Fungsi oli transmisi manual memang berbeda dengan oli transmisi pada mobil matic. Mobil matic mengandalkan oli transmisi selain sebagai pelumas juga sebagai penghantar tenaga untuk perpindahan gigi.
Sayangnya, banyak pemilik mobil manual yang menyepelekan pergantian oli ini. Padahal, transmisi pada mobil manual juga bekerja keras ketika mobil dikendarai.
Yuk, simak beberapa informasi tentang oli transmisi mobil manual di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Oli Transmisi
Oli transmisi adalah pelumas untuk komponen mobil agar pergerakannya tidak terhalang oleh gesekan kasar maupun karat pada komponen mobil. Meskipun perawatan mobil manual dianggap mudah, namun kualitas oli tetap tidak disarankan untuk diabaikan.
Ciri-ciri Oli Transmisi Perlu Diganti
Kebanyakan pemilik mobil hanya mementingkan ganti oli mesin karena merasa oli transmisi masih banyak. Faktanya, jumlah oli yang masih banyak tidak sebanding dengan kualitas olinya. Oli yang masih banyak belum tentu adalah oli yang baik. Maka dari itu, jumlah oli ini tidak bisa dijadikan patokan untuk ganti oli transmisi manual.
Ini dia beberapa ciri yang bisa kamu perhatikan dan juga rasakan ketika mengendarai mobil.
1. Gigi terasa berat saat dipindahkan
Hal yang paling terasa saat oli transmisi sudah buruk atau berkurang adalah pergantian gigi terasa berat saat dioper. Bisa juga perpindahan gigi terasa menghentak. Hal ini menjadi sebab oli transmisi manual perlu segera diganti karena bisa jadi kampas koplingnya sudah menipis.
2. Terdengar dengungan dari sistem transmisi
Komponen yang tidak diberi pelumas atau olinya sudah jelek pasti akan memicu timbulnya suara, begitu juga dengan sistem transmisi. Komponen logam pada sistem transmisi akan menimbulkan bunyi kasar pada mesin kendaraan.
Bunyi kasar ini lama kelamaan akan terdengar seperti ketukan benda tumpul. Suara ini berasal dari komponen transmisi yang terhambat dan saling berbenturan. Segera ke bengkel untuk melakukan ganti oli sebelum komponen rusak, ya.
3. Warna oli menjadi gelap
Sama seperti oli mesin, oli transmisi manual juga akan berubah warna menjadi gelap. Oli transmisi yang baru biasanya berwarna bening kemerahan atau kecoklatan. Jika oli transmisi sudah berubah hitam bahkan ada bau terbakar, artinya oli transmisi sudah perlu diganti. Kondisi ini yang biasanya menyebabkan mobil ngebul.
4. Sudah mencapai jarak tempuh yang direkomendasikan
Setiap oli pasti memiliki masa pakai. Oli transmisi juga memiliki masa pakai yang perlu diganti secara berkala. Biasanya, mobil manual direkomendasikan untuk mengganti oli transmisi setiap kelipatan 20.000 km sampai dengan 40.000 km, tergantung jenis mobil dan juga pemakaian. Kamu bisa melihat masa yang direkomendasikan ini pada buku manual mobilmu.
5. Lampu check engine menyala
Ciri terakhir oli transmisi harus diganti adalah lampu check engine yang menyala. Menyalanya lampu check engine memang bukan indikator mutlak oli transmisi manual harus diganti. Tetapi ini bisa menjadi pertanda untuk mengecek kondisi mobil secara keseluruhan.
Apalagi di mobil-mobil keluaran terbaru sudah ada sensor pada mesin kendaraan yang memudahkan pengecekan melalui sistem komputerisasi. Kamu bisa mendatangi bengkel yang memiliki alat komputerisasi untuk memindai khusus pada sistem transmisi.
Apa Saja Fungsi Oli Transmisi Manual?
Sebelumnya sudah sedikit disinggung mengenai fungsi oli transmisi. Mari kita simak lebih lengkap tentang fungsi oli transmisi pada mobil manual.
1. Menjaga komponen mesin
Perpindahan gigi pada mesin mobil manual tentu saja sangat penting. Untuk menciptakan kenyamanan dalam berkendara, menghindari mesin dari timbulnya suara kasar dan beratnya perpindahan gigi, tentu saja oli transmisi manual perlu diganti secara berkala. Semakin kecil gesekan pada sistem transmisi akan membuat kerja mesin semakin halus. Tentu saja ini juga akan membuat usia pakai komponen pada sistem transmisi menjadi lebih lama.
2. Meningkatkan kinerja mesin
Bagi pengguna mobil yang rajin melakukan ganti oli transmisi pasti akan merasakan performa mesin mobil meningkat. Tarikannya menjadi enteng dan mesin terasa halus. Hal ini terjadi karena zat aditif pada oli transmisi manual mampu memperbaharui kinerja mesin seperti baru lagi.
Selain itu, oli yang sudah jelek dan menghitam akan mengakibatkan asap hitam yang keluar dari knalpot.
3. Mencegah kontaminasi mesin oleh debu dan kotoran
Oli yang sudah jelek akan membawa debu dan kotoran bersirkulasi pada sistem transmisi. Debu dan kotoran yang dibiarkan lama tidak diganti bisa mengendap bahkan menimbulkan korosi sehingga komponen menjadi lecet. Lama kelamaan, komponen juga bisa mengalami kerusakan.
4. Mencegah terjadinya turun mesin
Kendaraan yang dirawat dengan baik pasti akan terjaga performa mesinnya. Mobil menjadi tidak mudah mogok dan juga tidak turun mesin. Pasti kamu tidak mau mogok saat sedang berkendara, bukan? Apalagi jika kamu berencana menjual mobil di kemudian hari, turun mesin akan membuat harga mobil kamu turun juga. Jadi, lebih baik mengeluarkan biaya untuk perawatan daripada harus menurunkan harga mobil yang turun mesin.
Berapa Harga Ganti Oli Transmisi Manual?
Harga oli transmisi manual bervariasi antara Rp50 ribu bahkan ada juga yang sampai Rp200 ribuan per liter. Biasanya kamu membutuhkan kurang lebih 2 liter oli untuk ganti oli transmisi manual.
Jika kamu melakukan ganti oli dengan jasa bengkel, umumnya biaya jasa bengkel hanya sekitar Rp50 ribuan, tetapi kalau kamu pakai Otoklix, biaya jasa bisa gratis, lho!
Nah, jika sudah paham bagaimana pentingnya oli transmisi manual, ciri-ciri oli transmisi harus diganti, dan juga harga ganti oli, maka kamu perlu lebih memperhatikan pergantian oli transmisi mobil kamu ya.
Kamu bisa melakukan ganti oli transmisi manual di bengkel terdekat melalui aplikasi Otoklix. Cari dan temukan 1.000+ bengkel umum se-Jabodetabek untuk melakukan ganti oli, dapatkan juga promo menariknya ya. Yang pasti, ganti oli via Otoklix dijamin ori!
Jangan lupa download Aplikasi Otoklix Android atau Aplikasi Otoklix Ios supaya memudahkan OtoFriends melakukan booking servis mobil ya.