Fluid coupling dalam dunia kendaraan merupakan jenis kopling yang bekerja menggunakan aliran fluida. Jenis kopling satu ini memiliki peranan penting yang berfungsi memberikan efek khusus pada mesin kendaraan sehingga dapat mengalirkan dan menghasilkan tenaga putar ke setiap komponen mesin mobil. Bagaimana cara kerjanya? Berikut Otoklix rangkum penjelasan lengkapnya:

Baca juga: Fungsi Kopling Mobil, Komponen, Cara Kerja, dan Cara Merawatnya

Fungsi Kopling pada Kendaraan

Perlu OtoFriends ketahui, kendaraan memiliki beragam jenis kopling. Secara umum, setiap kopling memiliki fungsi yang sama, namun tipe dan cara kerjanya berbeda. Hal ini bergantung pada sistem yang digunakan. Terlepas dari tipe dan cara kerjanya, beberapa fungsi kopling antara lain:

  1. Menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke bagian transmisi
  2. Mempermudah perpindahan gigi
  3. Membebaskan laju kendaraan saat posisi engine brake
  4. memperhalus gerak atau laju awal kendaraan
  5. Menghentikan mobil tanpa perlu mengembalikan tuas transmisi ke posisi netral

Adapun kopling pada kendaraan secara umum terbagi atas 4 kategori, yaitu berdasarkan cara kerja, jumlah plat, pengendalian, dan pelumas.

Fungsi Fluid Coupling

Fluid coupling berdasarkan cara kerja berperan untuk memindahkan tenaga dari engine kit ke unit atau komponen mesin mobil. Pemindahan yang digerakkan secara hidrolis ini menggunakan media cairan fluida yang terbagi atas dua jenis, stator (torque converter) dan tanpa strator (fluid coupling). Aliran fluida yang mengalir memberikan efek tenaga putar, sehingga setiap komponen fluid coupling dapat ikut berputar. 

Fluid coupling akan akrab OtoFriends jumpai pada komponen torque converter mobil matic atau pada visco fan yang ada pada radiator. Beberapa keunggulan yang akan OtoFriends rasakan saat fluid coupling bekerja adalah start awal mesin yang lembut, momen puntir dan jumlah ampere yang kecil di awal, serta aplikasi sebagai clutch, constant speed ataupun variable speed.

Komponen Fluid Coupling

Fluid coupling memiliki 4 komponen dasar dalam sistem kerjanya, impeller, housing, turbine, dan output shaft. Impeller berfungsi sebagai penggerak turbin, housing sebagai tempat atau wadah oli, sedangkan output shaft berperan sebagai penyalur tenaga yang sudah dihasilkan oleh fluid coupling.

Baca juga: 11 Komponen Kopling Mobil, Fungsi, dan Cara Merawatnya

Cara Kerja Fluid Coupling

Fluid coupling memiliki cara kerja sederhana. Memanfaatkan 4 komponen dasar, impeller, housing, turbine, dan output shaft, fluid coupling menghasilkan tenaga dan menyerahkan nya ke bagian transmission. Prosesnya dimulai dari housing. Terdapat turbin dan impeller yang terpasang dalam housing sebagai tempat oli berkumpul. Oli akan menggerakkan turbin dan menghubungkan engine dengan transmisi sehingga tenaga dapat dipindahkan untuk menggerakkan mesin mobil. Begitulah seterusnya fluid coupling bekerja. 

Turbin yang bergerak akan mengurangi aliran fluida sehingga fluida mengalir menuju bagian tengah turbin untuk masuk kembali ke impeller. Saat oli meninggalkan turbin, alirannya berlawanan arah dengan aliran oli pada impeller dan cenderung melawan arah putar impeller. Kondisi inilah yang membedakan antara fluid coupling dan torque converter. 

Cara Merawat Fluid Coupling

Agar sistem mesin mobil dapat bekerja sempurna, perawatan setiap komponen tentu harus selalu diperhatikan. Perawatan fluid coupling pada umumnya sama dengan metode perawatan kopling kendaraan. Beberapa hal rawan membuat kopling mobil menjadi selip, rusak atau bermasalah antara lain:

Baca juga: Penting! Waspadai 6 Penyebab Kopling Mobil Selip Ini

  1. Terburu-buru menginjak dan melepas pedal

Terburu-buru menginjak dan melepas pedal kopling dapat membuat komponen kopling menjadi cepat aus dan berujung pada kerusakan kopling.

  1. Menginjak kopling pada posisi setengah

Menginjak kopling pada posisi setengah dapat membuat pelat dan sistem kopling mudah panas. Alhasil risiko kopling terbakar bisa terjadi. Lebih baik gunakan rem tangan apabila OtoFriends ingin menahan mobil tetap pada posisi.

  1. Menaruh kaki di atas pedal kopling

Tanpa disadari banyak pengendara yang mengemudi dengan menaruh kakinya di atas pedal kopling dalam jangka waktu yang lama. Hal ini berisiko dapat membuat pelat kopling menjadi cepat aus.

  1. Tidak menginjak pedal kopling secara sempurna

Selain tidak boleh menginjak pedal kopling dengan terburu-buru, pastikan juga OtoFriends selalu menginjak pedal kopling secara sempurna, caranya injaklah pedal kopling dengan baik, pindahkan tuas transmisi yang sesuai, lalu lepaskan injakkan OtoFriends pada pedal transmisi secara perlahan sebelum menginjak pedal gas. Begitulah proses penggunaan pedal gas yang benar untuk menjaga kopling mobil tetap awet dan berfungsi maksimal.

Itulah informasi lengkap terkait fluid coupling yang perlu OtoFriends ketahui. Kopling mobil termasuk komponen penting untuk mobil transmisi manual, jadi pastikan OtoFriends mengenal dengan baik mobil kesayangan OtoFriends, mulai dari mengetahui fungsi kopling, cara kerja, hingga perawatannya, sehingga perawatan dapat dilakukan dengan tepat dan performa mesin dapat tetap bekerja maksimal. Segera bawa ke bengkel terdekat dari lokasi OtoFriends berada hanya dengan mendownload aplikasi Otoklix. Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

Otoklix, your trusted automotive partner.

OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.

Pertanyaan Seputar Fluid Coupling

Fluid coupling dalam dunia kendaraan merupakan jenis kopling yang bekerja menggunakan aliran fluida. Jenis kopling satu ini memiliki peranan penting yang berfungsi memberikan efek khusus pada mesin kendaraan sehingga dapat mengalirkan dan menghasilkan tenaga putar ke setiap komponen mesin mobil.

Fluid coupling berdasarkan cara kerja berperan untuk memindahkan tenaga dari engine kit ke unit atau komponen mesin mobil. Pemindahan yang digerakkan secara hidrolis ini menggunakan media cairan fluida yang terbagi atas dua jenis, stator (torque converter) dan tanpa strator (fluid coupling).

Prosesnya dimulai dari housing. Terdapat turbin dan impeller yang terpasang dalam housing sebagai tempat oli berkumpul. Oli akan menggerakkan turbin dan menghubungkan engine dengan transmisi sehingga tenaga dapat dipindahkan untuk menggerakkan mesin mobil. Begitulah seterusnya fluid coupling bekerja.