Pernahkah kamu mendengar tentang kisah Tanjakan Emen Subang? Tanjakan yang berada di Kampung Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang itu terkenal dengan cerita misteri dan dikenal angker. Hii…

Memangnya apa sih penyebab misteri Tanjakan Emen Subang terkenal angker?

Tanjakan yang Menelan Banyak Korban

Bagi kamu yang pernah mendengar cerita ini pasti sudah tahu bahwa Tanjakan Emen Subang telah menelan banyak korban. Banyak pengendara yang tewas saat melintas di tanjakan ini. Jika kita berpikir rasional, penyebab banyaknya korban tewas di sana adalah kondisi kendaraan yang tak laik jalan dan juga kesalahan pengemudi ketika melintasi tanjakan ini.

Tetapi tidak sedikit juga yang percaya bahwa korban kecelakaan tanjakan emen ini disebabkan oleh gangguan makhluk astral bernama Emen. Kecelakaan ini terjadi kepada kendaraan bermotor, bus, dan truk bermuatan. Salah satunya adalah kecelakaan bus pariwisata pada tahun 2018 yang menewaskan 27 orang.

Asal Usul Misteri Tanjakan Emen

Asal usul cerita Tanjakan Emen Subang bermula sejak tahun 1950-an. Versi ceritanya pun berbeda-beda.

Ada yang mengatakan kronologi kecelakaan Tanjakan Emen adalah karena oplet yang terbakar. Seorang supir oplet jurusan Lembang – Subang bernama Taing dan 12 penumpang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Pak Supir Taing dijuluki Emen karena suka bermain cemen di Terminal Lembang. 

Ada pula yang mengatakan bahwa Emen adalah seorang kernet yang meninggal karena terimpit. Konon agar selamat dari kecelakaan, pengendara yang melintas harus melempar rokok atau membunyikan klakson agar selamat.

Kebenaran Cerita Misteri Tanjakan Emen

Ketika ditelusuri oleh YouTuber dengan konten horor seperti Kisah Tanah Jawa dan Jurnalrisa, ada fakta-fakta yang ditemukan oleh mereka tentang kebenaran cerita misteri Tanjakan Emen Subang. Apakah benar ada penampakan di Tanjakan Emen?

Menurut Kisah Tanah Jawa, area ini memang menjadi tempat pembuangan jin sehingga tidak jarang mengganggu manusia. Manusia dibuat mengantuk atau linglung sehingga kehilangan kendali ketika berkendara. Tetapi bukan Mang Emen yang dimaksud seperti cerita yang sudah terkenal itu.

Jadi, sebaiknya ketika melewati tanjakan ini, pengendara mendoakan Mang Emen dengan mengirimkan Al-Fatihah bagi orang yang beragama Islam. Bukannya melempar rokok atau recehan. 

Tips Melewati Tanjakan Emen Subang

Selain berdoa dan meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa, ada hal-hal yang perlu dicermati ketika melewati Tanjakan Emen Subang ini.

Tanjakan ini memang cukup curam, panjang, dan bergelombang, kemiringannya hampir 45 derajat. Sehingga tentu ada kemungkinan mobil mundur jika mengambil posisi yang salah.

Jika dipikir secara logika, medan jalan yang cukup berat ini memang sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan pada kendaraan bermotor. Nah, bagaimana sih tips berkendara saat melewati tanjakan?

Tips menanjak menggunakan mobil manual

1. Menggunakan gigi 1 dan 2

Kamu harus memposisikan gigi pada gigi 1 dan 2. Gigi 1 digunakan pada tanjakan yang benar-benar curam, kemudian dapat berpindah gigi 2 ketika tanjakan melandai. Ada juga pengendara yang menginjak pedal kopling setengah atau posisi kopling menggantung saat menanjak. Tetapi hal ini justru akan membuat kopling cepat panas bahkan sampai jebol.

2. Gunakan rem tangan ketika berhenti

Cara yang kedua ini dapat dilakukan ketika mobil terpaksa berhenti karena antrian atau ketika mobil mundur. Segera tarik rem tangan agar mobil tidak turun. Apabila mobil akan berjalan kembali, kamu bisa melepas rem tangan secara perlahan allu lepas pedal kopling dan rem. Sementara itu kaki kanan digunakan untuk menginjak gas. Banyak berlatih sebelum melalui tanjakan yang ramai ya.

​3. Rem kaki hanya untuk tanjakan yang landai

Kamu juga bisa menggunakan rem kaki ketika mobil tiba-tiba mundur saat berada di tanjakan. Tetapi cara ini bisa dilakukan di tanjakan yang tidak terlalu curam atau yang cukup landai. Kamu bisa melakukan kombinasi rem kaki dan kopling untuk menyesuaikan putaran mesin. 

Caranya adalah menekan rem ketika berhenti, kemudian pindahkan persneling ke posisi netral. Kalau sudah mulai berjalan, lepas rem kaki secara perlahan dan lepas pedal kopling. Mobil akan bergetar dan bergerak maju secara perlahan.

4. Menginjak pedal rem dan kopling bersamaan

Ketika mobil tiba-tiba terhenti saat sedang menanjak, kamu bisa menginjak pedal rem dan kopling secara bersamaan. Mobil akan berhenti tetapi mesin masih hidup. Kemudian posisikan transmisi pada gigi 1. Saat akan jalan kembali, kamu bisa menginjak gas sekitar 2000 rpm dan secara bersamaan lepas kopling dan rem sampai posisi setengah.

Tips Menanjak Menggunakan Mobil Matic

Berkendara menggunakan mobil manual tentu berbeda dengan mobil matic. Mobil matic juga terkenal sering kehabisan tenaga saat menanjak, apalagi di tanjakan yang cukup curam. Ini dia cara yang bisa kamu lakukan ketika menggunakan mobil matic untuk menanjak.

1. Cocokan tuas transmisi dengan kondisi jalan

Ketika melewati tanjakan yang cukup curam, mobil matic tidak cukup hanya di transmisi mode D saja. Kamu bisa menggunakan transmisi D2 agar tenaganya lebih kuat. Tetapi ketika mobil hendak menanjak lebih curam kamu bisa memposisikannya di D1. D1 ini ibarat posisi gigi 1 pada mobil manual.

2. Jangan injak rem saat pindah tuas

Yang perlu diingat adalah jangan menginjak rem ketika berpindah tuas dari D ke D2 atau D1. cukup menekan tombol pada tuas persneling untuk memindahkan gigi.

3. Berlatih menggunakan mobil matic di jalan menanjak

Cara terakhir adalah terus berlatih di jalanan menanjak. Akselerasi mobil matic menjadi lebih bertahap dan hampir sama ketika sedang mengendarai mobil manual di tanjakan.

Nah, itu tadi cerita tentang Tanjakan Emen Subang dan cara berkendara di tanjakan menggunakan mobil manual maupun mobil matic. Selalu cek kendaraan sebelum bepergian. Apalagi ketika akan bepergian jauh. Cek kendaraan dulu di bengkel terdekat ya.

Temukan 1.000+ bengkel umum se-Jabodetabek terdekat lokasimu di aplikasi Otoklix. Ada garansi 30 hari setelah pengerjaan servis lho.