Dalam kendaraan bermotor seperti mobil, dikenal dengan adanya sistem drivetrain yang membantu mobil agar dapat bergerak dengan maksimal. Mungkin beberapa pemilik mobil masih asing dengan sistem drivetrain, tetapi tidak asing dengan komponen transmisi yang merupakan salah satu rangkaian dari sistem kerja drivetrain.
Tanpa adanya drivetrain, komponen mesin hingga roda pada mobil OtoFriends akan bekerja sangat lambat, sehingga mobil pun melaju lambat. Bahkan bisa membuat putaran mesin bekerja lebih berat hingga puluhan ribu rotasi per menit yang tentu saja bukan sesuatu yang baik.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu sistem drivetrain, bagaimana cara kerjanya, hingga komponen apa saja yang ada dalam rangkaiannya dan seperti apa gejala kerusakan yang terjadi, simak penjelasan dari Otoklix berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Sistem Kerja Drivetrain
Drivetrain merupakan rangkaian sistem di dalam kendaraan bermotor seperti mobil yang fungsinya untuk memberikan tenaga dari mesin ke roda. Tenaga yang disalurkan dari mesin ke roda inilah yang membuat mobil bisa melaju dengan maksimal. Ketika drivetrain tidak ada, mobil akan melaju sangat lambat, karena mesin bekerja lebih berat.
Sistem kerja drivetrain cukup kompleks sebab terdiri dari beberapa rangkaian, seperti transmisi, kopling (untuk mobil transmisi manual), konverter torsi (pada mobil transmisi otomatis), diferensial, driveshaft, drive axles, U joint, CV joint, dan gandar.
Kinerja drivetrain bergantung pada transmisi mobil. Hal ini disebabkan karena transmisilah bagian yang mengambil dan menyalurkan tenaga dari mesin sebagai gaya putar melalui rasio pada persneling. Selanjutnya gaya putar tersebut akan ditransmisikan ke roda melalui driveshaft. Hal inilah yang membuat mobil bergerak, sebab gaya putar tersebut berhasil ditransmisikan.
Seiring berkembangnya teknologi, para produsen mengembangkan drivetrain agar lebih irit penggunaan bahan bakar, tetapi tetap memberikan gaya dorong yang maksimal. Hal inilah yang menyebabkan berbagai pilihan produk mobil memiliki tingkat kehematan bahan bakar yang tinggi.
Lalu, apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam sistem rangkaian drivetrain? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Apa Itu Transmisi Mobil Manual dan Otomatis? Kenali Perbedaannya Berikut Ini
Komponen Drivetrain
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sistem kerja drivetrain cukup kompleks karena memiliki berbagai komponen mulai dari transisi hingga gandar. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing komponen dan perannya dalam sistem kerja drivetrain.
1. Transmisi
Yang pertama adalah transmisi. Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke poros penggerak dengan driveshaft atau as roda. Nantinya, transmisi akan dapat menggerakan roda dengan mudah.
Transmisi juga biasa disebut dengan transaxle untuk penggerak roda depan atau gearbox. Transmisi ini menggunakan rasio roda gigi berbeda agar dapat menyesuaikan output mesin dengan kecepatan roda.
2. Sendi U dan CV
Selanjutnya ada komponen sendi atau U joint dan CV joint. Untuk mobil dengan penggerak roda belakang dan empat roda biasanya menggunakan U joint atau sendi U. Sementara itu, CV joint atau sendi CV digunakan untuk mobil dengan jenis penggerak roda depan serta mobil dengan suspensi belakang independen.
Fungsi komponen ini adalah agar gandar dan poros drive dapat berputar pada sudut tertentu dan membuat titik drive bergerak.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Belakang
3. Driveshaft dan Drive Axels
Driveshaft berfungsi untuk menggerakkan roda secara langsung pada mobil-mobil dengan penggerak roda depan. Berbeda dengan mobil penggerak roda belakang atau empat roda, transmisi menyalurkan tenaga ke as roda melalui poros penggerak. Keduanya menggunakan sambungan fleksibel sehingga roda mampu bergerak tanpa merusak poros penggeraknya.
4. Kopling
Komponen kopling pada mobil dengan transmisi manual berfungsi untuk melepas transmisi dari putaran mesin dan menyediakan koneksi antara mesin dan transmisi. Sementara itu pada mobil dengan transmisi otomatis komponen yang digunakan adalah konverter torsi. Keduanya memiliki peran dan fungsi yang sama.
5. Gandar
Terakhir adalah komponen gandar. Pada mobil dengan penggerak roda belakang, digunakan satu set roda gigi tambahan pada gandar agar mampu mengubah rotasi penggerak 90 derajat dan keluar ke roda penggerak.
Gandar penggerak diletakkan di dalam tabung gandar untuk gandar solid, sedangkan dalam sistem suspensi independen, gandar terbuka dan menggunakan sambungan CV untuk memungkinkan setiap gandar penggerak mampu bergerak ke atas dan ke bawah.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan FWD, Sistem Penggerak Roda Depan pada Mobil
Gejala Kerusakan pada Drivetrain
Sebagai komponen yang bekerja pada mobil, rangkaian sistem drivetrain juga berpotensi mengalami gejala kerusakan. Pada mobil transmisi manual, gejala kerusakan ini bisa terjadi akibat perpindahan gigi yang kurang tepat. Sementara itu, pada transmisi otomatis, digunakan tekanan hidrolik untuk menggeser dirinya sendiri sehingga menambah kompleksitas masalah.
Kira-kira apa saja gejala kerusakan yang dapat terjadi pada drivetrain? Berikut penjelasannya.
1. Bocor
Yang pertama adalah kebocoran. Biasanya terjadi karena poros masuk dan keluar dari berbagai bagian drivetrain. Poros tersebut bekerja dengan berputar sehingga diperlukan seal khusus agar menjaga cairan tetap masuk. Walaupun begitu, dalam pemakaian normal pun, komponen tersebut akan tetap aus.
OtoFriends dapat melihat kebocoran dengan adanya genangan air di bawah mobil, dan bisa saja kebocoran tersebut berasal dari dua cairan yang bercampur seperti oli transmisi dalam sistem pendingin.
Kebocoran ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Oleh sebab itu, jika OtoFriends sudah melihat adanya kebocoran, segera lakukan servis. OtoFriends bisa bawa mobil ke bengkel tepercaya dari Otoklix.
2. Drivetrain Selip
Kedua, gejala kerusakan terjadi ketika mobil dirasa tidak mendapatkan tenaga dan rasanya seakan-akan drivetrain mengalami selip atau tergelincir. Hal ini bisa disebabkan oleh transmisi otomatis yang salah, kopling aus, hingga kegagalan fungsi konverter torsi otomatis.
3. Transmisi Tidak Bisa Pindah Gigi
Transmisi tidak bisa pindah gigi terjadi ketika roda gigi aus atau rusak sehingga tidak dapat memasukkan transmisi ke gigi tertentu yang benar. Bahkan jika kopling aus, OtoFriends tidak dapat melepaskan transmisi dari engine untuk menggeser persneling.
Oleh karena itu selalu rutin untuk mengganti oli agar dapat melumasi semua roda gigi dan komponen tersebut bekerja dengan optimal.
Baca juga: Jenis-jenis Constant Velocity Joint dan Estimasi Harganya
4. U-Joint dan CV-Joint Rusak
U-Joint dan CV-Joint dapat rusak akibat tidak dilumasi secara teratur. Hal ini disebabkan karena komponen sendi tersebut menggunakan rol untuk memberikan rotasi. Ketika dua komponen tersebut rusak akan mulai bergetar, yang terasa ketika berkendara dengan kecepatan mulai 65 hingga 88 km per jam.
U-Joint dan CV-Joint mengirimkan daya dari satu poros ke poros lain, yang ketika ceroboh, komponen tersebut akan mulai berbunyi seperti denting saat daya diberikan, dan kadang-kadang ketika transmisi berubah roda giginya.
Kemudian, jika sepatu boot pelindung sambungan CV itu rusak atau robek, kotor bisa masuk dan grease bisa keluar, sehingga OtoFriends perlu menggantinya agar sambungan tidak gagal bekerja sebelum waktunya.
5. Overheating
Pada transmisi otomatis terdapat pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan pompa hidrolik. Ketika terlalu panas atau overheating akan memengaruhi transmisi sehingga gagal bekerja. Transmisi yang overheating mengeluarkan bau pembakaran.
6. Suara Bising
Oli sebagai pelumas komponen mesin yang bekerja dalam mobil, apabila tidak pernah diganti, ia akan kering sehingga komponen tersebut bergesekan sehingga menimbulkan suara bising. Ini juga dapat terjadi ketika oli dalam transmisi rendah atau aus. Jika sudah seperti ini, segera periksa dan bawa ke bengkel tepercaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Penting! Ini Fungsi Oli Transmisi Manual dan Tanda Harus Ganti
Itulah penjelasan mengenai drivetrain, mulai dari pengertian, komponen-komponen, hingga gejala kerusakan yang dapat terjadi. Sistem kerja drivetrain ini sangat kompleks sebab terdiri dari berbagai komponen, sehingga perlu diperhatikan dan dirawat terutama bagian transmisi, agar tidak menimbulkan kerusakan pada komponen lain.
Jika artikel ini bermanfaat, OtoFriends juga bisa kunjungi berbagai informasi menarik seputar otomotif lainnya, seperti harga, spesifikasi kendaraan, tips, dll. hanya di Otoklix.
Pertanyaan Seputar Drivetrain
Drivetrain merupakan rangkaian sistem di dalam kendaraan bermotor seperti mobil yang fungsinya untuk memberikan tenaga dari mesin ke roda.
Sistem kerja drivetrain terdiri dari transmisi, kopling (untuk mobil transmisi manual), konverter torsi (pada mobil transmisi otomatis), diferensial, driveshaft, drive axles, U joint, CV joint, dan gandar.
Kebocoran, drivetrain selip, transmisi tidak bisa pindah gigi, sendi U dan sendi CV rusak, overheating, dan adanya suara bising.