisi gas buang, telat ganti oli juga bisa menurunkan kualitas kerja mesin.
2. Salah pilih BBM
Menggunakan BBM dengan oktan yang tidak sesuai juga dapat mengganggu proses pengapian. Idealnya, RON (Research Octane Number) bahan bakar mobil harus sesuai dengan rasio kompresi mesin.
Rasio kompresi mesin adalah perbandingan volume silinder saat piston berada di titik paling rendah dan posisi piston saat di titik paling atas. Semakin tinggi hasil rasionya, artinya udara yang terkompresi semakin banyak. Bahan bakar yang terbakar juga semakin banyak.
Rasio kompresi ini menentukan oktan bahan bakar yang wajib digunakan. Semakin tinggi rasionya, maka semakin besar oktan bahan bakar yang digunakan. Kalau tidak sesuai, mesin akan rentan mengalami knocking atau ngelitik.
3. Tidak rajin servis berkala
Kedua hal di atas hanyalah sebagian kecil penyebab tidak lolos uji emisi karena kadar emisi kendaraan yang tinggi. Kalau mobil tidak rajin servis berkala juga bisa menghasilkan emisi gas buang yang tinggi.
Contohnya, filter udara yang kotor. Kalau filter udara kotor, oksigen yang masuk ke ruang bakar akan berkurang. Hal ini membuat bahan bakar yang terbakar lebih banyak. Ini dapat dikatakan sebagai proses pembakaran tidak sempurna. Jadi, lakukan servis berkala untuk menjaga kondisi mesin mobil kamu ya.
Tips Mengurangi Emisi Gas Buang
Kita sudah membahas penyebab tidak lolos uji emisi, lalu bagaimana cara mengurangi emisi gas buang selain rajin ganti oli dan pakai BBM dengan oktan sesuai?
Meskipun sudah melakukan ganti oli secara rutin dan menggunakan BBM berkualitas, tetapi mobil tetap bisa saja tidak lolos uji emisi. Paling tidak ada tiga hal perawatan khusus untuk menurunkan kadar emisi gas buang.
Pertama adalah tune up berkala khususnya pengecekan filter udara, busi, dan feeler gauge. Yang kedua adalah membersihkan nozzle pada mobil injeksi maupun non injeksi. Yang ketiga adalah membersihkan filter bensin.
1. Tune up mobil
Mobil memang disarankan untuk dilakukan tune up secara berkala setiap 10.000 km. Tetapi akan lebih baik jika dilakukan kurang dari itu, misalnya ketika 8.000 km. Sebabnya, mungkin engine hour berbeda dengan odometer. Sehingga sebaiknya dilakukan tune up lebih cepat. Khusus untuk mobil Honda juga klepnya harus disesuaikan lagi setiap 8.000 km.
Agar lebih yakin lagi, kamu bisa melakukan tune up mesin dengan tune-up semi sport (TUSS). Ketika melakukan tune up ini, pastikan ruang bakar juga dibersihkan, cek busi, koil, dan bersihkan throttle intake.
2. Membersihkan nozzle
Kedua, hal yang sering terlupakan adalah membersihkan nozzle. Pembersihkan ini menggunakan alat ultrasonic dengan tujuan merontokkan kerak dan kotoran. Disarankan waktu membersihkannya sekitar 10.000 km sampai dengan 40.000 km.
3. Membersihkan filter bensin
Jangan lupa juga untuk membersihkan filter bensin. Kalau usia pakai filter bensin sudah habis, sebaiknya diganti dengan yang baru.Filter bensin yang jarang dibersihkan akan menimbulkan kerak. Bahkan pompa bensin juga bisa harus ikut diganti. Kalau komponen ini sudah aus, pembakaran menjadi kurang baik dan mobil harus turun mesin.
Kompresi ini menunjukkan kompresi kendaraan yang mulai bocor. Tetapi perlu dipastikan kembali di bengkel, apakah mobil perlu turun mesin atau tidak. Ada cara mengetahui apakah mobil perlu turun mesin atau tidak tanpa membongkar mesin, yaitu dengan cara membuka penutup oli dalam kondisi mesin menyala.
Jika terdapat uap yang berlebihan pada oli, artinya ring piston atau piston sudah melemah. Lakukan pengecekan kendaraan ketika merasa ada yang tidak beres pada mobil ya.
Syarat Lulus Uji Emisi
Sebagai informasi tambahan, ini dia syarat uji emisi bagi kendaraan. Ada beberapa jenis kategori dengan nilai standarnya masing-masing yang menjadi pembatas kendaraan tidak lolos uji emisi.
Mobil berbahan bakar bensin dibagi lagi menjadi produksi di bawah 2007 dan di atas 2007. Mobil yang diproduksi di bawah 2007 harus memiliki kadar CO2 di bawah 3%, sementara untuk mobil di atas 2007 harus kurang dari 1.5%.
Kemudian untuk mobil diesel dengan bobot kendaraan 3,5 ton, dibagi menjadi tahun produksi di atas 2010 dan di bawah 2010. Mobil diesel di atas 2010 harus memiliki kadar opasitas di bawah 40%, sementara kadar opasitas mobil diesel yang di bawah 2010 tidak boleh lebih dari 50%.
Jadi, sudah paham kan penyebab mobil tidak lolos uji emisi? Lakukan perawatan berkala, terutama tune up mobil di bengkel terdekat ya.
Di aplikasi Otoklix juga ada promo tune up lho. Tidak perlu khawatir, ada garansi servis selama 30 hari setelah pengerjaan. Yuk, tune up di bengkel terdekat!