Panduan pengelolaan konflik dan mediasi di tempat kerja erat kaitannya dengan strategi manajemen konflik. Bagaimana cara perusahaan mengelola konflik dan mencegah konflik yang mungkin akan timbul di kemudian hari.

Interaksi dan komunikasi 2 orang atau lebih, khususnya bila tergabung dalam organisasi, komunitas atau perusahaan sulit menghindari terjadinya perselisihan dan konflik. Kendati demikian, konflik tetap bisa dikelola dan dikontrol dengan strategi manajemen konflik yang tepat.

Banner

Bagaimana caranya? Artikel ini akan membahas mengenai panduan pengelolaan konflik dan mediasi di tempat kerja serta strategi manajemen konflik untuk perusahaan.

Percayakan mobil operasional dan fleet Anda pada layanan Otoklix For Business. Informasi lebih lanjut dan penawaran, Whatsapp 0811-920-025 atau kunjungi halaman otoklix.com/bisnis.

Panduan Pengelolaan Konflik dan Mediasi di Tempat Kerja

Berikut ini panduan untuk mengelola konflik dan mediasi di tempat kerja yang bisa tim HR/GA terapkan dalam aturan di perusahaannya.

1. Prinsip Mediator dalam Tahap Mediasi

Saat ada konflik di lingkungan perusahaan, HR/GA akan berperan sebagai penengah atau mediator untuk kedua orang atau lebih yang sedang berkonflik agar persoalannya bisa teratasi dengan tepat.

Mediasi adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan kesepakatan dari dua orang atau lebih yang sedang berselisih melalui proses perundingan. Tak sembarangan dalam memilih seorang mediator karena mediator harus bersifat netral dan profesional dalam keterlibatannya mendapatkan keputusan bersama.

2.  Bersikap Netral dan Jadi Pendengar yang Baik

Untuk menunjukkan sikap netral Anda, maka jadilah pendengar yang baik untuk semua pihak tanpa mendiskriminasi salah satu pihak, sekalipun orang tersebut terindikasi sebagai pelaku.

Beri ruang untuk masing-masing karyawan atau pihak untuk berbicara dan menjelaskan duduk perkaranya dengan tenang dan terbuka.

Baca juga: 8 Contoh Komplain Pelanggan dan Cara Mengatasinya

3. Identifikasi Ciri-Ciri Terjadinya Konflik

Seorang HR/GA dituntut memiliki tingkat kepekaan sesama karyawan lebih tinggi daripada karyawan pada umumnya. Sebab, Anda yang harus mengidentifikasi ciri-ciri awal sedang terjadinya konflik di dalam perusahaan sebelum konflik tersebut menegang.

Cara untuk mengidentifikasinya yaitu dengan mengenali perubahan sikap dan perilaku antar karyawan. Kemudian lakukan penelitian dan riset mendalam dengan bertanya kepada karyawan tersebut atau teman satu timnya.

4. Kampanye Bebas Berkomunikasi secara Terbuka

Komunikasi efektif merupakan kunci dan alat untuk menyelesaikan semua persoalan termasuk konflik yang terjadi di perusahaan. Tak dipungkiri ada karyawan yang dengan leluasa bebas berbicara dan berpendapat sedangkan karyawan lainnya memilih untuk diam karena malu atau merasa takut bahwa pendapatnya tidak akan diterima.

Anda perlu mengubah stigma tersebut untuk menghilangkan diskriminasi dan rasa takut karyawan dalam menyuarakan pendapat atau berbicara dengan jujur. Mulai dengan ajak berdiskusi para manajer atau tim lead terlebih dulu.

5. Apa Pemicu Permasalahannya?

Selama proses mediasi, tetapkan satu tujuan untuk mengetahui apa pemicu dan permasalahan yang sedang terjadi. Oleh karena itu, bersikap objektif lebih dibutuhkan ketimbang subjektif dengan memberikan penilaian pribadi terhadap pihak-pihak tertentu.

6. Bagaimana Solusinya?

Kemudian tentukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun sebelum menentukan solusi Anda perlu ingat bahwa solusi itu harus berdasarkan tujuan lebih besar bukan hanya satu dua orang saja.

Dengan kata lain, solusi itu dapat memberikan keuntungan bagi banyak pihak atau kalau bisa untuk semua pihak. Cari solusi yang adil dan seimbang untuk semua pihak untuk membangkitkan iklim kerja kembali kooperatif.

Percayakan mobil operasional dan fleet Anda pada layanan Otoklix For Business. Informasi lebih lanjut dan penawaran, Whatsapp 0811-920-025 atau kunjungi halaman otoklix.com/bisnis.

7. Ajak Karyawan Aktif Terlibat Memikirkan Solusi

Ajak karyawan untuk mendiskusikan lebih detail mengenai kemungkinan-kemungkinan solusi yang mereka pikirkan. Atau, bisa saja Anda menyatukan pihak-pihak yang sedang berselisih untuk bersama-sama mencari solusi.

8. Jaga Kepercayaan Karyawan dengan Menjaga Rahasianya

Selama proses mediasi, tim HR/GA yang paling tahu bagaimana persoalan itu terjadi dan berlangsung. Agar karyawan semakin nyaman untuk berkomunikasi jujur dan terbuka maka Anda perlu menjamin kerahasiaan karyawan terjaga aman. Sejalan dengan itu maka Anda juga dapat meningkatkan kepercayaan karyawan.

9. Evaluasi Setiap Konflik

Setelah konflik teratasi dengan tepat, kemudian evaluasi kembali konflik tersebut. Apa pemicu konflik, bagaimana konflik itu bisa terjadi dan bagaimana solusi serta prosedur untuk menyelesaikannya. Hal ini akan berguna untuk jangka panjang.

10. Perlukah Mengadakan Training Penyelesaian Konflik?

Melihat panduan pengelolaan konflik dan mediasi di tempat kerja maka sudah sewajarnya bila perusahaan perlu membuat training atau pelatihan khusus untuk mencegah dan menyelesaikan konflik.

Baca juga: 10+ Contoh Komplain Tamu di Restoran dan Cara Mengatasinya

Strategi Manajemen Konflik

Terlepas dari dampak yang terjadi setelah konflik, patut diterima bahwa dalam suatu interaksi khususnya dalam perusahaan konflik itu memang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis.

Namun bila terjadi kekeliruan dalam proses penyelesaian dan pencarian solusi maka dampak negatifnya akan semakin besar.

Untuk itu, sebelum menentukan solusi ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan di antaranya sebagai berikut:

  • Menentukan akar permasalahan, apakah ini masalah pribadi antar karyawan atau sudah menyangkut dengan regulasi bisnis perusahaan
  • Mengontrol proses mediasi sesuai cakupan persoalan dan tidak membicarakan persoalan baru
  • Memberikan perhatian kepada konflik bukan kepada orang yang berkonflik
  • Mengajak seluruh pihak untuk sama-sama berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik
  • Mengevaluasi dan menciptakan aturan terbaru dalam kebijakan dan prosedur manajemen konflik

Meski konflik dibutuhkan dalam suatu organisasi atau perusahaan, akan tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan tim HR/GA agar tidak tercipta konflik dalam jangka pendek atau konflik-konflik sepele agar tidak mengganggu kinerja karyawan.

Adapun strategi pencegahan untuk meminimalisir terjadinya konflik antara lain:

  • Terapkan kebiasaan komunikasi terbuka dan transparan
  • Memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas dan diketahui seluruh karyawan

Termasuk bila Anda memiliki persoalan bagaimana cara merawat dan memelihara seluruh mobil operasional perusahaan yang jumlahnya ada banyak itu. Tak perlu pusing dan khawatir karena ada Bengkel Otoklix yang berkomitmen untuk merawat dan memelihara mobil perusahaan.

Bengkel Otoklix melalui layanan khususnya yakni Otoklix For Business menjamin seluruh mobil operasional perusahaan Anda terawat.

Otoklix For Business adalah partner terpercaya dalam perawatan kendaraan operasional dan manajemen fleet.

Dengan 600+ bengkel mitra di seluruh Indonesia, garansi 14 hari, layanan pelanggan yang responsif, dan harga kompetitif, Otoklix berfokus pada efisiensi dan keandalan operasional kendaraan bisnis Anda di seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat layanan unggulannya seperti, Home Service, Layanan Antar Jemput Gratis, dan Emergency Handling.

Percayakan mobil operasional dan fleet Anda pada layanan Otoklix For Business. Informasi lebih lanjut dan penawaran, Whatsapp 0811-920-025 atau kunjungi halaman otoklix.com/bisnis. Otoklix For Business: Partner Terpercaya Kendaraan Operasional Anda

Pertanyaan Seputar Panduan Pengelolaan Konflik dan Mediasi di Tempat Kerja :


Langkah penyelesaian konflik melalui mediasi dengan mengidentifikasi pemicu terjadinya konflik, kampanye bebas berkomunikasi secara terbuka, menjadi pendengar yang baik dan bersikap netral bagi para mediator hingga menemukan solusi bersama untuk kepentingan lebih besar.


Cara menangani konflik di tempat kerja untuk tim HR/GA adalah dengan menjadi mediator yang objektif dan berfokus pada titik persoalan dan solusi terbaik. Sebelum persoalan semakin besar, sebaiknya Anda perlu mengidentifikasi konflik sebelum konflik membesar.


Strategi manajemen konflik dalam perusahaan antara lain menentukan akar permasalahan, mengontrol proses mediasi, fokus pada konflik, mengajak seluruh pihak berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik dan evaluasi.